Komentar
Dompu, koranlensapost.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Dompu menginisiasi pendataan terhadap kendaraan angkutan umum di Kabupaten Dompu. Kegiatan itu bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Jasa Raharja Kabupaten Dompu.
Pendataan dimulai pada Sabtu malam (23/1/2021) mulai pukul 20.00 Wita di Terminal Ginte Dompu.
Sekretaris Umum DPC Organda Kabupaten Dompu Andi Jalaluddin, SH mengemukakan pendataan ini dimaksudkan untuk mengetahui jumlah kendaraan angkutan yang ada di Kabupaten Dompu. Selain itu untuk memastikan ketersediaan kuota kendaraan angkutan dalam memenuhi kebutuhan transportasi.
"Sistem angkutan kita di Pulau Sumbawa boleh disebut carut-marut. Baik dari sisi kelayakan, kuota kendaraan, jumlah penumpang, maupun dari segi kepatuhan pengusaha (pemilik) angkutan terhadap aturan yang berlaku. Kita ingin menata supaya lebih tertib yang diawali dengan pendataan ini," ungkap pemilik PO Sasambo ini.
Apalagi Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat menempatkan Dompu sebagai Sentral Pembagi Angkutan, maka sudah saatnya armada angkutan ditata agar menjadi lebih tertib.
"Kami inginkan nanti di Terminal Ginte ini seperti di kota-kota besar ada terpampang jadwal keberangkatannya, nama kendaraannya, jurusan ke mana, tarifnya berapa sehingga bagi calon penumpang dari luar daerah tinggal melihat jadwal itu. Sekarang ini tidak jelas jangankan orang dari luar daerah, masyarakat kita di sini saja tidak mengetahui jadwal keberangkatan kendaraan jam berapa, ke mana, berapa tarifnya," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya pendataan angkutan ini juga berkaitan erat dengan agenda Sirkuit MotoGP Mandalika Lombok yang akan berlangsung sekitar bulan Oktober 2021 mendatang. Menurut informasi yang diperolehnya bahwa akan ada 800 ribu orang dari dalam dan luar negeri yang akan menyaksikan secara langsung event bertaraf internasional. Tentunya kehadiran tamu sebanyak itu membutuhkan kesiapan angkutan transportasi juga. Di sisi lain adanya event MotoGP ini juga pasti bersentuhan juga dengan sektor pariwisata. Salah satunya yang menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara adalah berselancar di Lakey. Menurutnya hal ini membutuhkan ketersediaan kendaraan transportasi dari dan ke Pantai Lakey yang ada di Kecamatan Hu'u. Kesempatan emas bagi para pengusaha angkutan untuk menyiapkan kelayakan armada angkutan penumpangnya agar bisa memberikan kenyamanan bagi para wisatawan.
Andi kemudian menyebut persoalan yang dihadapi dalam perusahaan angkutan secara umum laksana penyakit yang sudah kronis. Sejatinya aturan-aturan dari pemerintah semacam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sudah baku, namun dalam pelaksanaannya di tingkat lapangan masih jauh dari harapan. Terkesan amburadul tanpa penataan dan pengaturan yang jelas. Tak bisa dipungkiri fakta semacam itu bisa terjadi karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Di satu sisi instansi terkait sebagai pelaksana di lapangan kurang menegakkan aturan. Di sisi lain ketika aturan ditegakkan, para pengusaha angkutan kurang mengindahkannya. Ia mencontohkan tentang pengaturan trayek belum bisa terlaksana sesuai dengan yang semestinya. Jadwal keberangkatan masih belum tertib. Demikian pula masalah tarif masih terjadi tawar-menawar antara calon penumpang dengan awak angkutan.
Ditambahkan Sekretaris II DPC Organda Kabupaten Dompu, Saiful bahwa pendataan kendaraan angkutan ini adalah upaya yang dilakukan DPC Organda Kabupaten Dompu untuk membantu tugas Dishub Kabupaten Dompu. Salah satunya untuk memudahkan bagi Dishub dalam mengatur trayek angkutan. Bila tidak ada pengaturan trayek yang baik, maka akan berpotensi terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat. Karena usaha angkutan berkaitan erat dengan untung dan rugi. Ia mengatakan banyak pengusaha angkutan yang akhirnya mengalami gulung tikar akibat pengaturan trayek yang tidak jelas.
"Jangan sampai ini terjadi lagi pada pengusaha-pengusaha angkutan yang lainnya ke depannya," jelasnya. (AMIN).