Komentar
Dompu, koranlensapost.com - Dalam rangka mencegah terjadinya kasus pernikahan dini, maka Kementerian Agama Kabupaten Dompu menggelar sosialisasi Bimbingan Pra Nikah Angkatan I (Pertama) tahun 2021 bagi para remaja usia sekolah.
Kegiatan tersebut berlangsung di SMAN 2 Dompu pada Senin (6/9/2021) yang dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dompu, Drs. H. Syahrir, M. Si.
Dalam sambutannya Kakan Kemenag menyampaikan bahwa Bimbingan Pra Nikah bagi remaja usia sekolah bertujuan untuk mencegah pernikahan pada usia dini, membuka wawasan pelajar agar tidak terburu-buru menikah di usia yang belum cukup, mengantisipasi timbulnya pergaulan bebas tanpa pengawasan orang tua dan membuka pola pikir para pelajar untuk mengerti dan memahami dampak dan risiko yang muncul sebagai akibat dari perkawinan dini.
"Semoga dengan adanya Bimbingan Pra Nikah ini memberikan wawasan kepada anak-anak agar membatasi pergaulan yang dapat mengarah pada hal-hal yang negatif sehingga tidak terjadi lagi kasus-kasus pernikahan dini," harapnya.
Kasi Bimas Islam Drs. H. Muh. Ihsan, MM dalam laporannya menyampaikan bahwa Bimbingan Pra Nikah Bagi Remaja Usia Sekolah Angkatan I tahun 2021 ini akan dilaksanakan pada 5 (lima) sekolah secara berturut-turut.
"Hari ini di SMAN 2 Dompu, Selasa besok di SMK Negeri 1 Dompu, Rabu di SMA Negeri 1 Dompu, Kamis di MAN Dompu dan Sabtu di SMA Negeri 1 Woja," jelasnya.
Narasumber kegiatan adalah Sri Sumiatun, S. ST (Kasi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu) dengan materi berjudul "Pengenalan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja (Sistem, Proses Perubahan dan Fungsi Reproduksi dan Cara Menjaga Organ Reproduksi), Kasat Intelkam Polres Dompu IPTU Makrus, S. Sos dengan materi "Bahaya Pergaulan Bebas dan Dampaknya Bagi Perkembangan Anak dan Remaja" serta Ketua MUI Kabupaten Dompu, Drs. H. Moh. Nasuhi, M. Pd dengan materi berjudul "Pendewasaan Usia Perkawinan Untuk Mencegah Pernikahan Dini".
Kepala SMA Negeri 2 Dompu, Drs. Nuryadin menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan Bimbingan.Pra Nikah bagi remaja usia sekolah sangat konstruktif untuk mencegah terjadinya pernikahan di usia dini, apalagi di masa pandemi Covid -19 ini dengan pembelajaran daring, pergaulan siswa lepas kontrol.
"Dua tahun terakhir di masa pandemi ini kenyataannya banyak siswa dikarenakan menikah muda. Data dari Dikbud NTB sendiri ada sekitar dua ribu anak. Terjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan sebelum pandemi," ucapnya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan bimbingan tersebut membangun kesadaran anak untuk berpikir panjang melakukan pernikahan dini dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi demi mencapai cita-citanya.
"Jangan sampai terjadi putus sekolah lalu menikah muda apalagi melakukan tindakan di luar aturan agama. Karena banyak anak yang dinikahkan di usia muda karena mengalami 'kecelakaan'. Semoga tidak terjadi lagi," pungkasnya. (emo).