MEMAKNAI HARI LAHIR PANCASILA DEMI KEUTUHAN BANGSA DAN NEGARA

Kategori Berita

.

MEMAKNAI HARI LAHIR PANCASILA DEMI KEUTUHAN BANGSA DAN NEGARA

Koran lensa pos
Senin, 30 Mei 2022

 




Oleh :  Peltu Syamsul Kamar*
            
1 Juni 1945. Di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Sukarno menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara Indonesia. Dalam pidato yang disaksikan puluhan peserta sidang itulah kemudian Pancasila lahir.
Pada kesempatan itu, Sukarno menawarkan lima sila sebagai dasar negara: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau peri-kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan sosial, dan yang terakhir, Ketuhanan. Lima sila itu kemudian dinamai Pancasila.

Bila dianalogikan dalam kontes cari jodoh, INDONESIA diibaratkan seorang Pria tampan yang tengah dihadapkan 2 Wanita cantik bernama, LIBERALISME dan KOMUNISME.  Karena keduanya berseteru INDONESIA lantas memilih jalan tengah dengan menggandeng "demokrasi pancasila yang dinilai lebih cantik". Komunis tidak terima itu maka terjadilah apa yang dinamakan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia. (G30S/PKI).

Satu hal yg melekat, bahwa mempertahankan Pancasila bukan kerja sebagian kelompok. Tapi upaya lintas generasi, termasuk para pemuda yang teguh pendirian pada Pancasila & NKRI.

Waktu terus bergulir, zaman juga berubah. Tapi kerja keras lintas generasi untuk mewujudkan cita-cita luhur mengamalkan nilai-nilai Pancasila harus terus kita pegang. Pancasila harus menjadi pegangan yang relevan dalam menjawab berbagai tantangan bangsa hari ini dan ke depan. Mari kita terus rawat dan jaga bersama kita sebagai anak Bangsa.

Pancasila adalah Ideologi kita, warisan dan hasil perjuangan para pahlawan yang sungguh luar biasa, Pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga harus  diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 
Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia. kita sebagai bangsa yang memiliki beragam budaya, agama, suku, 
etnis, dan lain-lain. harus selalu berpegang teguh pada Nilai-nilai pancasila, inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman, gangguan,  tantangan, dan hambatan bangsa ini.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diajarkan kepada seluruh anak bangsa disetiap jenjang pendidikan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus lebih dipahami oleh kita semua dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:

1. Cinta Tanah Air. Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai. dengan penuh kesadaran setiap masyarakat didasarkan pada kecintaannya kepada tanah air dapat di wujudkan itu semua dengan berbagai cara antara lain mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan agar tidak terjadi bencana dan pastinya menjaga nama baik negara kita.

2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara. Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai
dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan
hidup bangsanya. Kita dapat mewujud kannya dengan cara mencegah
perkelahian antar perorangan atau antar kelompok antar masyarakat dan menjadi anak bangsa yang selalu peduli terhadap sesama

3. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara. Dalam wujud kecintaan terhadap negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti  tidak melakukan penebangan pohon, pengundulan hutan secara sembarangan dan menggantinya dengan tanaman Palawija yang mana perbuatan seperti ini adalah demi kepentingannya pribadi saja tanpa memikirkan orang lain.

Sebagai kata penutup mari kita renungkan  sepengal bait puisi dibawah ini 

INDONESIA

Di Tanah Republik Kita berjanji
Aku Jawa Engkau Dayak
Aku Melayu Engkau Papua
Semua Suku di Nusantara
Menjadi SATU : Indonesia Raya
Bangsa Indonesia, Bangsa Terkuat di Asia
Menjadi Mercusuar Peradaban Dunia
Lewat Pancasila

CINTAILAH INDONESIA DENGAN HATIMU
PERLAHAN ENGKAU AKAN BANGGA DENGAN BANGSAMU 🇮🇩🇮🇩🇮🇩


SELAMAT  HARI  LAHIR  PANCASILA
1 Juni 1945  -  1 Juni 2022

(*Penulis adalah Bati Kanminvetcad IX/13 Mataram Babinminvetcaddam IX//Udayana)