SDN 33 Woja, Didik Anak Negeri di Tepian Sungai Ama La Habe

Kategori Berita

.

SDN 33 Woja, Didik Anak Negeri di Tepian Sungai Ama La Habe

Koran lensa pos
Sabtu, 12 Oktober 2019

Kepala Sekolah beserta para guru dan murid SDN 33 Woja
Dompu, Lensa Pos NTB - Pemerataan pendidikan adalah salah satu Program Pemerintah yang tentunya harus dinikmati oleh seluruh anak bangsa di manapun berada tanpa kecuali. Anak-anak orang berpangkat maupun rakyat jelata, anak kota maupun anak desa seluruhnya harus mengenyam pendidikan supaya dapat menjadi insan yang cerdas, mandiri, dan berkarakter.

Anak-anak warga Dusun Kabuntu Desa Bara Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB, juga adalah bagian dari anak-anak negeri ini. 
Meski hidup di daerah pinggiran, para generasi bangsa yang hidup di kampung ini sejak tahun 1990 telah dibangunkan sebuah sekolah dasar oleh pemerintah yang bernama SDN 33 Woja.
Di sekolah yang berada di tepian Sungai Ama La Habe inilah mereka menimba ilmu pengetahuan dari para guru yang setia mendidik mereka. Selama 39 tahun sejak berdirinya, ratusan anak bangsa telah menyelesaikan pendidikan tingkat dasar di sekolah tersebut dari tahun ke tahun dan kemudian melanjutkan pendidikan tingkat menengah dan ada sebagian lagi yang tidak melanjutkan karena keterbatasan ekonomi.
Kini di sekolah tersebut ada 3 orang guru PNS dan 8 Guru Tidak Tetap (GTT) yang mendidik 64 siswa dan siswi yang merupakan anak-anak bangsa dan kelak akan menjadi generasi pelanjut di negeri dan daerah ini.

Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan teknologi, pihak sekolah bertekad untuk meningkatkan mutu pendidikan yang mampu bersaing di era globalisasi ini.
Tekad tersebut disampaikan Kepala Sekolah, Mukmin, S.Pd.I.

"Meskipun anak-anak didik kami tinggal di wilayah tepi sungai di desa dan keseharian para orang tua mereka sebagai petani dan nelayan, tetapi kami menginginkan mereka menjadi anak-anak yang hebat dan punya prestasi sehingga kelak mereka menjadi anak-anak yang berguna bagi orang tua, serta bangsa dan negara," ungkapnya.

Ia mengaku untuk mewujudkan semua itu membutuhkan dukungan dan kerja sama semua elemen masyarakat terutama para orang tua siswa.
"Dukungan semua elemen masyarakat sangat diharapkan terutama orang tua karena tidak mungkin bisa mendapatkan hasil  maksimal tanpa ada kerjasama yang baik," ujarnya.

Selain itu, untuk menunjang kelancaran ibadah sholat berjamaah bagi para guru dan siswa, dibutuhkan adanya sebuah musholla. Demikian pula untuk kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga diperlukan satu ruang belajar lagi.
Ia berharap pemerintah dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan musholla dan satu unit ruang belajar itu. (AMIN).