Kabar Gembira ! Mulai Besok Bulog Pastikan Serap Gabah di Dompu Sesuai HPP

Kategori Berita

.

Kabar Gembira ! Mulai Besok Bulog Pastikan Serap Gabah di Dompu Sesuai HPP

Koran lensa pos
Selasa, 15 Maret 2022

 



Dompu, koranlensapos.com - Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu tidak tinggal diam terhadap persoalan yang dihadapi para petani terkait dengan anjloknya harga serapan gabah. 
Langkah-langkah konkret dilakukan Pemerintah untuk mendapatkan solusi terbaik atas jeritan para petani itu. Termasuk pada Selasa sore (15/3/2022) melakukan Rapat Tertutup di Kantor Pemda Dompu. Rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati Kader Jaelani itu dihadiri oleh Wabup H. Syahrul Parsan, Kapolres Dompu, AKBP Iwan Hidayat, S. IK, Dandim 1614/Dompu diwakili Pasiter Kapten Inf. Hamzah, Ketua DPRD Kabupaten Dompu, Andi Bachtiar, A. Md. Par bersama anggota Ir. Muttakun (Ketua Komisi I), Moh. Subahan, SE (Ketua Komisi II), Muhammad Ikhsan, S. Sos dan Adi Rahmat.

Selain itu, hadir pula Para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta undangan lainnya. Sedangkan para awak media tidak diperbolehkan masuk selama berlangsungnya rapat tersebut.


Hasilnya cukup menggembirakan. Bahwa mulai besok, hari Rabu, 16 Maret 2022, harga penyerapan gabah oleh Bulog akan disesuaikan dengan HPP (Harga Pembelian Pemerintah) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2020.

Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Cabang Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Bima, Wilya Fatayani dalam konferensi pers usai menghadiri rapat terbatas itu.

"Rabu (16/3/2022) besok kami akan mulai menyerap gabah. Mengenai harganya memang sesuai dengan HPP, tapi itu tergantung dari kriteria kualitas gabah," jelas Wilya.

Ia menjelaskan, Sesuai Permendag nomor 24 tahun 2020 bahwa, untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani diserap sebesar Rp. 4.200 per-Kilogram. Di tingkat penggilingan sebesar Rp..4.250 per-Kg. Sementara gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan diserap Rp5.250 per-Kilo dan di gudang Bulog sebesar Rp5.300 per-Kilo. 

"Itulah standar harga gabah yang kami serap," paparnya. 


Dikatakannya bahwa dana yang digunakan oleh Bulog untuk membeli gabah dan beras adalah dana komersil yang berbunga dari pinjaman bank.

Sebelumnya, dalam konferensi pers itu, Bupati Kader Jaelani menyampaikan hasil leputusan rakor dimaksud.  
"Beberapa poin kesimpulan yang lahir dalam rakor tadi yakni 
Pertama,  Bulog sesegera mungkin siap menyerap gabah petani di Dompu, sesuai dengan harga standar (Harga Pokok Penjualan/HPP);
Kedua, Memberikan kebebasan kepada perusahaan di luar daerah, untuk membeli gabah dan beras di Kabupaten Dompu, agar penyerapan gabah dan beras bisa maksimal. 
Ketiga, Pemerintah juga akan melakukan operasi pasar. 

Keempat, kami pemerintah daerah juga akan bersurat ke Badan Ketahanan Pangan Pusat (Jakarta). Surat ini, besok akan saya antarkan langsung ke sana," jelasnya


Disela waktu, Ketua DPRD Dompu Andi Bachtiar A.Md, Par, mengatakan dalam urusan harga, tentu akan berlaku hukum pasar. Ia menyebut, salah satu yang memengaruhi permintaan pasar yakni sejak adanya kebijakan dari Kementerian Sosial, tidak lagi memberlakukan penyaluran bantuan dalam bentuk beras, maka permintaan beras menjadi rendah. 


"Inilah salah satu penyebabnya. Jadi kita perlu sampaikan kepada Kementerian bahwa bantuan dalam bentuk beras masih dibutuhkan di Kabupaten Dompu," jelasnya. 


Selain itu, lanjutnya semua  elemen harus memiliki ekspektasi yang sama bahwa Bulog bisa berperan lebih dalam menyerap gabah. 

"Kita semua sudah sama-sama mendengar bahwa Bulog sudah mendapatkan LC (Letter Of credit). Artinya, Bulog sudah punya uang untuk membeli Gabah," terangnya. 


Dilanjutkan Andi Bulog tentu saja memiliki standar untuk membeli gabah. 


"Artinya, harus ada keseimbangan supaya tidak memberikan harapan hampa kepada petani. "

Para petani juga harus bisa memastikan kualitas gabah yang dijual," katanya. 


Menurutnya, jika Bulog melakukan penyerapan gabah sesuai dengan harga yang diharapkan petani tanpa melihat standar (kualitas) gabah, itu tidak mungkin. 


"Maka itu, ini perlu diperhatikan oleh para petani (memastikan gabah yang dijual berkualitas agar harganya sesuai dengan yang diharapkan. Maka itu, hal ini harus kita sosialisasi ke tingkat petani," ulasnya.

Selain itu tambah Andi, pemerintah juga harus tetap melakukan operasi pasar, guna memastikan tidak ada pemain dalam urusan pembelian gabah. 


"Kalau ada kejanggalan (pembelian gabah diluar dari kewajaran), pemerintah harus bertindak. Inilah yang harus menjadi tugas bersama," tuturnya. 


Di tempat yang sama, Ketua Komisi II DPRD Dompu Muhammad Subhan SE, mengatakan pihaknya selaku wakil rakyat sudah menyampaikan semua aspirasi masyarakat (petani) mengenai harga gabah. "Tadi dalam Rakor sudah semua kami sampaikan," katanya. 


Hasilnya, ada beberapa poin penting yang tentunya menjadi angin segar (kabar baik) untuk para petani di Kabupaten Dompu. 

"Alhamdulillah, Bulog siap menyerap gabah petani sesuai dengan harga standar (HPP) berdasarkan kualitas gabah," jelasnya. 


Diakui Subahan, dari awal DPRD sudah melakukan berbagai langkah termasuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Bulog, guna memastikan jalan keluar untuk menjawab keresahan para petani. 


"Ini bentuk keseriusan kami memperjuangkan aspirasi masyarakat," tutupnya. (emo).