Buntut Kelangkaan Air PDAM, Warga Selaparang Blokade Jalan

Kategori Berita

.

Buntut Kelangkaan Air PDAM, Warga Selaparang Blokade Jalan

Koran lensa pos
Minggu, 17 Maret 2019

Dompu, Lensa Pos NTB - Akibat buntut dari Kelangkaan air dan terjadi pembengkakan sistim pembayaran iuran langganan air PDAM, membuat masyarakat Desa Selaparang Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB, turun kejalan dan melakukan aksi pemblokiran jalan, dengan membakar ban bekas di jalan lintas Ompu Beko sabtu (16/3) pagi.

Aksi yang dilakukan Puluhan masyarakat ini, sebagai bentuk desakan kepada Direktur utama PDAM hadir untuk memberikan penjelasan secara konkrit dan objektif terhadap masyarakat yang merasa dirugikan, atas pembayaran penggunaan air PDAM di Desa setempat, disinyalir merugikan masyarakat hingga jutaan rupiah.

Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) Muhammad Saiful S.Pd, mengungkapkan, jika selama tiga tahun terakhir ini, pihak PDAM tidak pernah melakukan pencatatan pada meteran air sejauh ini, karena memang mereka juga tau jika air PDAM tidak pernah ada dan tidak pernah aktif selama tiga tahun terakhir.

"Petugas bagian pencatatan meteran PDAM ini tidak pernah datang dan mencatat meteran sejauh ini, tiba-tiba kok ada hasil kalkulasi pembayaran dan tunggakan masyarakat yang membengkak, dari mulai 700 ribu hingga 3 juta perorang, ini yang menjadi pertanyaan kita, kok bisa? atas dasar ini membuat kami masyarakat Desa Selaparang turun kejalan hari ini dan melakukan pemblokiran jalan, supaya pihak PDAM hadir disini dan memberikan penjelasan atas tindakan mereka yang telah marugikan masyarakat" tandasnya.

Dampak dari tindakan masyarakat yang melakukan aksi blokir jalan ini, membuat kemacetan jalan, selama empat Jam berlangsung, sejauh proses negosiasi massa dengan pihak Kepolisian Polres Dompu terjadi, namun banyak pula mobil dan truck mencari jalan alternatif lain dengan berputar arah untuk menghidari kemacetan yang ada.

Setelah dilakukan negosiasi Pihak Kepolisian Polres Dompu, dengan empat orang perwakilan massa menemui Direktur utama PDAM, dengan kesepakatan akhir, Direktur PDAM berjanji akan menemui massa dan menjelaskan persoalan yang ada, namun hal itu tidak akan dijelaskan pada saat itu langsung karena berbagai alasan, akan tetapi direktur berjanji akan menemui masyarakat pada hari senin depan, dengan syarat tidak ada hujatan dan kata-kata kotor yang akan dilontarkan massa saat menyampaikan aspirasinya. (DIN)