![]() |
Pihak Kepolisian saat membuka pemblokiran jalan |
Monta Bima,
Lensa Post NTB - Tragedi
pembacokan yang menimpa M. Jafar (40 thn) warga Dusun Diha Desa Sie Kecamatan
Monta Kabupaten Bima pada hari kamis lalu, rupanya masih berbuntut panjang,
insiden yang melibatkan oknum warga Desa Tangga yang diduga melakukan
penyerangan kepada korban di kawasan pertanian Dusun Diha, sehingga
mengakibatkan M. Jafar terpaksa dilarikan ke RSUD Bima karena mengalami luka
serius dibagian kepala, tangan dan perut akibat benda tajam.
Penyerangan
yang ditengarai oleh informasi yang tidak jelas dan mengandung unsur provokasi
ini telah menelan korban luka. Kendati
setelah tiga kali pertemuan dua belah pihak telah menyepakati tidak akan ada
saling tuntut, dengan kesepakatan korban akan dibiayai sampai sembuh, namun
sebagian warga yang mengaku keluarga korban tetap menuntut agar para pelaku
segera ditangkap. Tuntutan ini diekspresikan dengan melakukan blokade jalan
raya lintas Tente Parado pada sabtu (20/10) pagi, sebagai bentuk protes atas
keterlambatan jajaran Polsek Monta yang dinilai tidak serius menangkap pelaku. Akibat
aksi ini, arus lalulintas sempat terganggu. Namun hal itu tidak berlangsung
lama karena kesigapan Kapolsek Monta Iptu Edy Prayitno beserta jajarannya
membubarkan aksi tersebut.
Ditemui
di kantornya usai membubarkan aksi blokir jalan, kapolsek menjelaskan bahwa
sebelumnya pihaknya telah menghadirkan kedua belah pihak yang didampingi oleh
pemerintah dua desa yakni desa Sie dan Tangga. Tiga kali pertemuan di kantor
Polsek Monta tersebut membuahkan kesepakatan, “Intinya keluarga korban tidak
ingin masalah ini terus berlanjut, dan menginginkan pihak pelaku untuk
menyanggupi pengobatan korban sampai sembuh, dan itu telah disanggupi oleh
keluarga pelaku,” terangnya. Namun demikian kata Edy, ternyata sebagian pihak
menginginkan para pelaku untuk diamankan, “Maka kami akan melakukannya, siapa
saja yang diduga terlibat, akan kita lakukan pencarian dan amankan,” tegasnya. (LP.NTB/ Usman)