Pupuk Organik Cair dan Beras Organik "Ana Ndai" Produksi SMKN 1 Hu'u Sedang Proses Sertifikasi Organik

Kategori Berita

.

Pupuk Organik Cair dan Beras Organik "Ana Ndai" Produksi SMKN 1 Hu'u Sedang Proses Sertifikasi Organik

Koran lensa pos
Minggu, 19 Februari 2023

 

Kepala SMKN 1 Hu'u, Rosyidah, S. Pd

Dompu, koranlensapos.com - Pupuk organik cair dan beras organik yang diproduksi oleh para siswa di SMKN 1 Hu'u sedang berproses untuk mendapatkan Sertifikasi Organik. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala SMKN 1 Hu'u, Rosyidah, S. Pd kepada koranlensapos.com beberapa hari lalu.


Dijelaskannya Sertifikasi Organik yaitu pelabelan yang menyatakan bahwa suatu produk telah diproduksi sesuai dengan standar sistem pertanian organik. Lisensi dimaksud diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Organik yang telah diakreditasi.

"Merk dagang produk pupuk organik cair dan beras organik ini sudah ada, tinggal sekarang sedang mengupayakan untuk mendapatkan Sertifikasi Organik," jelasnya.
Pupuk organik cair dan beras organik "Ana Ndai" produksi siswa-siswi SMKN 1 Hu'u

Rosyidah menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT. Sumbawa Timur Mining (PT. STM) Sebagai konsultan Pertanian dan Mitra IDUKA  yang telah membantu SMKN 1 Hu'u dalam memproduksi pupuk  organik cair dan beras organik yang diberi nama "Ana Ndai" hingga upaya untuk mendapatkan Sertifikasi Organik dimaksud.


"PT. STM merupakan mitra kami dalam produksi pupuk organik cair dan beras organik ini. Konsultan pertaniannya di PT. STM," kata Rosyidah mengapresiasi peran perusahaan pertambangan milik PT. Vale itu.

Selain proses sertifikasi, pihaknya juga sudah melakukan upaya penyelarasan kurikulum terkait produksi pupuk organik cair  dan padi organik yang ada di Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura (ATPH).




Rosyidah bercerita bahwa pupuk organik cair dan beras organik "Ana Ndai" merupakan hasil dari pembelajaran siswa/i di SMKN 1 HU'U yang menghasilkan produk Teaching Factory (TEFA) yaitu Pupuk Organik Cair dan Beras Organik siswa-siswi Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH)



"Berawal dari pupuk organik cair lalu kami aplikasikan ke padi organik sehingga muncul lah beras organik "Ana Ndai" ini," paparnya.


Pemanenan padi organik di SMKN 1 Hu'u oleh Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan, ST., MT dan Kadistanbun Muhammad Syahroni, SP., MM pada 26 Maret 2022 lalu



Beras Organik "Ana Ndai" produk hasil dari pembelajaran siswa/i  SMKN 1 Hu'u tersebut telah dipasarkan di sejumlah toko besar di Dompu. Seperti di Bolly Departemen Store, Lancar Market, Hamed Market, dan beberapa toko lainnya.




"Harganya Rp. 20 ribu per kilogram yang dikemas 5 kilogram dengan harga Rp. 100 ribu,"  dan 10 kg dengan harga Rp. 200 ribu sebutnya.

Dikatakannya beras organik dua kali lipat lebih mahal dibandingkan beras pada umumnya karena proses produksi mulai pengolahan tanah hingga proses pemanenan menggunakan cara-cara yang berbeda dan sama sekali tidak menggunakan pestisida.



"Karena perlakuannya berbeda. Mulai dari pengolahan tanah, pemilihan benih ( Mentik susu)
Pupuk daun dan pupuk buah yang diberikan semuanya organik," urainya.

Rosyidah menyebutkan pada September 2021 lalu, produk pupuk organik cair dan beras organik "Ana Ndai" ini telah mengikuti Pameran Produk Unggulan Teaching Factory (TEFA) di tingkat kabupaten maupun provinsi dan  bahkan mengikuti pameran yang sama di Jakarta pada Desember 2021 karena produk ini mendapatkan penghargaan TEFA Award dari Kemendikbudristek.


"Alhamdulillah kami di SMKN 1 Hu'u ini sudah punya branding pupuk organik cair dan beras organik "Ana Ndai"," pungkasnya. (emo).