Hingga Kini, Situs Dorobata Sudah Diekskavasi 17 Kali

Kategori Berita

.

Hingga Kini, Situs Dorobata Sudah Diekskavasi 17 Kali

Koran lensa pos
Kamis, 04 Juli 2019
Konstruksi Teras Berundak Diprediksi seperti ini salah satu bangunan di Puncak Dorobata Kandai Satu Dompu masa lampau (dok. Balar Bali 2019)


Dompu, Lensa Pos NTB - Situs Dorobata di Lingkungan Sambitangga Kelurahan Kandai Satu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu NTB kini kembali didatangi oleh Tim Balai Arkeologi (Balar) Bali untuk melakukan proses ekskavasi (penggalian) lanjutan.
Kegiatan yang dimulai sejak 18 Juni dan dijadwalkan berakhir 7 Juli 2019 itu merupakan ekskavasi yang ke 17.
"Ekskavasi Situs Dorobata kali ini adalah yang ke 17," ungkap Nyoman Rema yang pemimpin kegiatan ekskavasi tersebut saat ditemui media ini Senin (1/7) lalu.
Ia mengatakan Balai Arkeologi Bali (dulu bernama Balai Arkeologi Denpasar, perubahan nomenklatur menjadi Balai Arkeologi Bali tahun 2015) telah melakukan proses ekskavasi sejak tahun 1989 atau 30 tahun silam.
Bahkan Rema menyebutkan pada tahun 1974 dan 1978 Tim dari Kantor Kepurbakalaan Nasional telah lebih dahulu melakukan riset di lokasi tersebut.
Lebih lanjut Rema mengatakan dari rangkaian kegiatan ekskavasi itu, terungkap sejumlah fakta yang membuktikan keberadaan peradaban di zaman Ncuhi yang bercorak animisme, lalu zaman Kerajaan Dompu bercorak Hindu dan Budha yang diduga kuat dipengaruhi oleh Kerajaan Majapahit dan masa Kesultanan Islam sampai terjadinya letusan dahsyat Gunung Tambora tahun 1815 yang meruntuhkan bangunan istana yang ada di lokasi tersebut.
Dikatakannya meski telah 17 kali Tim Balar Bali melakukan ekskavasi dan menemukan beberapa bangunan dan bukti sejarah lain semacam pecahan tembikar, gerabah dan kepingan mata uang, tetapi masih ada kemungkinan akan dilakukan proses ekskavasi lebih lanjut guna mendapatkan data dan fakta yang lebih konkret tentang peradaban yang pernah berlangsung di lokasi tersebut.
Ia mengatakan keseriusan Tim Balar Bali untuk melakukan penelitian terhadap Situs Dorobata adalah untuk mendapatkan data dan fakta yang lebih detail tentang keberadaan peradaban yang terjadi di tempat tersebut pada masa lampau.
"Untuk mengetahui bahwa di bawah sini ada peninggalan apa saja sebenarnya," ucapnya.
Ia mengatakan sejarah akan terus mengalami perkembangan bila ada penemuan-penemuan baru yang menguatkan. (AMIN)