Mantap, GEBYAR "GIM" Bertema "Menuju Masyarakat Dompu Sadar Literasi"

Kategori Berita

.

Mantap, GEBYAR "GIM" Bertema "Menuju Masyarakat Dompu Sadar Literasi"

Koran lensa pos
Rabu, 17 November 2021

 



Dompu, koranlensapos.com - Bertempat di Paruga Samakai Dompu, Selasa (16/11/2021) berlangsung acara GEBYAR "Gerakan Indonesia Membaca" dengan Tema "Menuju Masyarakat Dompu Sadar Literasi". 
Kegiatan yang dilaksanakan oleh 
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Dompu itu berlangsung dengan semarak. Menampilkan atraksi dan tarian khas anak-anak Dompu serta ada pula sesi Bunda PAUD Bercerita yang ditampilkan di penghujung acara tersebut. 


Acara ini terselenggara atas kerja sama Dinas Dikpora Kabupaten Dompu dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Dirjen PMPK hadir yang diwakili oleh Dr. Baharudin, M. Pd.
Sosok Doktor yang santun ini tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Dompu karena merupakan putra daerah yang pernah menjabat sebagai Wakasek SMAN 1 Manggelewa dan juga pernah menjadi dosen di STAI dan STKIP Al Amin Dompu.


Hadir pada acara tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan PP, Kadis Dikpora, Drs. H. Rifaid M.Pd., Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah Ir. Wahidin, M. Si, Ketua PGRI, para Camat, Kepala KCD dan Kepala Desa, Kepala Sekolah Paud, TK, Ketua TBM dan para penggiat Literasi.


Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Dompu Drs. H. Rifaid, M. Pd mengucapan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan GIM di Kabupaten Dompu. 

"Membaca itu sangat penting karena kita bisa menguasai teknologi informasi dengan adanya hobby membaca. Malas membaca akan membuat seseorang tidak maju dan dia bisa kalah bersaing dalam berbagai kompetisi apalagi di era revolusi industri 4.0 saat ini," ucapnya.


Perwakilan Direktorat PMPK Dr. Baharudin di awal sambutannya menyampaikan 
permohonan maaf Bapak Direktur PMPK yang tidak berkesempatan hadir disebabkan ada agenda kegiatan lain dalam waktu bersamaan. 

"Pada saat yang bersamaan, saya juga memiliki agenda lain di pekan baru dan Kota Bekasi, tetapi saya memilih datang ke Dompu sekalian pulang kampung. Di samping itu,saya ingin memastikan bahwa Kabupaten Dompu siap menjadi tuan rumah Gebyar GIM ini. Dan saya menyaksikan hari ini bahwa DOMPU sangat siap," ucapnya mengapresiasi. 


Dikatakannya bahwa ada 10 kabupaten/ kota dari 514 Kab/Kota di Indonesia yang dipercayakan untuk bekerja sama
dengan kemendikbudristek untuk bersama-sama mengentaskan buta aksara Nasional. Kabupaten Dompu merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota dimaksud.

Baharudin menjelaskan bahwa 
Indonesia sebagai anggota organisasi kementerian dan kebudayaan dunia di
bawah PBB (UNESCO) dihadapkan  pada target "Education 2030". Melalui program Sustainable Development Goals (SDG's) telah disepakati bahwa Pendidikan merupakan Goal ke4 dari program SDGs, dengan terget: "Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, serta mendukung kesempatan belajar seumur hidup/sepanjang hayat untuk semua". Secara khusus dalam Goal
4.6 tentang literasi menargetkan: "Pada tahun 2030, harus memastikan bahwa
semua remaja dan sejumlah orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, mencapai kemampuan baca-tulis dan kemampuan berhitung".

"Indonesia sangat mendukung program SDGs tersebut dan telah ditindaklanjuti dengan terbitnya Perpres No.59 tahun 2017 tentang "Pelaksanaan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan"," urainya.

