Mengenal Lambang Daerah Kabupaten Dompu serta Filosofinya

Kategori Berita

.

Mengenal Lambang Daerah Kabupaten Dompu serta Filosofinya

Koran lensa pos
Selasa, 02 Maret 2021
Lambang dan Logo Daerah Kabupaten Dompu

Dompu, koranlensapos.com - Lambang daerah berkedudukan sebagai tanda identitas suatu daerah. Lambang daerah juga berfungsi sebagai pengikat kesatuan sosial budaya masyarakat suatu daerah. Kondisi sosial budaya masyarakat suatu daerah dapat direfleksikan dalam lambang daerah yang menggambarkan potensi daerah, harapan masyarakat daerah, dan semboyan yang melukiskan semangat untuk mewujudkan harapan tersebut.
Demikian pula halnya dengan lambang daerah Kabupaten Dompu. Pelaksana Tugas Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu Muhammad Syahroni, SP., MM menyebutkan Lambang Daerah Kabupaten Dompu lahir melalui proses yang relatif panjang dan menurut informasi dalam membuat dan merancang lambang daerah tersebut dibentuk panitia khusus dan melalui proses dengan metode sayembara. Melalui pembahasan yang relatif alot akhirnya lambang daerah Kabupaten Dompu tersebut memiliki kekuatan hukum dengan terbitnya Peraturan Daerah No.14 tahun 1970 tentang Lambang Daerah.

Dijelaskan Syahroni, Perda Lambang Daerah tersebut disepakati pada saat Bupati Dompu Letkol Soewarno Atmodjo dan ketua DPRD Gotong Royong saat itu, Ali Muhammad dan disepakati tepat pada tanggal 15 Agustus 1970. 

"Oleh karena itu kita sebagai warga masyarakat Dompu untuk selalu membiasakan mencantumkan lambang daerah yang sesuai dengan yang tertuang dalam Perda. Karena realitanya banyak di antara kita termasuk di lembaga/instasi pemerintah yang keliru menggunakan lambang daerah, baik itu pada kop surat, baliho, spanduk, backdrop kegiatan atau pada hal yang lainnya," jelas Syahroni.
Lambang Daerah Kabupaten Dompu terdiri dari : 1. Lukisan perisai berwarna biru laut. 2. Lukisan bintang berwarna kuning emas 3. Lukisan kapas berwarna putih dan hijau sebanyak 17 kuntum 4. Lukisan rantai berwarna hitam sebanyak 8 mata rantai 5. Lukisan padi berwarna kuning emas sebanyak 45 butir 6. Lukisan kubah masjid berwarna putih 7. Lukisan gunung berwarna biru tua dan latar belakang biru langit 8. Lukisan dataran luas berwarna hijau rumput 9. Lukisan kuda berwarna putih kemerah-merahan 10. Pita kuning dan tulisan hitam dalam bahasa Dompu berbunyi."NGGAHI RAWI PAHU". 11. Tulisan "DOMPU" berwarna putih. 
 Dijelaskan Syahroni PERISAI menggambarkan jiwa kepahlawanan rakyat Daerah Kabupaten Dompu di dalam mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. 
• BINTANG melukiskan pancaran Pancasila yang merupakan falsafah kehidupan bangsa dan negara. 
• BUNGA KAPAS dan BUTIR PADI, melukiskan bahan pokok bagi kemakmuran rakyat. Rantai melambangkan pesatuan dan kegotong-royongan. 17 kuntum bunga kapas, 8 mata rantai dan 45 butir padi, melambangkan detik proklamasi 17 Agustus 1945 • KUBAH MASJID yang berwarna putih melambangkan rakyat Daerah Kabupaten Dompu yang taat dan patuh dalam menjalankan perintah-perintah Agama 
• GUNUNG menjulang tinggi yang berwarna biru tua melambangkan harapan kemakmuran bagi rakyat Kabupaten Dompu. Dataran yang berwarna hijau melambangkan kesuburan bagi Daerah Kabupaten Dompu sebagai Daerah Agraris. 
• KUDA yang berlari bebas berwarna putih kemerah-merahan ‘Jara Gunu Kala’ menggambarkan tekad dan semangat Daerah Kabupaten Dompu di dalam mengejar ketinggalan di masa silam. Di samping itu pula melambangkan Daerah Kabupaten Dompu selain daerah agraris juga merupakan Daerah Peternakan. 
• PITA yang berwarna kuning dengan tulisan yang berwarna hitam dalam bahasa Daerah Nggahi Rawi Pahu melukiskan tekad masyarakat Daerah Kabupaten Dompu di dalam melaksanakan arti dan makna kata-kata hikmah yang turun-temurun berupa Nggahi Rawi Pahu yang berarti Satunya Kata dan Perbuatan dalam mewujudkan kenyataan. Tulisan Dompu yang berwarna putih adalah nama Daerah Kabupaten Dompu yang secara historis merupakan daerah otonom sejak dahulu. (AMIN).