Silaturrahim di Manggelewa, Bang Zul Beri Pembelajaran Berdemokrasi

Kategori Berita

.

Silaturrahim di Manggelewa, Bang Zul Beri Pembelajaran Berdemokrasi

Koran lensa pos
Minggu, 12 Januari 2020

Dompu, Lensa Pos NTB - Ketua Tim Pemenangan Pilkada PKS NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah melakukan kegiatan silaturrahim di Desa Doromelo Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu (depan Makoramil 1614-06/Manggelewa) pada Sabtu malam (11/1/2020) pukul 21.30 Wita.
Kegiatan tersebut dihadiri Bang Zul,  usai melaunching Desa Wisata Malaju dan Lasi di Kecamatan Kilo yang dirangkaikan dengan penanaman massal mangrove dan kelor dalam kapasitasnya sebagai Gubernur NTB.
Dalam acara yang digagas oleh Bakal Calon Bupati Ir. Muhammad Ruslan (Dompu Juara) tersebut, Bang Zul memberikan pembelajaran berpolitik kepada masyarakat. Mantan Anggota DPR-RI 3 periode dari Daerah Pemilihan Banten ini meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk peduli mengambil bagian dalam berbagai level perhelatan demokrasi di negeri ini agar lahir pemimpin-pemimpin berkualitas.
Bila masyarakat apatis dengan persoalan demokrasi, maka masyarakat itu sendiri yang menjari korban.

Doktor Zul menganalogikan dalam sebuah cerita ada seekor tikus tinggal di rumah sepasang suami istri yang berprofesi sebagai petani. Setiap hari tikus berlari, naik turun loteng, dan memakan gabah yang disimpan oleh suami istri tersebut. Sang tikus merasa senang tinggal di rumah itu dan merasa sudah menjadi bagian dari keluarga itu.
Tapi pada suatu ketika suami istri ini pulang dari pasar membawa sebuah kotak perangkap tikus. 

Betapa terkejut dia saat melihat sebuah bungkusan yang berisi satu kotak jebakan tikus. Hal tersebut membuatnya stres karena akan mengancam jiwanya. Dengan panik tikus itu berlari ke arah belakang rumah dan memberitahukan hal tersebut pada hewan peliharaan sang petani. Ia mendatangi ayam untuk memberitahukan hal itu. "Hati-hati ada perangkap tikus," kata tikus.

Demi mendengar itu, ayam berkata kepada tikus "Perangkap itu untuk menangkap kamu. Tidak ada urusannya denganku,".

Dengan sedih, tikus itu berlari meninggalkan kandang ayam menuju kandang kambing. "Ada jebakan tikus di dalam sana, jebakan tikus hati-hati" ujar si tikus memperingatkan. Apa yang terjadi? Kambing seolah tidak peduli dan mengatakan, "Wah, aku ikut sedih, tapi bukan urusanku," lanjutnya. Tikus kembali sedih karena kambing tidak peduli. Tetapi dia tidak menyerah memberi peringatan bahwa ada bahaya. Tikus berlari ke arah kandang sapi. "Waspada, harap waspada, si petani punya jebakan tikus," sang sapi malah tertawa kencang, "Astaga tikus, itu bukan urusanku, tidak perlu menyampaikan kabar yang tidak perlu," ujar sapi lalu kembali tertawa. Akhirnya tikus kembali ke lubangnya dengan perasaan sedih, tak ada satu pun yang peduli dengan kata-katanya. Pada malam berikutnya, jebakan tikus itu berhasil menangkap sesuatu. Saat dilihat, bukan tikus yang terperangkap, tetapi ular berbisa yang masuk ke dalam rumah. Parahnya, ular yang sudah hampir mati karena terjepit di jebakan tikus mematuk tangan istri sang petani. Setelah mengalami pengobatan, istri petani tak kunjung membaik, dia demam sangat tinggi. Melihat hal itu, petani menyembelih ayamnya lalu dimasak menjadi sup ayam untuk menurunkan demam sang istri. Tetapi usaha itu sia-sia, karena istri sang petani meninggal keesokan harinya. Banyak tamu yang datang saat pemakaman, sehingga petani terpaksa menyembelih kambing miliknya untuk dijadikan sajian demi menghormati tamu yang hadir. Dan ternyata, tamu yang datang semakin banyak, petani tersebut memang punya banyak teman, sehingga dia menyembelih sapi untuk dijadikan sajian kepada tamu-tamu yang datang dan berduka cita. Tikus sangat sedih karena teman-temannya telah habis. Padahal dia sudah memperingatkan teman-temannya agar waspada. Akhirnya mereka justru menjadi santapan para tamu yang datang. 

"Kira-kira begitu juga dengan kepemimpinan. Banyak masyarakat kita mengatakan pergantian Bupati atau Gubernur apa hubungannya dengan kita ? Kita akan begini-begini saja tidak ada urusannya dengan kita," ucapnya.
Disambung Doktor di Bidang Ekonomi Industri kelahiran Sumbawa Besar 18 Mei 1972 ini bila masyarakat tidak peduli dengan persoalan demokrasi maka masyarakat sendiri yang akan menjadi korban. 
"Bila tidak perduli dengan kepemimpinan dalam level apapun maka bukan ayam, kambing, atau sapi yang dusembelih, tetapi jembatan, jalan raya, nasib petani, pupuk juga akan tersembelih.
Bukan saatnya lagi kita tidak peduli dengan persoalan politik di level manapun. Mari kita nikmati demokrasi di daerah kita untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan. Jangan sampai direduksi dengan politik transaksional semata," tandasnya sembari berharap semoga suksesi Pilkada Kabupaten Dompu melahirkan pemimpin yang baik yang didambakan oleh masyarakat yang dapat menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat dan bukan sebagai raja.

Selanjutnya Gubernur mengingatkan jangan karena beda pilihan politik lantas menghilangkan persaudaraan.

"Calon boleh beda, partai boleh beda tapi kita tidak boleh bikin masyarakat jadi korban," pesannya.

Sementara itu, Ir. Muhammad Ruslan yang menggagas kegiatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Doktor Zul dalam acara tersebut.
"Meskipun acaranya singkat tetapi beliau telah memberikan pembelajaran berpolitik yang sesungguhnya kepada masyarakat agar memilih pemimpin dengan gagasan-gagasannya dan bukan karena uang semata," jelasnya.

Acara tersebut dihadiri pula oleh Ketua DPC Partai HANURA Kabupaten Dompu, H. Sanusin H. Hamzah, S. Sos didampingi Wakil Ketua I merangkap Ketua Bappilu DPC HANURA, Arif Rahman, SH, Sekretaris Kurniawan Ahmadi dan Bendahara Umum Ibrahim Abdullah. (AMIN).