Adhar : Distributor dan Pengecer Nakal, Pemerintah Segera Cabut Izinnya

Kategori Berita

.

Adhar : Distributor dan Pengecer Nakal, Pemerintah Segera Cabut Izinnya

Koran lensa pos
Selasa, 20 September 2022

 

Anggota DPRD Provinsi NTB, Adhar


Dompu, koranlensapos.com - Para petani adalah pahlawan-pahlawan pangan. Bahan makanan tersedia di pasar karena perjuangan gigih tanpa kenal lelah dari para petani agar bisa mendapatkan hasil panenan yang maksimal. Sudah sepatutnya jerih payah para petani mendapatkan perhatian agar mereka bisa hidup lebih layak dan sejahtera.

Hal itu disampaikan oleh Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Adhar saat dikonfirmasi oleh media ini via ponselnya, Senin (19/09/2022).

"Pemerintah harus berpihak kepada petani. Perhatikan nasib mereka yang menghasilkan pangan untuk kita nikmati tetapi justru kehidupan mereka belum sejahtera," tandas Adhar.

Lebih khusus Legislator asal Kabupaten Dompu utusan Partai Berkarya itu meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu benar-benar memperhatikan nasib para petani di daerah bermotto Nggahi Rawi Pahu itu. Terutama petani padi dan jagung yang menjadi komoditas utama di daerah tersebut.

Ia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu cq. Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat bersama instansi terkait yang telah berjuang membantu petani dalam hal penambahan kuota pupuk urea bersubsidi sebesar 7.595 ton sehingga dari 27.861 ton menjadi 35.456 ton.
Demikian pula pupuk NPK dari 7.200 ton menjadi 13.000 ton. Namun ia berharap Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dapat bekerja optimal dalam melakukan pengawasan sehingga distribusi pupuk bersubsidi bisa tepat sasaran kepada kelompok tani sesuai dengan E-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Elektronik).

"Pengawasan ini harus dilakukan dengan baik oleh KP3. Awasi para pengecer agar distribusi pupuk subsidi ini tepat sasaran. Jangan sampai dijual kepada orang-orang berduit untuk dijual kembali dengan harga tinggi yang akhirnya menyengsarakan petani. Pengawasan ini harus dilakukan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap petani.," tegasnya.

Ia menegaskan kalau distributor pupuk dan pengecer bermain-main dan mencoba memainkan harga pupuk,  pihaknya tidak segan-segan meminta pihak pemerintah untuk mencabut ijin distributor nakal.

"Dstributor dan pengecer nakal, Pemerintah harus segera cabut ijinnya," tandasnya.

Selanjutnya ia berharap pula kepada para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) agar terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para petani dalam hal penggunaan pupuk yang tepat dosis dan tepat waktu sehingga bisa mendapatkan produktivitas panenan yang lebih optimal. 


Harga benih dan obat-obatan yang mahal juga tidak luput dari perhatian Adhar. Apalagi dengan adanya penetapan pemerintah mengenai kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di awal Bulan September 2022 yang baru lalu, tentunya akan berdampak pada lonjakan harga benih dan obat-obatan. Maka politisi yang berlatar belakang wartawan ini meminta kepada Pemerintah agar dapat mengupayakan bantuan benih maupun obat-obatan berkualitas bagi para petani. 

Pria yang familiar disapa Bang Pangeran ini meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu untuk mengawal kestabilan harga komoditas padi (gabah) dan jagung sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Dikatakannya adanya aksi unjuk rasa para petani m anjloknya harga gabah jauh di bawah HPP beberapa waktu lalu sebagai isyarat bahwa Pemerintah Daerah harus mendengarkan dan memperjuangkan jeritan para petani.

"Kalau bisa gabah dari petani dibeli oleh Bulog atau Perusda supaya tidak dipermainkan harga oleh para tengkulak," pintanya.

Selain gabah, ia juga meminta perhatian Pemkab Dompu dalam mengawasi harga jagung yang juga menjadi program unggulan di daerah tersebut. Disebutnya beberapa kali juga terjadi aksi demonstrasi massa menuntut kenaikan harga jagung yang seolah-olah dipermainkan oleh para pengusaha.

"Kami minta Pemda Dompu juga supaya memperhatikan nasib petani jagung. Jangan sampai petani terlilit hutang gara-gara harga jagung yang tidak stabil ini," desaknya. (emo).