Elpiji 3 Kg di Dompu Langka? Ini Keterangan Kadisperindag

Kategori Berita

.

Elpiji 3 Kg di Dompu Langka? Ini Keterangan Kadisperindag

Koran lensa pos
Kamis, 01 Juni 2023
Kadisperindag Kabupaten Dompu, Ir. Armansyah, M. Si



Dompu, koranlensapos.com -  Sekitar dua minggu ini, gas elpiji 3 kg disinyalir mengalami kelangkaan di Kabupaten Dompu. Barang subsidi berwarna melon bertuliskan "Hanya Untuk Masyarakat Miskin" itu tidak ditemukan di beberapa pangkalan yang selama ini terlihat berjejer-jejer dan bersusun-susun. 

Benarkah gas elpiji 3 kg itu mengalami kelangkaan?

Kepala Dinas Peridustrian dan Perdagangan Kabupaten Dompu, Ir. Armansyah, M. Si yang dikonfirmasi koranlensapos.com via ponselnya menampik hal itu. Armansyah menyebut elpiji 3 kg di Dompu dalam keadaan aman. Artinya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai kriteria.

"Untuk sejauh ini informasi dari anggota saya Kabid Pengawasan Perindag bahwa dari agen atau penyalur masih aman karena mereka tetap menyalurkan sesuai dengan yang telah ditetapkan ke wilayah-wilayah mana yang harus mereka bagikan," ujarnya.

Arman menyebut ada 3 agen utama penyalur elpiji di Kabupaten Dompu, yakni PT. Fitrah Abadi Migas (FAM),  PT. Dompu Karya Perkasa, dan PT.Cahaya Makmur Agung Utama. Ketiga agen ini telah menyalurkan ke masing-masing pangkalan sesuai jadwal masing-masing. Pangkalan adalah penyalur resmi berizin di bawah agen. Pangkalan resmi ini ditandai dengan papan  bertuliskan nomor izin resmi yang ditempelkan di depan toko/kiosnya. 

Kadisperindag menyebutkan pihaknya juga telah melakukan konfirmasi dengan Pertamina. Jawaban yang diperoleh pun sama. Tidak ada kelangkaan. Penyaluran tabung gas elpiji berjalan lancar sebagaimana biasa.

Lalu kenapa masyarakat kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg dan jika mendapatkan pun dengan harga melambung tinggi hingga Rp. 35 ribu per tabung?

Kadis mensinyalir ada persoalan lain terkait hal tersebut. Ia menegaskan kembali pasokan alias penyaluran dari Pertamina ke agen utama berjalan lancar. Demikian pula dari agen ke pangkalan-pangkalan berizin berjalan lancar. Persoalan lain dimaksud adanya sub penyalur alias pengecer yang 'nakal'. Pengecer ini memanfaatkan isu kelangkaan elpiji 3 kg ini untuk menjual jauh melambung di atas harga yang telah ditentukan. 

"Heran juga kenapa pangkalan memperbolehkan orang yang tidak berizin untuk membeli tabung gas dalam jumlah banyak," ucapnya.

Dikatakannya pembelian tabung gas 3 kg kepada masyarakat sebenarnya maksimal 2 tabung saja. Tidak boleh membeli dalam jumlah banyak untuk diperjualbelikan. Karena yang diizinkan untuk menjual hanyalah pangkalan resmi berizin.


Tabung gas elpiji 3 kg untuk masyarakat miskin


Disebutnya pula sebagai barang bersubsidi untuk masyarakat miskin, tabung gas elpiji 3 kg ini telah ditentukan harga standarnya berdasarkan jarak dari penyalur resmi. Hal itu mengacu pada Surat Keputusan Gubernur NTB nomor 027-708 tahun 2022 tentang Standar Satuan Harga Pemerintah Provinsi NTB tahun Anggaran 2023. Dalam SK tersebut menyebutkan harga disesuaikan dengan zona penyaluran diukur dari kota kabupaten. Harga penjualan dari agen untuk zona 0 km - 60 km sebesar Rp. 15 ribu per tabung. Sedangkan 60 -120 km seharga Rp. 15.750 per tabung. 120 km ke atas harganya Rp. 16.500 per tabung.

Selain masalah 'kenakalan' pengecer, Kadis juga melihat adanya ketidaksesuain dengan aturan dalam penggunaan gas elpiji 3 kg ini. Sejatinya barang bersubsidi ini dialokasikan oleh pemerintah untuk masyarakat miskin. Namun di lapangan menunjukkan fakta yang berbeda. Para pedagang dengan penghasilan ratusan ribu per hari pun menggunakan elpiji 3 kg ini. (emo).