Demo Nyaris Ricuh, HMI Kecewa Bupati Tidak Temui Massa Aksi

Kategori Berita

.

Demo Nyaris Ricuh, HMI Kecewa Bupati Tidak Temui Massa Aksi

Koran lensa pos
Kamis, 13 September 2018

Bima, Lensa Post NTB – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terhempas di atas level Rp 15.500,- jadi atensi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima melakukan aksi demonstrasi. Setelah menggelar aksi yang sama di Kantor DPRD Kota Bima dan DPRD Kabupaten Bima dua hari yang lalu, Massa Aksi dari HMI kembali menggelar orasi di Kantor Bupati Bima Godo, rabu pagi (12/9/2018). Dalam Aksi tersebut nyaris terjadi kericuhan antara massa Pendemo dengan Pihak Kepolisian dan Sat Pol PP. Massa aksi juga menyampaikan kekecewaan terhadap Bupati Bima yang terkesan enggan menemui mereka.


Fitriani Selaku ketua cabang HMI Bima dalam orasinya mengaku kecewa “kami sudah berjam-jam disini, jangan sampai kami mengindikasikan bahwa pemerintah daerah apatis terhadap Kritik dan saran dari masyarakat dan jangan sampai kami menyimpulkan bahwa tidak ada itikat baik dalam menjemput dan menyambut suara generasi, suara anak muda,  karena kami bersuara atas dasar kepentingan rakyat, sejatinya bagaimana rakyat itu bisa sejahtera, apabila Mahasiswa Sudah bungkam, maka kesejahteraan rakyat akan semakin terpuruk, ungkapnya tegas. Fitriani juga menegaskan, bahwa kami hadir disini dengan konsep dan gagasan supaya Negara ini terselamatkan, kami butuh figur yang mau mendengarkan dan bagaimana orientasi dari pemerintah daerah khususnya untuk mengawal dari misi setiap gerakan mahasiwa, artinya relasi pemuda dan Mahasiswa adalah Mitra kritis yang selalu memberikan kontribusi, tutupnya.


Kekecewaan  massa aksi sempat redam setelah Wakil Bupati Bima, Drs. Dahlan M. Noor datang menemui mereka dan meminta maaf apabila Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri sedang memimpin rapat, dan mewakilkan pada saya untuk datang menemui massa aksi, ungkap Wabup. Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Bima berjanji akan menindaklanjuti suara Mahasiswa dan akan melakukan koordinasi dengan pusat sebagai pengendali dan pemegang kekuasaan. Wakil Bupati meminta maaf karena sudah membuat tidak nyaman dalam menunggu pemerintah agar cepat merespon terkait isu isu Nasional, kami ingin menjelaskan bahwa kita sedang melakukan rapat pimpinan, rapat kordinasi terkait program prioritas untuk mewujudkan Bima Ramah, itu yang kami lakukan, karena setiap OPD melaporkan satu persatu capaian -capaian yang dilakukan dan yang belum dilakukan, dan saya atas mama pemerintah meminta maaf karena ini bukan unsur kesengajaan, mengingat Mahasiswa terutama adik-adik HMI adalah Mitra kritis pemerintah, ungkap Wabup.  (LP.NTB/ Irull Bima)