Dua Tahun Sukses Menjabat Walikota, HML Akui Tambahan Harta Senilai 947 Juta dari Kenaikan Harga Aset

Kategori Berita

.

Dua Tahun Sukses Menjabat Walikota, HML Akui Tambahan Harta Senilai 947 Juta dari Kenaikan Harga Aset

Koran lensa pos
Rabu, 26 Mei 2021
H. Muhammad Lutfi, SE - Hj. Ellya Alwaini

Kota Bima, Lensa Pos Online - Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE terhitung 2 Tahun memimpin Kota Bima. Selama 2 tahun memimpin daerah yang bermotto "Maja Labo Dahu", telah banyak mengukir prestasi dengan berbagai hasil yang dapat dilihat langsung dan menyentuh masyarakat Kota Bima. 


Keberhasilan HML (sapaan khas Walikota) yang nyata terlihat seperti menyelesaikan pembangunan Masjid Agung Al Muwahidin, memaksimalkan bantuan untuk Masjid dan mushollah se Kota Bima, meningkatkan insentif Imam, marbot dan Bilal, meningkatkan insentif Ketua RT, RW dan LPM, membangun puskesmas yang lebih representatif, membangun area wisata yang lebih baik  dan masih banyak lagi pembangunan infrastruktur pendukung lainnya.


Dibalik keberhasilan yang mampu ditorehkah H. Muhammad Lutfi selama memimpin Kota Bima, HML juga mengakui bahwa menjadi Pemimpin adalah sebuah amanah yang akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat, Ia tidak akan mencari keuntungan secara pribadi dari jabatan yang diembannya, bahkan diakuinya selama 2 tahun memimpin, tambahan harta kekayaannya hanya berkisar Rp. 947 juta, itupun dikatakannya karena kenaikan harga aset tak bergerak yang dimilikinya, ungkap HML. 


Mantan Anggota DPR RI dua periode ini membeberkan, bahwa penambahan harta Rp. 947 juta selama dua tahun sebagai Walikota Bima, itu berasal kenaikan harga aset tak bergerak, seperti tanah di jalan Gajah Mada yang sebelumnya pada tahun 2019 dinilai sekitar 1,4 Miliar bertambah nilai jual menjadi 1,7 Miliar. 


lanjutnya, Adapula aset tanah dan bangunan di Jakarta dengan nilai aset sebesar 1,2 Miliar pada tahun 2019 mengalami kenaikan nilai jual menjadi 1,6 Miliar.  Sementara itu pula ada kenaikan dari harta bergerak lainnya berupa perhiasan emas yang semula ditaksir senilai Rp. 656 juta mengalami kenaikan nilai jual menjadi Rp. 704 juta. 


Diakuinya pula, pada saat menjabat sebagai Walikota Bima tahun 2018 tercatat berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara (LHKPN) tahun 2018 kekayaan Wali Kota Bima dilaporkan mencapai Rp. 2.655.100.000. Jumlah tersebut berasal dari tanah dan bangunan senilai Rp 1.200.000.000, alat transportasi dan mesin Rp 635. 000.000, harta bergerak lainnya Rp 320.000.000, kas dan setara kas sebanyak Rp 500.100.000.


Pada tahun 2019, kemudian pencatatan rumah tinggal Wali Kota Bima yang berada di jalan Gadjah Mada senilai 1,2 Miliar. Sehingga pada tahun 2020, terjadi kenaikan nilai jual untuk beberapa aset lainnya yang berjumlah Rp. 947 juta. Jadi tidak benar bahwa ada penambahan jumlah harta kekayaan, namun beberapa aset yang sejak awal didata mengalami kenaikan nilai. (SUKUR)