Undang Para Perwira Polri Ke Istana Negara, Presiden Jokowi Sampaikan Sejumlah Hal Dari Narkoba Sampai Gaya Hidup

Kategori Berita

.

Undang Para Perwira Polri Ke Istana Negara, Presiden Jokowi Sampaikan Sejumlah Hal Dari Narkoba Sampai Gaya Hidup

Koran lensa pos
Minggu, 16 Oktober 2022

 

Presiden saat memberikan arahan kepada jajaran Polri di Istana Negara, Jumat (14/10/2022)



koranlensapos.com -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada perwira tinggi Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres se-Indonesia di Istana Presiden, Jumat (14/10/2022). Sejumlah hal menjadi perhatian khusus Kepala Negara.

Dikemukakan Presiden Jokowi, saat ini kinerja instansi Polri tengah mendapat sorotan masyarakat setelah beberapa kasus yang melibatkan pelanggaran hukum di lingkungan kepolisian. Saat ini, indeks kepercayaan dan persepsi publik kepada kepolisian menjadi sangat rendah.

"Begitu ada peristiwa FS [Ferdy Sambo], runyam semuanya dan jatuh ke angka yang paling terendah. Dulu dibandingkan institusi-institusi penegak hukum lain tertinggi. Sekarang saudara-saudara harus tau, menjadi terendah. Ini yang harus dikembalikan lagi dengan kerja keras," ujarnya dalam arahan tersebut, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10/2022).

 

Jokowi mengungkapkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri pada November lalu berada di level 80,2%. Namun, pada Agustus 2022 anjlok menjadi 54%.

"Itulah pekerjaan berat saudara-saudara harus kerjakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri di tengah situasi yang juga tidak mendukung saat ini," katanya.

Jokowi juga meminta seluruh jajaran kepolisian untuk peka terhadap kondisi ekonomi global yang sedang dirundung krisis.

Selain itu, Jokowi menyentil gaya hidup anggota Polri yang kerap terkesan mewah dan menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat.

"Saya ingatkan masalah gaya hidup. Lifestyle. Jangan sampai di situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi. Hati-hati. Saya ingatkan Polres, Kapolres, kapolda, seluruh pejabat utama tinggi. Ngerem total masalah gaya hidup jangan gagah-gagahan karena punya mobil bagus motor gede yang bagus," ungkapnya.

Kepolisian juga harus dapat menjaga sikap dalam bermasyarakat. Sikap dan perilaku oknum kepolisian kerap kali disorot bernada sumbang di sosial media.

"Setiap saat bisa memunculkan perilaku sehari-hari kita seperti apa. Meskipun sembunyi-sembunyi. Saya terlalu banyak mendapatkan laporan sehingga kembali lagi gaya hidup, urusan kecil-kecil tetapi itu bisa mengganggu kepercayaan terhadap Polri. Urusan mobil, motor gede, remeh temeh saja. Sepatunya apa bajunya apa dilihat masyarakat sekarang ini," tuturnya.

Jokowi mengungkapkan persepsi masyarakat terhadap kepolisian turun tajam, banyak masyarakat mengeluh adanya pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum kepolisian, sikap sewenang-wenang dalam melayani laporan masyarakat, cenderung mencari-cari kesalahan, hingga gaya hidup mewah.

"Ingatkan anggota-anggota selalu di briefing untuk hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat. ingatkan mereka jangan sampai karena tidak kecepatan kita yang kedua rasa aman dan masyarakat itu ini masalah persepsi lho. Rasa aman dan nyaman masyarakat itu menjadi terkurangi atau hilang," jelasnya.

Terkait soliditas, jokowi meminta jajaran Polri memperkuat internal mereka memasuki tahun politik. Menurutnya, sinergi antar-Polri dan TNI harus dilakukan untuk menciptakan keamanan politik dan kondusif.

"Sence of politiknya juga harus ada. Tidak bermain politik tetapi ngerti masalah politik karena kita akan masuk dalam tahapan tahun politik. Kalau dilihat kembali lagi Polri solid, kemudian bergandengan dengan TNI solid, saya memberikan jaminan stabilitas keamanan kita, stabilitas politik kita pasti akan baik. Enggak ada yang berani coba-coba. Kalau coba-coba ya tegas saja," tegasnya


Peran Polri sebagai penegak hukum pun turut disoroti Jokowi. Menurutnya, sampai pemerintah dianggap lemah. Apalagi, saat ini petinggi kepolisian sedang terlibat kasus narkoba.

Sebaiknya, momentum ini dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki citra polisi yang buruk di mata masyarakat.

"Penegakan hukum untuk yang berkaitan dengan narkoba ini yang akan nanti bisa mengangkat kembali kepercayaan masyarakat terhadap Polri," katanya. (emo dikutip dari CNBC Indonesia).