Legislator Ini Sebut Ada Aktor di Balik Perambahan Hutan di Dompu

Kategori Berita

.

Legislator Ini Sebut Ada Aktor di Balik Perambahan Hutan di Dompu

Koran lensa pos
Sabtu, 23 November 2019
Jamaluddin, S. Sos, Wakil Ketua DPRD Kab. Dompu
Dompu, Lensa Pos NTB - Politisi Partai Gerindra, Jamaludin, S. Sos menuding ada aktor yang memanfaatkan hutan tutupan negara untuk kepentingan pribadinya. Aktor tersebut mengatasnamakan diri sebagai Ketua Kelompok Tani lalo menjual areal yang sudah ditandainya seolah-olah lahan tersebut adalah bagiannya yang sudah dibagikan oleh pemerintah untuk kelompok tani.

"Saya lihat itu dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu. Mereka ambil bagian jual lagi, ambil lagi jual lagi," sorotnya.

Jamal mensinyalir oknum yang mengatasnamakan diri sebagai Ketua Kelompok Tani tersebut bahkan menjual lahan yang diambilnya secara ilegal tersebut lantas menjualnya kepada masyarakat. Bahkan oknum tersebut menjualnya pada orang Bima.

"Ada yang jual sampai pada orang Bima. Itu saya lihat di Tanju," sorotnya tanpa menyebut identitas oknum tersebut. Ia mensinyalir kasus yang sama tak menutup kemungkinan juga terjadi di desa-desa lain yang berbatasan langsung dengan wilayah hutan.
Diungkapnya tak sedikit kawasan hutan yang telah dijual oleh oknum-oknum itu untuk kepentingannya sendiri. "Dia jual 3-4 hektar, ambil lagi lalu jual lagi dengan kisaran harga 7-10 juta.
"Kalau bisa sikat aja orang itu. Itu baru di Tanju belum di tempat lain," tegasnya.

Terkait dengan aksi ilegal oknum ini, Politisi Gerindra 2 periode yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dompu ini memdapat informasi bahwa kawasan hutan di Doro Kariro yang terletak antara Dam Mila dan Tam Tanju ingin dibagi-bagi lagi oleh oknum dimaksud. Karena itu, ia segera berkoordinasi dengan BKPH Ampang Riwo Resort Manggelewa agar segera mengambil tindakan tegas.

"Kawasan Doro Kariro itu hutan lindung untuk melindungi bendungan dan terowongan, bukan untuk dibagi-bagi kepada masyarakat," jelasnya seraya menegaskan bahwa tidak ada kawasan hutan yang dibagi-bagikan kepada kelompok tani karena itu adalah tutupan negara yang harus dilindungi.

Ia juga menengarai di setiap momen Pemilu selalu ada aktor yang memanfaatkan kawasan hutan untuk meraih suara rakyat. (AMIN).