Jakarta, Lensa Pos NTB - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional selama selama 2 hari yakni 19 dan 20 Agustus 2020.
Kegiatan yang bertema "Kontribusi Berkelanjutan LDII untuk Indonesia Bangkit dan Maju" itu dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi secara Zoom Live dari Yogyakarta pada Rabu malam (19/8/2020) sekitar pukul 21.30 WIB.
"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Ketua Umum DPP LDII masa bakti 2016-2020, Prof. Dr. KH. Ir Abdullah Syam Msc, semoga almarhum khusnul khatimah,” kata Menag mengawali sambutan di perhelatan virtual tersebut.
Menag juga menyampaikan apresiasi atas undangan perwakilan DPP LDII, Ir. H Chriswanto Santoso dan Sekretaris Umum DPP LDII, H. Dodi Taufik Wijaya kepadanya untuk membuka secara resmi Rapimnas LDII tersebut.
Dalam sambutan selanjutnya Menag mengatakan perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak menjadikan bangsa Indonesia bercerai berai. Akan tetapi, kemajukan tersebut dikatakannya akan memperkaya kehidupan bangsa dan bernegara di Indonesia.
“Imbauan saya pada seluruh peserta kehidupan seperti itu perlu tetap dipelihara sehingga tidak menimbulkan disintegrasi bangsa,” kata Menag
Menag mengatakan toleransi adalah perilaku terbuka dan menghargai segala perbedaan yang ada dengan sesama, meskipun tidak sama keyakinan beragamanya. Toleransi dikatakannya berarti belajar dari orang lain untuk menghormati perbedaan dan menjembatani kesenjangan budaya, serta menolak stereotype dan stigma sosial yang tidak adil, agar tercapai kesamaan sikap.
“Menurut saya, toleransi kehidupan dan bernegara dapat kita jaga jika kita memenuhi tiga syarat utama. Pertama, merasa senasib dan sepenanggungan. Kedua, merasa dalam persatuan dan kesatuan, dan punya rasa kebanggaan atau nasionalisme. Ketiga, menghargai hak-hak setiap warga negara,” ujarnya.
Menag Fachrul Razi merasa senang bahwa LDII telah banyak hadir di tengah masyarakat dengan berbagai kegiatan yang sangat produktif. Hal ini sejalan dengan LDII yang menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.
“Salah satu kebijakan yang sedang digalakan Kementerian Agama saat ini adalah penguatan moderasi beragama yang salah satu misi utamanya adalah mewujudkan Islam sebagai agama rahmatan lil a’lamin, menebar perdamaian untuk alam semesta,” kata Menag.
Menag meyakini dengan adanya moderasi agama, maka sikap eksklusif dalam beragama yang mengarah pada intoleransi antar umat beragaman dapat dikurangi. Selanjutnya Menag secara resmi membuka Rapimnas LDII Tahun 2020 tersebut.
"Dengan mengharap ridho dan pertolongan Allah SWT Rapat Pimpinan Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia tahun 2020 secara resmi saya nyatakan dibuka. Selamat mengikuti Rapimnas ini. Semoga rekomendasi-rekomendasi yang diputuskan tahun ini membawa kemaslahatan bagi negara, bangsa dan umat. Selamat Tahun Baru Hijriyah 1442. Semoga hari esok lebih cerah dari hari-hari yang telah kita lewati," ucap Menag.
Sebelumnya Ketua Organizing Commitee (OC) H. Rully Kuswahyudi, S. Sos dari Kantor Pusat DPP LDII Jalan Tentara Pelajar Patal Senayan Jakarta Pusat mengemukakan perhelatan nasional LDII tahun ini dilaksanakan dalam situasi yang unik mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemic Covid-19. Ia menyebut Rapimnas LDII 2020 diikuti oleh sekitar 3.000 peserta dan peninjau yang tersebar di lebih dari 400 studio di seluruh Indonesia. Panitia Pelaksana Rapimnas bekerja sama dengan PP Senkom Mitra Polri dalam
menyiapkan aspek teknis penyiaran Rapimnas ini.
"Peserta dan peninjau terdiri dari unsur DPW, DPD, Wanhatda, Pondok Pesantren, Majelis Taujih wa Al Irsyad, Dewan Pakar, Sekolah dan Ponpes Mahasiswa yang tersebar di penjuru tanah air," jelasnya.
"Guna memberikan kesempatan kepada publik untuk mengikuti Rapimnas LDII 2020, acara Pembukaan dan Penutupan Rapimnas LDII 2020 akan kami tayangkan melalui channel LDII di Youtube secara live," jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Umum H. Dody Taufik Wijaya, Ak., M. Com menjelaskan Rapimnas ini dilaksanakan untuk memilih Pejabat Ketua Umum DPP LDII. Sebagaimana diketahui Ketua Umum DPP LDII Prof. Dr. KH. Abdullah Syam, M. Sc telah meninggal dunia pada tanggal 14 Juli 2020 lalu. Begitu pula Ketua DPP LDII Ir. H. Prasetyo Sunaryo, MT juga telah meninggal dunia pada 31 Juli 2020 dan setahun sebelumnya telah meninggal dunia pula Drs. H. Hidayat Nahwi Rasul (salah satu Ketua DPP LDII).
"Terjadinya kekosongan-kekosongan dalam struktur kepengurusan DPP ini berpotensi membuat berkurangnya kontribusi LDII. Karena itu walaupun harus dilaksanakan secara virtual kegiatan Rapimnas ini sangat penting karena akan menentukan kebijakan strategis LDII di masa selanjutnya.
Selain itu, Sekum menegaskan bahwa banyak DPW yang akan melaksanakan Muswil. Dengan terjadinya kekosongan pimpinan DPP ini akan menghambat pelaksanaan Muswil. Terutama dalam hal tanda tangan Ketua DPP yang sangat dibutuhkan untuk acara tersebut.
Usai kegiatan pembukaan dilanjutkan dengan pengarahan dari Ketua Panitia, Ir. H. Criswanto Santoso, M. Sc terkait proses E-Voting untuk pemilihan Pejabat Ketua Umum DPP LDII yang akan berlangsung pada hari Kamis (20/8/2020). (AMIN).