Aliansi Pergerakan Mahasiswa Madapangga Demo DPRD NTB

Kategori Berita

.

Aliansi Pergerakan Mahasiswa Madapangga Demo DPRD NTB

Koran lensa pos
Jumat, 20 Juli 2018
Mataram, Lensa Post NTB - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Mahasiswa Madapangga, kamis (19/7/2018) menggelar aksi didepan Kantor DPRD NTB Jl. Udayana Mataram. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pihak legislatif dan eksekutif yang dinilai mementingkan kepentingan dan mengabaikan kebutuhan rakyat, seperti halnya kekeringan yang melanda ribuan masyarakat di Kecamatan Madapangga Bima dan sekitarnya.
Dalam orasi yang disampaikan Aris Firdaus selaku Koordinator Lapangan, bahwa semangat pembangunan yang digelorakan secara nasional saat ini merupakan respresentasi semangat kemajuan bangsa yang sangat masif di kebut oleh semua elemen negara, mulai dari pemerintah pusat,pemerintah provinsi dan pemerintah daerah. Tetapi realitasnya yang terjadi saat ini adalah pemenuhan kebutuhan masyarakat mulai tersingkirkan dengan pembangunan yang dilakukan lebih pada menarik investasi asing yang hanya menguntungkan pihak mereka sedangkan masyarakat merasakan dampak yang sebaliknya.
Ia juga menggambarkan kasus kekeringan dan krisis air bersih yang terjadi di sejumlah desa yang ada di kecamatan madapangga kabupaten Bima, kondisi terparah terjadi di desa rade. 1000 lebih masyarakat dari 4 dusun yang ada di desa rade mengalami krisis air bersih, "kami kecewa terhadap pemerintah daerah hari ini karena kurang peka dalam mengatasi permasalah krisis air yang selalu terjadi hampir sepuluh tahun terakhir, maka kami menuntut kepada anggota dewan provinsi Nusa tenggara barat untuk kiranya memberikan presure kepada pemerintah kabupaten Bima agar sesegera mungkin turun lapangan dan menyelesaikan persoalan yang dialami masyarakat tersebut dan juga mendesak kepada pihak pihak terkait agar segara memperbaiki menegemen PDAM yang ada di madapangga, karena kami melihat PDAM madapangga hari ini sudah tidak ada fungsi sebagaimana mestinya alias mati suri", tegasnya.

Sementara itu, Arif Rahman selaku orator juga menegaskan dalam orasinya, bahwa hadirnya perusahan CV.Citra Nusa persada dan PT.Lam Lam yang berdiri kokoh di wilayah madapangga hari ini sebagai pembawa bencana dan malapetaka bagi masyarakat madapangga itu sendiri, kasus kekeringan dan krisis air bersih yang terjadi bukan murni bencana alam karena memang keberadaan PT.LAm Lam yang bergerak di bidang industri mineral yang terletak di sekitar mata air madapangga tentunya sebagai penyebab utama kekeringan dan krisis air bersih yang di alami masyarakat saat ini, karena di mata air madapangga itulah sumber air yang di kelola oleh PDAM untuk Kebutuhan masyarakat selama ini dan berharap kepada pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait untuk meninjau kembali  dan mempertimbangkan keberadaan perusahan tersebut. Tutupnya. (LP.NTB/Den21 Biro Mataram)