Babinsa Hadiri Acara Launching Desa Katua dan Mbawi Sebagai DRPPA

Kategori Berita

.

Babinsa Hadiri Acara Launching Desa Katua dan Mbawi Sebagai DRPPA

Koran lensa pos
Kamis, 02 Maret 2023

 

Babinsa Katua Serda Adnan menandatangani komitmen Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak



Dompu, koranlensapos.com - Desa Katua dan Desa Mbawi Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu mendapat giliran dilaunching sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) terintegrasi dengan Program Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital menuju Dompu yang Bersih dari Narkoba (Bersinar). Sebelumnya pada awal Februari 2023 lalu telah dilakukan kegiatan yang sama di Desa Tembalae Kecamatan Pajo. Di akhir tahun 2022 juga telah dilakukan launching DRPPA di Desa Cempi Jaya Kecamatan Hu'u dan di Desa Bakajaya Kecamatan Woja Kabupaten Dompu.

Kegiatan launching dilaksanakan di Lapangan Bola Desa Katua pada hari Rabu (01/03/2023) yang ditandai dengan Penandatanganan Komitnen Bersama oleh Bupati Dompu, Wabup, Ketua TP PKK, Ketua GOW, Kadis P3A, Camat Dompu, Kapolsek, Danramil diwakili Babinsa, Kepala Desa Katua, Kepala Desa Mbawi, Ketua PKK Desa Katua dan Ketua PKK Desa Mbawi.

Hadir pada kesempatan tersebut, Bupati Dompu H. Kader Jaelani, Wakil Bupati H. Syahrul Parsan, ST., MT, Ketua TP PKK Kabupaten Dompu Ny. Lilis Suryani, Ketua GOW Hj. Faridah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu Dra Hj. Sri Suzana, M. Si, Kepala Dinas Kominfo Abdul Syahid, SH, Camat Dompu Ardiansyah, SE, Kapolsek IPDA Arif Syarifuddin, SH, Bhabinkamtibmas, Babinsa Katua Serda Adnan, Kepala Desa Katua Syahrudin, SH. MM, Kepala Desa Mbawi, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh wanita dan tokoh pemuda.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu, Hj. Sri Suzana, M. Si menjelaskan bahwa DRPPA yang terintegrasi dengan Program PAAREDI  yang BERSINAR merupakan desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan. 

"Untuk itu Desa dalam hal ini sudah seharusnya memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakatnya khususnya perempuan dan anak, memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, serta tersedia sarana dan prasarana publik yang ramah perempuan dan anak," kata birokrat yang biasa disapa Umi Nana itu.

Dikatakannya, DRPPA merupakan model desa yang dikembangkan oleh Kementerian PPPA untuk dapat menjawab 5 (lima) arahan Presiden RI yang dimulai dari tingkat desa, yakni :

1) Peningkatan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan berperspektif gender;

2) Peningkatan peran ibu/keluarga dalam pengasuhan/ pendidikan anak;

3) Penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak;

4) Penurunan pekerja anak; dan 

5) Pencegahan perkawinan anak. 


"Selain untuk mewujudkan 5 arahan Presiden, DRPPA juga diharapkan dapat memperkecil kesenjangan gender, serta meningkatkan peran aktif perempuan terutama dalam bidang politik, pengambilan keputusan, dan ekonomi," ulasnya. 


Kepala DP3A berharap melalui kegiatan ini terjalin sinergisitas dan kolaborasi lintas sektor, organisasi wanita, pemerhati perempuan dan anak serta seluruh elemen lapisan masyarakat yang dimulai dari tingkat Desa/Kelurahan dalam mewujudkan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 
Menuju Dompu yang MASHUR (Mandiri, Sejahtera, Unggul dan Religius).

“Mari bangun sinergi dan kerja nyata bersama dalam rangka pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui pembangunan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak”," ajaknya.


Bupati Dompu, H. Kader Jaelani di awal sambutannya mengapresiasi atas telah dilaunchingnya DRPPA dan sekolah perempuan yang terintegrasi dengan 
program PAAREDI yang BERSINAR untuk Desa Katua dan Desa Mbawi.


"Mudah-mudahan setelah pencanangan ini dilakukan, dapat diimpelementasikan di lapangan bukan hanya seremonial belaka sehingga desa ramah anak yang dilekatkan di Desa Katua dan Mbawi bisa dijadikan contoh bagi desa lainnya di Kabupaten Dompu," tandas Bupati.


Bupati menjelaskan hingga kini, perempuan dan anak masih tergolong dalam kategori masyarakat rentan. Sebab, perempuan dan anak masih sering mengalami berbagai masalah diskriminasi. 

Berbagai masalah yang kerap ditemui, antara lain kemiskinan, konflik, kekerasan, dan lain sebagainya. 


"Berbagai masalah yang harus dihadapi perempuan maupun anak-anak ini turut berpengaruh pada kebijakan program dan pembangunan desa," ujarnya.



Kader Jaelani mengharapkan dengan telah dilauchingnya DRPPA dan sekolah perempuan yang
terintegrasi dengan PAAREDI menuju Desa BERSINAR, desa mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelola 
penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan. 


Ditegaskannya, peran perempuan di desa sangat vital, untuk itu upaya pemberdayaan yang tepat dan terarah mendorong perempuan dapat berkontribusi secara maksimal untuk kemajuan desa. 



Diungkapkan AKJ, kemajuan teknologi informatika saat ini tidak dapat dipungkiri berdampak pada perilaku dan budaya masyarakat. 


"Pemanfaatan teknologi yang tidak sesuai peruntukan berakibat pada perubahan pola pikir dan tingkah laku manusia, terutama dalam lingkungan keluarga," ucapnya.


Bupati menjelaskan sebagai upaya mengatasi semua itu, DP3A bekerja sama dengan TP. PKK, GOW dan dinas tekhnis lainnya menguatkan komitmen dan kemitraan untuk mewujudkan DRPPA terintegrasi PAAREDI Menuju Dompu MASHUR. 


Sebagaimana biasa, pada momen Launching DRPPA, Tim PKK Desa Katua menampilkan Lagu Three Ends dilanjutkan dengan pembacaan Puisi berjudul "Hentikan Kekerasan Pada Perempuan" oleh Sri Sugiani buah karya Fadhia Ariani Intan Sekar Dewi.

Acara diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama dalam mewujudkan DRPPA sebagaimana dijelaskan di atas. (emo).