Desa Mangge Nae Kembangkan Sektor Perkebunan dan Pariwisata

Kategori Berita

.

Desa Mangge Nae Kembangkan Sektor Perkebunan dan Pariwisata

Koran lensa pos
Jumat, 11 Januari 2019

Dompu, Lensa Post -  Desa Mangge Na'e Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu memiliki banyak potensi sumber daya alam yang layak dikembangkan. Selain sektor pertanian dan peternakan sapi yang menjadi andalan utama kehidupan masyarakat, ada beberapa sektor lain yang sudah ditekuni oleh masyarakat desa tersebut. Di antaranya adalah sektor perkebunan dan pariwisata. Kepala Desa Mangge Na'e, Ikraman yang ditemui Wartawan Lensa Post di kantornya beberapa hari lalu mengungkapkan kedua sektor tersebut ingin benar-benar dikembangkan agar kehidupan masyarakat lebih sejahtera. 
Kepala Desa Mangge Nae Dompu - Ikraman
Ia menyebutkan untuk sektor perkebunan, beberapa warganya telah merasakan hasil panenan buah-buahan jenis rambutan dan durian. "Ada 8 orang yang sudah panen selama 3 tahun ini. Sedangkan yang sudah menanam tetapi belum memanen sudah banyak juga," ungkapnya.  Ia mengakui luasan areal penanaman kedua jenis tanaman buah-buahan tersebut oleh masing-masing warga memang belum terlalu luas karena masih merupakan usaha sampingan. Karena itu, pada tahun 2019 ini akan dikembangkan lagi. "Secara keseluruhan baru sekitar 3 hektar. In sya'allah akan lebih dikembangkan lagi. Kemarin juga ada bantuan bibit sawo dan manggis dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu," ujarnya. 
Sedangkan di sektor pariwisata, Ikraman menyebutkan Air Terjun Pelangi dan Oi Ntuda merupakan potensi wisata yang cukup memiliki daya tarik bagi pengunjung. Terbukti pada tahun baru 1 Januari 2019 lalu, kedua lokasi tersebut dipadati pengunjung dari Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Ia menyebutkan di tempat wisata Oi Ntuda, dipadati kendaraan bermotor roda dua dan roda empat. "Di tempat parkir yang luasnya 25 are dan sepanjang jalan 200 meter kiri kanan penuh dengan sepeda motor. Kalau mobil ada sekitar 20 sampai 30 unit yang masuk perhari," tuturnya. Diakuinya karena kedua lokasi tersebut masih tahap promosi, pihaknya belum mengeluarkan Peraturan Desa (Perdes) mengenai retribusi parkir.

Ikraman menerangkan untuk penataan kedua tempat wisata tersebut, Pemerintah Desa telah merencanakan anggaran ADD 2019 senilai Rp. 200 juta untuk perbaikan akses jalan, penyediaan lahan parkir dan fasilitas pendukung lainnya. "Rencananya di sekitar lokasi  akan ditanam tanaman buah-buahan, kolam ikan dan berugak sehingga pengunjung bisa membeli makanan dan buah-buahan di situ," urainya. Ikraman mengatakan di kedua lokasi wisata lokal itu juga akan dipersiapkan playing flying fox yang menantang adrenalin pengunjung. "Panjangnya sekitar 60 meter," ujarnya mengakhiri. (TIM LENSA POST/ EMO)