Maman : Jangan Percaya Berita Hoaks Tentang Vaksinasi

Kategori Berita

.

Maman : Jangan Percaya Berita Hoaks Tentang Vaksinasi

Koran lensa pos
Kamis, 24 Februari 2022

 

              Kepala Dinas Kesehatan                                Kab. Dompu,                                                      Maman, S. KM., M. Kes


Dompu, koranlensapos.com - Di saat pemerintah sedang menggalakkan program vaksinasi guna memberikan imunitas bagi warga dan tercapainya kekebalan kelompok (herd immunity), berita-berita hoaks (hoax) mengenai bahaya vaksinasi juga gencar beredar di media sosial. 
Salah satunya menyebutkan bahwa vaksinasi adalah upaya pembunuhan massal secara teratur dan terencana (gonosida/genocide).

Diisukan pula bahwa vaksinasi membahayakan bagi anak-anak. Bagi perempuan bisa mengakibatkan kemandulan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Maman, S. KM., M. Kes yang dikonfirmasi media ini membantah hal tersebut. Kepada masyarakat Maman meminta agar jangan percaya dengan berita-berita yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

"Jangan percaya dengan berita-berita hoaks," pintanya.

Maman menegaskan bahwa 
vaksin membuat tubuh sehat dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu pejabat yang juga merupakan Surveyor Nasional Akreditasi Puskesmas ini mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti program vaksinasi yang dilaksanakan di wilayah desa/kelurahan maupun sekolah-sekolah.

Ditekankan pula kepada warga masyarakat agar senantiasa mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan dengan cara selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilisasi, dan menghindari kerumunan. 

Penegasan agar tidak mempercayai berita hoaks juga disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan Perantauan Putra, S. KM., M. Kes. Saat dikonfirmasi media ini, Gatot menegaskan bahwa pemerintah gencar melakukan vaksinasi demi untuk menyelamatkan seluruh rakyatnya dari ancaman Corona Virus Disease 2019 (Covid -19).

"Siapapun pemimpin tidak ada niat mau membunuh rakyatnya. Niat bekerja, menjadi pemimpin itu untuk amal ibadah," tandas mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu periode 2010-2015 itu.

Dikatakannya, isu vaksinasi menyebabkan kemandulan itu juga terjadi waktu sekitar tahun 1990. Saat itu gencar dilaksanakan program imunisasi TT pada ibu hamil dalam Program Manunggal KB (Keluarga Berencana). Beredar pula isu bahwa imunisasi TT bertujuan agar ibu hamil steril (mandul). Tetapi fakta yang terjadi tidak demikian. Ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT tetap juga selanjutnya bisa hamil kembali.

"Saya kira begitu juga untuk vaksinasi covid19 ini," pungkasnya. (emo).