Tiwi Wirapuja Rudianto, Senang Jadi Pembawa Baki Bendera Merah Putih Paskibraka Dompu

Kategori Berita

.

Tiwi Wirapuja Rudianto, Senang Jadi Pembawa Baki Bendera Merah Putih Paskibraka Dompu

Koran lensa pos
Minggu, 18 Agustus 2019

Tiwi Wirapuja Rudianto (pembawa baki saat penurunan bendera merah putih di Lap. Beringin Dompu) bersama kedua orang tuanya Kompol Ismudianto, SH., MH dan ibu Rukmini, SE 
Dompu, Lensa Pos NTB -  Menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di moment HUT Kemerdekaan RI tidaklah mudah. Proses seleksinya cukup ketat dan berbulan-bulan lamanya. Harus melalui sejumlah proses seleksi antara lain tes pengetahuan umum dan kemampuan baris-berbaris, tes kesehatan, memiliki postur tubuh yang memenuhi kriteria tertentu antara lain tinggi badan minimal sekitar 165 cm bagi putri dan 170 cm bagi putra, serta berat badan ideal. Juga akan melewati tahapan wawancara, uji fisik, tes psikologi, dan beberapa proses seleksi lainnya.

Apalagi yang diberi tugas khusus misalnya sebagai pembawa baki bendera, penggerek bendera dan komandan pasukan, seleksinya lebih ketat lagi. AIPDA Mahsin dari Polres Dompu yang telah bertahun-tahun diberi kepercayaan melatih Paskibraka di Kabupaten Dompu mengatakan golongan darah juga dilihat untuk petugas khusus di Paskibraka ini. 

Karena ketatnya seleksi untuk menjadi seorang anggota Paskibraka, hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi yang lolos dalam proses seleksi itu. Dan juga kebanggaan bagi kedua orang tua.
Seperti diungkapkan Tiwi Wirapuja Rudianto, siswi kelas XI di SMAN 1 Dompu. Ia mendapatkan kepercayaan dari pelatih untuk menjadi pembawa baki bendera merah putih pada saat Upacara Penurunan Bendera, Sabtu 17 Agustus 2019. Ia mengaku sangat gembira mendapatkan amanah yang istimewa itu.
"Saya senang sekali ditunjuk oleh pelatih untuk menjadi pembawa baki saat penurunan bendera sore hari ini," ungkap Tiwi saat ditemui Lensa Pos NTB usai Upacara Penurunan Bendera di Lapangan Beringin Dompu, Sabtu sore kemarin.
Diakuinya perasaan deg-degan saat menjalankan tugas itu tetap ada tetapi ia merasa memegang sebuah tanggung jawab yang mulia sehingga dijalaninya dengan penuh rasa percaya diri.
Gadis cantik yang bercita-cita ingin menjadi Polwan ini mengaku banyak sekali kesan yang ia peroleh selama proses seleksi sampai pelaksanaan tugas dalam upacara bendera Peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke 74 tahun 2019 ini.
"Mulai proses Capas bulan Desember 2018 sampai sekarang banyak sekali kesan yang tidak bisa dilupakan oleh kami. Dimarahin pelatih dan dihukum oleh pelatih  paling berkesan bagi kami," ungkapnya sembari tersenyum," ujarnya.
Tiwi mengatakan kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan materi apapun adalah bisa membanggakan kedua orang tuanya.
"Saya sangat senang bisa membuat kedua orang tua saya bahagia," ucapnya.
Ia berdoa semoga dirinya kelak menjadi pribadi yang sukses agar terus menjadi kebanggaan kedua orang tuanya. Ia juga berharap agar semua generasi muda Dompu memotivasi diri agar menjadi pribadi yang memiliki prestasi yang dapat membanggakan orang tua masing-masing.

Tatapan kebahagiaan terlihat dari raut wajah kedua orang tua Tiwi, yakni Kompol Ismudianto, SH., MH dan Rukmini, SE yang setia menghadiri kegiatan sejak malam pengukuhan.


"Saya bangga dan bahagia sekali anak saya bisa menjadi anggota Paskibraka dan dipercaya menjadi pembawa baki saat penurunan bendera," ungkap sang ayah yang merupakan perwira polisi berpangkat mawar satu (Komisaris Polisi) yang berdinas di Polda NTB ini. (AMIN)