Selanjutnya Baharudin berharap ada tindaklanjut dari kegiatan Gebyar GIM tersebut sehingga akan berdampak besar terhadap perkembangan budaya baca dan literasi masyarakat di
semua sektor dan jenjang usia (PAUD, anak dan remaja serta orang dewasa). 

Dijelaskan banyak ragam kegiatan literasi masyarakat yang bisa dikembangkan secara terus menerus. Di antaranya 
Pertama, Kegiatan Literasi Anak Usia Dini dalam bentuk pelatihan dan lomba kreatifitas dan seni,pembinaan karakter melalui kegiatan Seni, olahraga, budaya, keagamaan dan sebagainya, Story Telling (Mendongeng), Read Aloud (Membaca nyaring);
Kedua, Kegiatan Literasi Anak-anak dan Remaja berupa kegiatan baca tulis (puisi, prosa), Lomba kegiatan Baca tulis lapak buku, pojok baca,
Olahraga, Seni, budaya, Keagamaan
Pelatihan Keterampilan/peningkatan Kompetensi bidang vokasi;

Ketiga, Kegiatan Literasi Orang Dewasa
berupa kegiatan baca tulis (puisi, prosa)
Lomba kegiatan Baca tulis
Lapak buku, pojok baca
Olahraga, Seni dan Budaya, Keagamaan
Pelatihan Keterampilan/peningkatan Kompetensi bidang vokasi
Pelatihan dan pengembangan kewirausahaan.

Jika pengembangan kegiatan literasi masyarakat ini berhasil, maka indikator yang bisa dijadikan ukuran kemauan literasi adalah sebagai beriut.
1. Masyarakat terlibat secara langsung dan mendukung penyelenggaraan program GIM/Literasi di daerahnya masing-masing
2. Masyarakat dapat dengan mudah memperoleh bahan bacaan dan berbagai sumber
pengetahuan dan keterampilan

3. Terbentuknya Komunitas para penggiat Literasi dalam berbagai bentuk dan jenis kegiatan
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan literasi (budaya baca, peningkatan kompetensi/keterampilan, kewirausahaan, seni
olahraga), budaya,
5. Pemerintah daerah membuat payung
hukum penyelenggaraan GIM/Literasi
masyarakat (Perbup/Perwako/ PERDA)

Selanjutnya Baharudin berharap agar pencanangan GIM ini berdampak jangka panjang.

"Kami mohon agar
pemerintah daerah, melalui Dinas Pendidikan Kab/Kota dapat menindaklanjuti kegiatan
ini dalam bentuk Mereview GRAND DESIGN pengembangan literasi masyarakat di tingkat Kabupaten/Kota, Menjabarkan GRAND DESIGN kedalam Rencana Aksi Tahunan (khususnya untuk tahun 2021/2022),  Mengoordinasikan berbagai kegiatan Literasi yang dilakukan oleh para penggiat dan pemangku kepentingan, Melakukan inisiasi pengembangan
kegiatan literasi dengan dukungan
anggaran/program daerah dan CSR (Corporate Social Responsibility), Membangun jejaring kerjasama dengan berbagai pihak terkait, Membentuk tim Publikasi dengan pemanfaatan peralatan teknologi informasi,  Melakukan pendampingan, supervisi dan evaluasi

Pada kesempatan tersebut, Baharudin juga menyampaikan tentang program pendidikan inklusif.
UU No 20 Tahun 2003 mengamanatkan penyelenggaraan pendidikan untuk semua tanpa diskriminasi terutama bagi penyandang disabilitas.
Kemudian, UU No 8 Tahun 2016 tentang penyandang Disabilitas mengamanatkan tentang pentingnya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. 


Pada kesempatan yang sama  Sekda Gatot Gunawan PP menyampaikan ucapan terima kasih lebih khusus kepada jajaran Kementerian Dikbud, Riset dan Teknologi atas terselenggaranya kegiatan Gebyar Gerakan Indonesia Membaca. Gatot  mengungkapkan acara ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan daya baca atau hobby membaca di kalangan masyarakat. Dalam momen ini, Gatot Gunawan menjelaskan bahwa minat membaca sebagian besar masyarakat Indonesia masih rendah. Merilis data Organisasi Pendidikan Dunia (UNESCO) bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001 Porsen. 
"Dengan data ini dari 1000 orang Indonesia hanya terdapat 1 orang yang rajin membaca," ucapnya.

