Dompu, Lensa Pos NTB - Sebagai bentuk rasa memiliki dan kepedulian dengan kelestarian hutan, sekelompok masyarakat Desa Kadindi dan Desa Kadindi Barat Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu NTB, Minggu (2/6) melakukan sweeping untuk memburu manusia-manusia jahil yang sedang melakukan aksi illegal logging.
Dalam Catatan Mahasiswa Jalanan berjudul "Hutan Kadindi dan Kantong Pengusaha"
terungkap bahwa perburuan tersebut berhasil mendapatkan sejumlah barang bukti.
Kerusakan hutan yang porak - poranda adalah bukti terbesar akibat dari ulah tangan-tangan serakah itu.
"Dari hasil sweeping masyarakat Kadindi dan Kadindi Barat hari ini (2/6/19) di wilayah selatan Gunung Kadindi membuktikan secara langsung hutan kadindi yang porak poranda," tulis mahasiswa jalanan itu di blogspot suarakadindionline.
Ia mengatakan beberapa barang bukti sudah didokumentasikan dan disita oleh masyarakat setempat. Di antaranya sepeda motor gunung yang dimodifikasi, peralatan memasak, jeriken, palu, kayu dan beberapa bekas sachet minuman. "Kesemuanya dapat dijadikan alat bukti berdasarkan sidik jari," imbuhnya. Ia mengatakan di TKP juga ditemui seorang helper yang mengaku dipekerjakan dan membenarkan bila para pelaku ilegalloging telah kabur saat disweeping tersebut.
Di lokasi tersebut juga ditemukan barang bukti kayu yang sudah jadi bahan bangunan sekitar 2 truk. Sementara beberapa kayu dalam bentuk gelondongan sudah dilarikan oleh oknum. Dalam tulisannya tersebut, mahasiswa jalanan yang hanya menggunakan nama singkat Ary itu juga menyinggung adanya indikasi keterlibatan oknum petugas Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tambora dalam aksi perambahan hasil hutan itu.
"Dalam hal ini saya menduga ada kejanggalan yang sedang terjadi di instansi yang bertugas memelihara hutan. Saya menduga beberapa oknum pengelola hutan/KPH Tambora ikut memberikan ruang bagi masyarakat untuk merusak hutan.Kedua, dari hasil penjarahan kayu yang dilakukan oleh oknum penebang kayu diduga diakomodir dan ketiga, menduga oknum kehutanan menerima serpihan uang penjualan kayu oleh para ilegal," kritiknya.
Selanjutnya ia mendesak Kepala Desa se Kecamatan Pekat, Camat Pekat, Bupati Dompu, Kepala Dinas Kehutanan dan Gubernur NTB untuk menindak tegas aparat yang diduga terlibat berkonspirasi dengan para pelaku illegal logging dan menangkap para pelaku ilegalloging. Dikatakannya pula bahwa hutan Kadindi memang menggiurkan bagi pengusaha maupun penguasa sehingga nekat menggunakan cara-cara ilegal sekalipun guna meraup keuntungan pribadi yang bersifat sesaat tanpa memperhatikan keberlangsungan lingkungan bagi generasi selanjutnya.
Sementara itu pemuda Kadindi Barat Lalu Rumasih dalam tulisannya berjudul "Gunung Kadindi Menangis" mengungkapkan pembukaan lahan secara ilegal dan penebangan kayu secara membabi buta oleh manusia yang tidak bertanggung jawab mengakibatkan kondisi Gunung Kadindi saat ini kian memprihatinkan.
Hutan Kadindi yang terjaga kelestariannya selama ini akhirnya telah mengalami kerusakan parah akibat ulah manusia-manusia tamak. Ia mengingatkan agar hutan yang masih tersisa dijaga dengan baik agar tidak dijamah oleh tangan-tangan serakah. "Kayu adalah sumber air dan hutan gunung kadindi adalah sumber mata air masyarakat kadindi, jadi mari jaga gunung kita, hutan kita," tegasnya. (AMIN)
Dalam Catatan Mahasiswa Jalanan berjudul "Hutan Kadindi dan Kantong Pengusaha"
terungkap bahwa perburuan tersebut berhasil mendapatkan sejumlah barang bukti.
Kerusakan hutan yang porak - poranda adalah bukti terbesar akibat dari ulah tangan-tangan serakah itu.
"Dari hasil sweeping masyarakat Kadindi dan Kadindi Barat hari ini (2/6/19) di wilayah selatan Gunung Kadindi membuktikan secara langsung hutan kadindi yang porak poranda," tulis mahasiswa jalanan itu di blogspot suarakadindionline.
Ia mengatakan beberapa barang bukti sudah didokumentasikan dan disita oleh masyarakat setempat. Di antaranya sepeda motor gunung yang dimodifikasi, peralatan memasak, jeriken, palu, kayu dan beberapa bekas sachet minuman. "Kesemuanya dapat dijadikan alat bukti berdasarkan sidik jari," imbuhnya. Ia mengatakan di TKP juga ditemui seorang helper yang mengaku dipekerjakan dan membenarkan bila para pelaku ilegalloging telah kabur saat disweeping tersebut.
Di lokasi tersebut juga ditemukan barang bukti kayu yang sudah jadi bahan bangunan sekitar 2 truk. Sementara beberapa kayu dalam bentuk gelondongan sudah dilarikan oleh oknum. Dalam tulisannya tersebut, mahasiswa jalanan yang hanya menggunakan nama singkat Ary itu juga menyinggung adanya indikasi keterlibatan oknum petugas Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tambora dalam aksi perambahan hasil hutan itu.
"Dalam hal ini saya menduga ada kejanggalan yang sedang terjadi di instansi yang bertugas memelihara hutan. Saya menduga beberapa oknum pengelola hutan/KPH Tambora ikut memberikan ruang bagi masyarakat untuk merusak hutan.Kedua, dari hasil penjarahan kayu yang dilakukan oleh oknum penebang kayu diduga diakomodir dan ketiga, menduga oknum kehutanan menerima serpihan uang penjualan kayu oleh para ilegal," kritiknya.
Selanjutnya ia mendesak Kepala Desa se Kecamatan Pekat, Camat Pekat, Bupati Dompu, Kepala Dinas Kehutanan dan Gubernur NTB untuk menindak tegas aparat yang diduga terlibat berkonspirasi dengan para pelaku illegal logging dan menangkap para pelaku ilegalloging. Dikatakannya pula bahwa hutan Kadindi memang menggiurkan bagi pengusaha maupun penguasa sehingga nekat menggunakan cara-cara ilegal sekalipun guna meraup keuntungan pribadi yang bersifat sesaat tanpa memperhatikan keberlangsungan lingkungan bagi generasi selanjutnya.
Sementara itu pemuda Kadindi Barat Lalu Rumasih dalam tulisannya berjudul "Gunung Kadindi Menangis" mengungkapkan pembukaan lahan secara ilegal dan penebangan kayu secara membabi buta oleh manusia yang tidak bertanggung jawab mengakibatkan kondisi Gunung Kadindi saat ini kian memprihatinkan.
Hutan Kadindi yang terjaga kelestariannya selama ini akhirnya telah mengalami kerusakan parah akibat ulah manusia-manusia tamak. Ia mengingatkan agar hutan yang masih tersisa dijaga dengan baik agar tidak dijamah oleh tangan-tangan serakah. "Kayu adalah sumber air dan hutan gunung kadindi adalah sumber mata air masyarakat kadindi, jadi mari jaga gunung kita, hutan kita," tegasnya. (AMIN)