Kapal Penangkapan Ikan Bantuan KKP di Ncuni Kwangko Akan Kembali Beroperasi

Kategori Berita

.

Kapal Penangkapan Ikan Bantuan KKP di Ncuni Kwangko Akan Kembali Beroperasi

Koran lensa pos
Jumat, 13 Mei 2022

 



Dompu, koranlensapos.com - Kapal penangkapan ikan 27 GT bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2016 pada salah satu koperasi nelayan di Dermaga Ncuni Desa Kwangko Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu NTB akan segera beroperasi kembali.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kelutan dan Perikanan Kabupaten Dompu, Amiruddin, S. Hut usai meninjau dan mengecek kondisi kapal tersebut pada Kamis (12/5/2022).

"Kapal ini sudah lama tidak diroperasikan oleh pengelolanya. setelah dilakukan pengecekan fisik dan pembinaan terhadap pengelolanya, Insya Allah dalam waktu dekat akan dioperasionalkan kembali," jelasnya.

Amiruddin berharap dengan beroperasi kembalinya kapal tersebut akan bisa menambah volume produksi perikanan tangkap di Kabupaten Dompu dalam mendukung program JARAPASAKA (Jagung Porang Padi Sapi dan Ikan) menuju Dompu MASHUR (Mandiri Sejahtera Unggul dan Religius).

Kadislutkan menyebutkan faktor utama yang melatarbelakangi kapal itu 'istrahat' (tidak beroperasi) adalah akibat dampak pandemi Covid -19.

"Banyak nelayan yang berhenti melaut karena di awal-awal covid hampir tidak ada pembeli ikan yang bawa ke luar daerah sementara volume tangkapan melebihi kebutuhan untuk pasar lokal," sebutnya.

Selain itu, lanjutnya biaya operasional kapal tersebut cukup besar sehingga membutuhkan kepastian lokasi dan waktu saat melakukan operasi penangkapan ikan.

"Kapal tersebut dirancang untuk operasi tangkapan ikan di laut lepas sehingga butuh waktu sekitar 3 sampai 5 hari sekali turun operasi. Rata-rata nelayan kita tidak terbiasa dengan lamanya waktu melaut. Di samping itu juga
nelayan kita rata-rata tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai untuk mengoperasionalkan kapal sebesar itu," ulasnya.


Diakuinya memang ada kerusakan ringan pada kapal tersebut karena lama tidak beroperasi. 
"Tapi akan segera dilakukan perbaikan oleh pihak pengelola," ujarnya.

Diterangkan Amiruddin bila kapal tersebut telah beroperasi kembali, hasilnya dimanfaatkan sendiri oleh anggota koperasi nelayan tersebut.

"Kita hanya mencatat jenis ikan dan volume produksi hasil tangkapan yang berarti ada perputaran ekonomi dan uang yang beredar di anggota koperasi nelayan tersebut," tutupnya. (emo).