Komunitas Gerakan Perempuan Mengaji Gelar Khataman Al-Qur'an

Kategori Berita

.

Komunitas Gerakan Perempuan Mengaji Gelar Khataman Al-Qur'an

Koran lensa pos
Minggu, 03 Juni 2018
Dompu, Lensa Post NTB - Sebanyak 50 wanita yang tergabung dalam Komunitas Gerakan Perempuan Mengaji melaksanakan khataman Al-Qur'an pada Sabtu sore (2/6) kemarin. Kegiatan khataman digelar di Musholla Pendopo Bupati Dompu yang dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh Bupati Dompu.
Ustadz Imamul Arif, M. Pd.I yang membimbing  Komunitas Gerakan Perempuan Mengaji mengatakan bahwa kegiatan belajar mengaji bagi para ibu rumah tangga ini dimulai dari pengenalan huruf Hijaiyah (Iqro' 1). Berkat kemauan yang kuat dan kesungguhan hati, menampakkan hasil yang membanggakan. Mereka sudah bisa membaca Kitab Suci Al-Qur'an dengan lancar. "Komunitas ini mulai belajar dari iqro 1 (mengenal huruf), sampai bisa tadarus dan Alhamdulillah bisa menghatamkan membaca Al-Quran 30 juz pada hari ini," kata dosen di STKIP YAPIS ini.

Senada diungkapkan Alfiah mewakili Komunitas Gerakan Perempuan Mengaji bahwa mereka berkeinginan kuat agar bisa membaca dan mengetahui isi kandungan Al-Qur'an. Selama kurun waktu 3 tahun lamanya mereka telah belajar dari Ustadz Imamul Arif. Seiring berjalannya waktu, komunitas tersebut secara bertahap bisa membaca Al-Qur'an.

Selanjutnya ia mengemukakan Kabupaten Dompu memiliki visi mewujudkan masyarakat Dompu yang mandiri dan religius, maka ia berharap seluruh masyarakatnya agar senantiasa mengaji dan mempelajari Al-Qur'an. "Katanya Dompu itu religius, seharusnya masyarakatnya giat mengaji. Bukan hanya bisa membaca tetapi juga bisa memahami kandungannya," urainya. Lebih gamblang ia menyoroti masyarakat yang sungguh-sungguh berusaha untuk meraih ijazah pendidikan formal bahkan bila tak mendapatkannya, melalui jalur pendidikan nonformal mulai dari Paket A, Paket B dan Paket C. Tetapi di balik itu,  Al-Qur'an dikesampingkan.

"Jangan hanya Paket A, B atau C yang dikejar, tetapi Paket Al-Qur'an itu yang lebih utama," ujarnya mantap. Akhirnya ia mengatakan alangkah   rugi bagi orang yang memiliki kesempatan belajar Al-Qur'an tetapi ia membuang kesempatan itu sampai ajal menjemput dalam keadaan tidak bisa membaca Al-Qur'an. (EMO DOMPU)