NTB Tambah 21 Lagi Positif Corona, Jadi 93 Orang

Kategori Berita

.

NTB Tambah 21 Lagi Positif Corona, Jadi 93 Orang

Koran lensa pos
Senin, 20 April 2020


Mataram, Lensa Pos NTB - Update data terbaru Gugus Tugas Covid -19 NTB mencatat ada 21 orang lagi warga Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terkonfirmasi positif terinfeksi Virus Corona.

Bahwa pada hari ini, Senin 20 April 2020 telah diperiksa 68 sampel dengan hasil 45 sampel negatif, 
2 (dua) pasien sampel ulangan positif, dan 21 sampel kasus baru positif Covid-19," ungkap Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid -19 NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si melalui press releasenya.
Gita menyebut 21 kasus baru 
positif tersebut adalah
• Pasien nomor 73, an. Tn. S, laki-laki, usia 57 tahun, penduduk Desa Labuan Bontong, 
Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa 
Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani 
karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dan dalam keadaan baik
• Pasien nomor 74, an. Tn. AS, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Labuan Bontong, 
Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa 
Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani 
karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dan dalam keadaan baik.
• Pasien nomor 75, an. Tn. H, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Labuan Bontong, 
Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa 
Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani 
karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dan dalam keadaan baik.
• Pasien nomor 76, an. Ny. R, perempuan, usia 38 tahun, penduduk Desa Kananga, 
Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah 
terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan 
ke Gowa Makassar. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Bima dan dalam 
kondisi baik.
• Pasien nomor 77, an. Tn. I, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan 
Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat 
kontak dengan pasien positif Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat 
di Kabupaten Bima dan dalam kondisi baik.
• Pasien nomor 78, an. Tn. AH, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Bonto Kape, 
Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah 
terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan 
ke Gowa Makassar. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Bima dengan 
kondisi baik.
• Pasien nomor 79, an. Ny. IJ, perempuan, usia 63 tahun, penduduk Desa Kananga, 
Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah 
terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan 
ke Gowa Makassar. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Bima dengan 
kondisi baik.
• Pasien nomor 80, an. An. IA, laki-laki, usia 14 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan 
Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit 
Covid-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa 
Makassar. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Bima dengan kondisi baik.
• Pasien nomor 81, an. Tn. B, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan 
Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat 
kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di 
Kabupaten Bima dengan kondisi baik.
• Pasien nomor 82, an. Tn. A, laki-laki, usia 57 tahun, penduduk desa Kore, Kecamatan 
Sanggar, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. 
Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina 
terpusat di Kabupaten Bima dengan kondisi baik
• Pasien nomor 83, an. Tn. S, laki-laki, usia 65 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan 
Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat 
kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di 
Kabupaten Bima dengan kondisi baik.
• Pasien nomor 84, an. Tn. S, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan 
Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat 
kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di 
Kabupaten Bima dengan kondisi baik.

Pasien nomor 85, an. Tn. MS, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan 
Bolo, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat 
kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di 
Kabupaten Bima dengan kondisi baik.
• Pasien nomor 86, an. Tn. MZ, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Tanak Beak, 
Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien pernah melakukan 
perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat 
ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik.
• Pasien nomor 87, an. Tn. A, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Desa Aik Darek, Kecamatan 
Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa 
Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani 
karantina di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik.
• Pasien nomor 88, an. An. MA, laki-laki, usia 13 tahun, penduduk Kelurahan Karang Pule, 
Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah 
terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan 
ke Gowa Makassar. Saat sedang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dan dalam 
kondisi baik.
• Pasien nomor 89, an. Tn. MF, laki-laki, usia 49 tahun, penduduk Kelurahan Pejarakan 
Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa 
Makassar dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak erat tidak pernah. Saat ini sedang 
dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dan dalam kondisi baik.
• Pasien 90, an. Tn. SMP, laki-laki, usia 57 tahun, laki-laki, usia 57 tahun, penduduk Jatisela, 
Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan 
ke Gowa Makassar. Riwayat kontak tidak pernah. Saat ini sedang menjalani karantina 
mandiri dan saat ini dalam kondisi baik.
• Pasien 91, an. Tn. A, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Keluarahan Pejeruk, Kecamatan 
Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. 
Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak ada. Saat ini sedang dirawat di Ruang Isolasi 
RSUD Kota Mataram dan dalam kondisi baik.
• Pasien 92, an. Ny. HK, perempuan, usia 41 tahun, penduduk Kelurahan Karang Pule, 
Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah 
terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan 
ke Gowa Makassar. Saat ini sedang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dan 
dalam kondisi baik.
• Pasien 93, an. Tn. R, laki-laki, usia 46 tahun, penduduk Kelurahan Dayen Pekan, 
Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa 
Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini sedang dirawat 
di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.

"Dengan adanya tambahan 21 kasus baru terkonfirmasi Positif Covid-19, tidak ada sembuh baru, 
dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini 
(20/4/2020) sebanyak 93 orang, dengan perincian 11 orang sudah sembuh, 4 (empat) meninggal 
dunia, serta 78 orang masih positif dan dalam keadaan baik," imbuh Sekretaris Daerah Provinsi NTB ini.

Dikemukakannya untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap 
melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi 
positif. Selanjutnya populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu Tenaga 
Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku 
Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. 
Sebanyak 387 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil 8 orang (2,1%) reaktif, 815 ODP/OTG 
diperiksa dengan hasil 52 orang (6,4%) reaktif, dan 1.078 PPTG perjalanan Gowa Makassar 
diperiksa dengan hasil 273 orang (25,3%) reaktif, serta PPTG perjalanan Bogor diperiksa 7 orang 
dengan hasil 2 orang (28,6%) reaktif. Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan 
pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19. 

"Hingga press release ini dikeluarkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 276 orang 
dengan perincian 174 orang (63%) PDP masih dalam pengawasan, 102 orang (37%) PDP selesai 
pengawasan/sembuh, dan 15 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) 
jumlahnya 4.472 orang, terdiri dari 880 orang (20%) masih dalam pemantauan dan 3.592 orang 
(80%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan 
pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 1.490 orang, terdiri dari 1.042 orang (70%) 
masih dalam pemantauan dan 448 orang (30%) selesai pemantauan. Sedangkan Pelaku Perjalanan 
Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 42.927 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 13.832 orang (32%), dan 
yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 29.095 orang (68%)," ujarnya sembari tak lupa menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan 
Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari 
kerumunan, physical distancing minimal 2 meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Terima kasih juga disampaikan kepada masyarakat yang pulang dari daerah terjangkit Covid-19, yang telah 
dengan kesadaran sendiri melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19. 

Dikatakannya Pemerintah juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada petugas kesehatan yang tanpa lelah memberikan pelayanan, baik pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat maupun pelayanan pengobatan kepada pasien positif Covid-19 di rumah sakit. (AMIN).