Tim BPPAUD dan Dikmas NTB Visitasi 33 Lembaga Kursus di Bima

Kategori Berita

.

Tim BPPAUD dan Dikmas NTB Visitasi 33 Lembaga Kursus di Bima

Koran lensa pos
Sabtu, 19 Mei 2018
Kota Bima, Lensa Post NTB - Sebanyak 33 Lembaga PKBM dan LKP di Kota Bima jadi sasaran visitasi Tim Penilai BPPAUD dan Dikmas NTB, 2 Tim Penilai yakni H. Khairuddin dan  Mukhammad Romadoni, selama dua hari meninjau lembaga PKBM dan LKP di Kota Bima didampingi langsung Kabid PNF dan PAUD, Hj. Dewi Triyani, S.Sos,M.Si. Menurut H. Khairuddin Visitasi ini bertujuan, melihat kondisi riil terhadap lembaga lembaga yang telah menyampaikan proposal.
Adapun kriteria penilaian menurut Analis Pengembangan Sumberdaya BPPAUD dan Dikmas NTB ini, yakni tempat, sarana prasarana, kegiatan pembelajaran, kekuatan Nara sumber yang disediakan, termasuk pola  rekrutmen peserta didik, dan dari lembaga ini, tambahnya kita ingin tau apa program yang telah diwujudkan.
Ia juga menyoroti tentang kekurangan lembaga di Bima, yaitu kurang membangun kemitraan dengan stakeholder yang relevan dengan Diklat tersebut, karena kemitraan tidak hanya dengan pemerintah melainkan juga bisa dengan partisipan swasta. Jangan sampai ada perbedaan apa yang disajikan di proposal dengan kenyataan di lapangan. Ia juga menilai bahwa rata rata lembaga di bima belum di akreditasi,

Sementara Mokhammad Romadoni yang juga sebagai Tim Penilai sekaligus Pamong Belajar di BPPPAUD dan Dikmas NTB, memberikan masukan kepada pengelola lembaga agar  mempelajari juknis penyusunan program supaya tepat dalam menyusun proposal. Ia juga berharap dengan adanya bantuan saya harap lembaga dapat meningkatkan manajemen, karena dengan pengelolaan yang bagus maka pemerintah pasti percaya. Disamping itu tambahnya, tolak ukur lembaga itu bagus, yakni  mengikuti akreditasi. Doni (sapaan akrabnya) juga berharap pengelola lembaga kursus  dapat menyempurnakan kurikulum termasuk  sarana dan prasarana. Lebih jauh Doni melihat bahwa potensi alam di Bima sangat menjanjikan,  Ia berharap potensi lokal yang ada bisa dikembangkan untuk komoditas yang bernilai ekonomis, bahkan menjadi potensi unggulan, harapnya. (Sukur Bima)