Kupang, Lensa Post NTB – Jelang
Idul Fitri 1439 H, Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai
memperketat penjagaan masjid-masjid di daerah itu untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya aksi teror oleh kelompok radikal. Hal ini disampaikan
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT, Irjen Pol Raja Erizman kepada wartawan
usai gelar pasukan Operasi Ketupat 2018 di Lapangan Polda NTT, rabu kemarin. Kapolda
Raja Erizman mengatakan, untuk kepentingan pengamanan tersebut telah dikerahkan
1.000 personel kepolisian ke seluruh wilayah berbasis kepulauan itu. “Jumlah
itu di luar kekuatan lain dari unsur TNI, Sat Pol PP, Basarnas, dinas
perhubungan dan unsur masyarakat lainnya,” katanya.
Dia mengatakan, keseluruhan
pasukan pengamanan itu akan terbagi mengamankan 404 masjid yang tersebar di
seluruh wilayah NTT. Penyebaran pasukan yang juga melibatkan 1.400 personel
dari unsur TNI dan unsur lainnya itu akan juga terbagi di 65 pos pengamanan
(pospam) dan 35 pos pelayanan (posyan). “Untuk 65 pos pelayanan, akan ada 386
personel polisi dan di 35 pospam akan ditempati 105 orang di luar personel dari
unsur lainnya,” katanya. Dia mengaku, jajaran kepolisian sangat memberi atensi
khusus untuk pengamanan demi menjamin pelaksanaan ibadah puasa hingga lebaran
nanti berjalan aman dan damai. Pemeriksaan ketat kepada umat yang akan
beribadah akan dilakukan. “Jadi jika hendak sholat agar tidak membawa perangkat
dan tas yang berlebihan karena akan diperiksa masing-masingnya. Kami anjurkan
umat hanya boleh bawa mukena dan sajadah jangan banyak bawaan karena akan
diperiksa. Kami mohon maaf sebelumnya,” katanya.
Selain masjid, sejumlah
titik lain seperti bandara, terminal dan pelabuhan juga menjadi target
pengamanan. NTT miliki 14 bandara, 42 pelabuhan dan 34 terminal. “Semuanya kami
prioritaskan untuk pengamanan agar tidak terjadi aksi teror,” katanya. Secara
keseluruhan, kata dia, kepolisian RI mengidentifikasi empat kerawanan di ramadan
dan jelang lebaran nanti. “Selain teroris jajaran kita juga antisipasi
kerawanan stabilitas harga sembako, keselamatan arus mudik serta bencana alam
dan kamtibmas,” katanya. (Tim Lensa Post NTB)