Kota Bima,
Lensa Post,
Puluhan Pedagang kaki Lima (PKL) sepanjang Taman Amahami Kota Bima rupanya
tidak bisa menerima keputusan Pemerintah Kota Bima untuk merelokasi tempat
jualan mereka, pasalnya tempat baru yang disediakan Pemerintah di sebelah Barat
Pasar Amahami dinilai kurang layak untuk digunakan berjualan, demikian
disampaikan Koordinator PKL Amahami, Arifin, kepada Lensa Post. Arifin berdalih
bahwa tempat baru yang disediakan justru dianggap kurang aman, tidak ada lampu
penerang bahkan justru akan mengundang maksiat, ujarnya.
Senada
juga disampaikan Suherman warga Niu yang juga sebagai PKL di Amahami, menilai
bahwa kebijakan Pemerintah merelokasi tempat jualan mereka dianggap terlalu
gegabah, seharusnya Pemerintah juga harus memikirkan prospek jualan bagi PKL,
selama ini masyarakat sudah terbantu dengan berjualan disini, sehingga dapat
mencukupi kebutuhan hidup para PKL. Jika ditempat yang sangat sepi seperti itu
sebagai tempat relokasi Para PKL, kita tidak yakin dapat mendongkrak perekonomian
masyarakat. Pemerintah harus memikirkan kondisi masyarakat yang kelaparan, dan
jangan hanya memikirkan keindahan Kota saja, bahkan Suherman memberikan jaminan
jika PKL di Amahami akan tetap menjaga kebersihan dan keindahan, dengan tidak
membuang sampah sembarangan dan menjaga taman supaya tidak rusak, tegas Herman.
Pantauan
Lensa Post di Lokasi, hampir saja Para PKL bentrok fisik dengan Pol PP, bahkan
melampiaskan kekecewaannya, para
pedagang ada yang ngamuk dan merusak rombong yang diberikan oleh Wali
Kota serta melakukan aksi pemblokiran jalan, hingga menimbulkan kemacetan, aksi
sempat diredam setelah beberapa Anggota TNI dan Polri menengahi aksi massa
tersebut. sementara itu para pedagang masih menunggu keputusan dari Pemerintah Kota
Bima atas keinginan para pedagang yang ingin kembali berjualan di wilayah Taman
Amahami yang ada di sebelah selatan Masjid Terapung. (TIM LENSA POST/ USMAN)