Teknologi Pengolahan Pakan Sistem Fermentasi, Solusi Atasi Masalah Peternakan di Kabupaten Dompu

Kategori Berita

.

Teknologi Pengolahan Pakan Sistem Fermentasi, Solusi Atasi Masalah Peternakan di Kabupaten Dompu

Koran lensa pos
Senin, 13 November 2023

 

Kepala Dinas Perernakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Muhammad Abduh



Dompu, koranlensapos.com -Peternakan di Kabupaten Dompu hingga kini masih didominasi sistem lepas liar. Dalam istilah peternakan disebut sistem ekstensif tradisional.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Muhammad Abduh menyebut sekitar 75% peternakan di Kabupaten Dompu masih menggunakan sistem ekstensif tradisional ini. Tidak mengherankan jika di musim hujan (musim tanam) hewan-hewan ternak seperti sapi dan kerbau memadati padang sabana (savana) Doroncanga di Kecamatan Pekat. Lalu di musim kemarau ternak-ternak diangkut kembali ke daerah asal untuk dilepasliarkan di kawasan sekitar.


Abduh mengemukakan peternakan modern sebenarnya menggunakan sistem intensif (penggemukan). Hewan-hewan ternak dipelihara secara intensif di dalam kandang yang dijaga kebersihan dan kesehatannya. Peternak menyiapkan pakan bernilai gizi tinggi untuk meningkatkan pertumbuhan hewan ternak. 

Namun demikian, mengubah kebiasaan masyarakat ini bukan semudah membalikkan telapak tangan. Secara umum masyarakat belum terbiasa dengan sistem intensif penggemukan seperti yang dilakukan peternak di daerah lain.

Di sisi lain, permasalahan yang dihadapi peternak yaitu keterbatasan pakan di musim kemarau. Tidak mengherankan hewan-hewan ternak lepas liar banyak terlihat kurus karena tidak tersedianya pakan. Rerumputan telah kering karena kepanasan di musim kemarau.

Apa langkah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu mengatasi dua permasalahan di atas?

Abduh menjelaskan upaya yang dilakukan yakni memberikan bimbingan teknis pemanfaatan limbah pertanian dengan sistem fermentasi. Ibarat peribahasa sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Teknologi pengolahan pakan dengan memanfaatkan limbah pertanian ini dinilai efektif mengatasi ketidaktersediaan pakan di musim kemarau. Juga secara perlahan mengubah perilaku masyarakat yang melakukan peternakan sistem ekstensif tradisional.


"Kami sudah melakukan bimbingan teknis terkait teknologi pengolahan pakan ini kepada kelompok-kelompok tani ternak di seluruh kecamatan," sebutnya.

Dikatakannya jumlah limbah pertanian di Kabupaten Dompu bisa mencapai ribuan ton. Tapi belum dimanfaatkan secara efektif untuk diolah. 

"Makanya dari Dinas Peternakan sudah melakukan Bimtek terhadap kelompok masyarakat kaitan dengan pemanfaatan limbah pertanian ini dengan proses fermentasi. Nilai gizinya menjadi lebih tinggi. Menjadi sumber pakan yang bagus di musim kemarau. Teknologi ini juga mengurangi pelepasan liar.
Ini cara kita merubah pola perilaku masyarakat yang menggunakan sistem ekstensif tradisional," jelasnya.

Abduh menegaskan teknologi pengolahan pakan dengan memanfaatkan limbah pertanian yang melimpah dengan sistem fermentasi ini merupakan langkah dan gebrakan Dinas Peternakan dan Keswan Kabupaten.Dompu dalam upaya penanggulangan kekurangan pakan pada musim kemarau

Lebih lanjut dikemukakan Kadisnak Keswan ini bahwa pihaknya akan melakukan gebrakan baru di tahun 2024 mendatang. Yakni membina kelompok-kelompok ternak untuk menggunakan sistem intensif penggemukan.

"Ini juga menjadi langkah kami dalam menggiring pola peternakan dari sistem ekstensif tradisional menjadi intensif penggemukan," pungkasnya. (emo).