Bumdesma di Kawasan Agropolitan Jago Kala Spesial, Ini Harapan PIC RIF

Kategori Berita

.

Bumdesma di Kawasan Agropolitan Jago Kala Spesial, Ini Harapan PIC RIF

Koran lensa pos
Kamis, 06 Februari 2020
PIC RIF Kabupaten Dompu, Miftahul Su'adah berbelanja di Bumdesma Doromelo Manggelewa 

Dompu, Lensa Pos NTB - Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) yang terletak di Desa Doromelo Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu merupakan Bumdesma yang spesial. Dikatakan spesial karena Bumdesma ini berada di Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) yang telah ditetapkan langsung oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Demikian disampaikan oleh Person In Charge (PIC) Responsive Innovation Fund (RIF) Kabupaten Dompu, Miftahul Su'adah, ST.

"Karena statusnya Manggelewa dan Kilo di Kawasan KPPN, maka  Bumdesma yang ada ini diharapkan untuk mengelola semua potensi ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Ia mengatakan lebih-lebih program KPPN ini mendapatkan pendampingan dari RIF Kanada dalam hal dukungan teknis dan pengembangan SDM bagi masyarakat. Karena tidak semua kabupaten di Indonesia yang mendapatkan program KPPN ini digandeng oleh RIF.

Suad meminta Pemerintah Desa yang ada di 18 desa di Kecamatan Manggelewa dan Kilo agar memberikan dukungan untuk kemajuan Bumdesma yang diharapkan akan menggerakkan roda perekonomian masyarakat di kawasan tersebut.
Salah satu wujud dukungan Pemerintah Desa adalah bersedia mengalokasikan masing-masing Rp. 50 juta dari Dana Desa tahun 2020 untuk penyertaan modal usaha Bumdesma.
Para Kepala Desa menandatangani kesepakatan mengalokasikan DD 2020 untuk Bumdesma disaksikan oleh Kadis PMPD, Hairuddin, SH dan PIC RIF Miftahul Su'adah, ST

"18 Kepala Desa ini menjadi motor penggerak untuk pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional bukan lagi Kabupaten," tandasnya.
Apalagi Kabupaten Dompu digadang-gadang akan dinaikkan statusnya menjadi KPPN Berdaya Saing kendati bukan termasuk dari 3 kabupaten yang ditargetkan.

Terkait pelaksananaan Program KPPN di kawasan Agropolitan Jago Kala ini, RIF berharap dinas-dinas terkait sesuai tupoksi masing-masing memberikan dukungannya sebagaimana yang sudah ditetapkan bersama..
Salah satunya Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Dompu diharapkan bisa mendampingi dalam manajemen pengelolaan Bumdesma. Termasuk pula melakukan pendampingan terhadap pemberdayaan dan pengembangan UMKM yang ada di kawasan KPPN tersebut. 
Suad menyebut  RIF sendiri akan mengadakan beberapa pelatihan peningkatan kapasitas SDM para pelaku UMKM.
"Ada 4 produk yang akan didampingi dan kami fasilitasi dengan alat-alat dan sarana pendukungnya. Kami juga akan melakukan pendampingan untuk proses packaging (kemasan) sehingga memenuhi standar untuk dipasarkan. Kami dampingi juga untuk mendapatkan seritifikasi BPOM dan sertifikat halalnya," sebutnya.

Dikatakannya pemberdayaan UMKM merupakan salah satu visi Presiden yang tertuang dalam RPJMN. Karena itu, ia berharap  ekonomi masyarakat benar-benar bisa bergerak melalui UMKM sesuai dengan yang ditargetkan.
PIC RIF Kab. Dompu bersama Pengurus Bumdesma

Lebih lanjut diharapkannya pengelolaan investasi Dana Desa dan ADD yang disalurkan di Bumdesma maupun Bumdes harus lebih difokuskan pada pengembangan potensi lokal. 
Bumdesma membeli produk UMKM yang ada di wilayah tersebut. Bumdesma juga harus jeli melihat celah bisnis ini.
"Akhir Program RIF adalah April 2020. Kita harapkan Bumdesma memasarkan produk UMKM lokal yang sudah kita bina," harapnya.

Ia mengemukakan masyarakat di 18 desa di Kecamatan Manggelewa dan Kilo harus bersyukur karena kawasan ini menerima keberkahan sebagai KPPN yang digandeng oleh RIF Kanada. Karena lebih dari 200 kabupaten yang berebut program ini namun hanya 60 kabupaten yang ditunjuk oleh Bappenas. Salah satunya Kabupaten Dompu NTB yang ditetapkan sebagai KPPN tahap II.
Karena dengan adanya penetapan sebagai KPPN, maka pembangunan infrastruktur yang menggunakan Dana DAK APBN  akan memprioritaskan di kawasan  KPPN. (AMIN).