Hari Ke 2, TNI - Polri Bersih-Bersih Puing Kebakaran Padolo

Kategori Berita

.

Hari Ke 2, TNI - Polri Bersih-Bersih Puing Kebakaran Padolo

Koran lensa pos
Senin, 22 Juni 2020
Bima, Lensa Pos - Puluhan Anggota Polres Bima dibawah Pimpinan Kapolres Bima, AKBP Gunawan Tri Hatmoyo, S.IK dan Personil Kodim 1608/ Bima serta Gerakan Pramuka Saka Wira Kartika Kodim 1608/ Bima, kembali melakukan pembersihan hari ke dua puing dan sisa kebakaran rumah di Desa Padolo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, senin (22/6/2020).
Dalam gotong royong ini, Kapolres Bima langsung memimpin kerja bhakti, untuk membersihkan puing-puing rumah warga dan fasilitas lain pasca kejadian pembakaran. Aksi kerja bhakti itu sebagai bentuk aplikasi keinginan Polri untuk selalu ada di tengah masyarakat dalam situasi dan kondisi apapun.
Kapolres menambahkan, dalam kerja bhakti tersebut semua Pejabat Utama Polres Bima dibantu personel Kodim 1608/Bima, anggota Gerakan Pramuka Saka Wira Kartika, bersama masyarakat bahu membahu membersihkan puing-puing 23 unit rumah yang terbakar.

Gunawan menegaskan, guna keperluan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas), Kapolres Bima juga telah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh oleh provokasi atau propaganda dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Hal ini dilakukan agar kejadian pembakaran itu dapat segera terselesaikan, demikian juga agar dampaknya tidak merembet kepada hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Kapolres menyebutkan, bahwa hingga saat ini kondisi di lokasi telah kondusif. Warga yang mengungsi karena merasa ketakutan oleh kejadian pembakaran, saat ini telah mulai kembali ke lokasi.

Diungkapkan, Kapolres Bima bersama segenap jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bima, akan berusaha semaksimal mungkin mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dan untuk saat ini didirikan tenda lapangan serta dapur lapangan oleh Dinas Sosial dan BPBD setempat.

“Mari kita junjung tinggi adat ketimuran kita, bahwa segala persoalan selalu bisa dimusyawarahkan. Orang-orang tua kita sejak dulu telah menanamkan pada diri kita, sebagai anak bangsa kita harus bergandengan tangan, saling asah dan saling asuh. Dengan demikian, maka tidak ada yang tidak bisa diselesaikan,” imbaunya.

Disampaikannya, ada 23 unit bangunan yang terbakar. Dimana ke-23 bangunan itu terdiri dari 10 rumah warga dan 2 bangunan fasilitas umum yakni kantor desa dan polindes masuk kategori rusak berat, sisanya 10 unit rumah warga mengalami rusak ringan pada bagian atap dan kaca jendela yang pecah,” jelasnya. (TIM)