Selanjutnya, Sekda mengharapkan gerakan literasi masyarakat khususnya di Kabupaten Dompu dapat dilaksanakan di semua lini, mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan hingga Desa dan Kelurahan.

Di akhir penyampaiannya Gatot  menyampaikan harapannya agar kegiatan GIM 2021 dapat menjadi langkah perbaikan dalam sistem pendidikan di Kabupaten Dompu khususnya dalam kegiatan baca tulis. Selain itu juga Sekda berharap peran aktif dari Perpustakaan Daerah . Sekda menguraikan perpustakaan sekolah dan TBM meskipun bergerak secara mandiri namun harus tetap konsisten dalam upaya membantu pemerintah. 


Pada momen Bunda PAUD Bercerita, "Umi" Lilis Suryani Kader Jaelani menyampaikan harapan agar sumber literasi yang berhubungan dengan hazanah budaya dan kearifan lokal masyarakat Bumi Nggahi Rawi Pahu diperbanyak. Hal itu bertujuan agar anak-anak Dompu mengenal adat istiadat serta budaya daerahnya sendiri dan bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Literasi tentang Dompu harus diperbanyak," ujarnya seraya meminta kepada masyarakat Dompu agar gemar menulis tentang sejarah dan budaya lokal supaya bisa diwariskan kepada anak turun melalui bahan bacaan.

Harapan tersebut juga disampaikan oleh pegiat literasi, Suherman, S. Pd kepada media ini. Sumber literasi.lokal tentang Dompu sangat minim.

"Yang banyak kita baca cerita tentang Jawa, Kalimantan, Sumatera. Ini menjadi tantangan buat kita semua untuk banyak menulis tentang daerah kita," ujarnya.

Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pencanangan Kampung Literasi. Ada 5 (lima) desa di Kabupaten Dompu  yang dicanangkan sebagai Kampung Literasi, yakni Desa Manggenae, Desa Cempi Jaya, Desa Soriutu, Desa Soro Timur, dan Desa Kadindi.


Diberikan penghargaan pula sebagai Pejuang Literasi kepada Mardianti, S.Pd
(TBM O'o Mantika Desa O'o), Syahri Suwandi, S.Pd (Perpustakaan Desa
Desa Cempi Jaya), Ir. Nurhaedah (Pegiat Literasi Budaya di Kelurahan Bada), Karyani, S.Pd., M.Pd (TBM Lentera Ilmu Desa Kadindi), 
Bunyamin, S.Pd (Komunitas Baca Tapak
Seribu Desa Kadindi), Suherman, S.Pd (Pegiat Literasi Digital Desa Manggena'e), dan Wasidan, S.Pd (Komunitas Rumah Baca Bukit Ikatan Cinta Desa Sori Sakolo). 




Pada kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan sumbangan buku kepada Pengurus Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Dompu yang diwakili oleh Khaerul M, S. Pd. Penyerahan pertama dilakukan oleh Bunda PAUD Lilis Suryani Kader Jaelani disusul berturut-turut oleh Ketua GOW Hj. Faridah H. Syahrul Parsan, Kadis Dikpora Drs. H. Rifaid, M. Pd, Perwakilan Direktur PMPK Dr. Baharudin, M. Pd, Kabid PLS, Drs. Sadik, dan Pegiat Literasi Suherman, S. Pd. 
Usai penyerahan buku dilanjutkan dengan mengunjungi TBM Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) serta produk-produk PKBM.


Seluruh rangkaian kegiatan tersebut berlangsung dengan sukses dan lancar yang dipandu oleh duo MC serba bisa Endang Puji Astuti dan Faha. (emo).