Doktor Muhdar Sebut Peluang Pengembangan Kopi Robusta di Kabupaten Dompu Terbuka Lebar

Kategori Berita

.

Doktor Muhdar Sebut Peluang Pengembangan Kopi Robusta di Kabupaten Dompu Terbuka Lebar

Koran lensa pos
Minggu, 30 Juni 2024
Doktor Muhdar (tengah) didampingi dua pembawa acara Vj. Deny dan Yati memaparkan tentang peluang usaha di sektor kopi robusta tambora di panggung utama "Dompu Expo 2024", Rabu (26/6/2024) lalu



Koranlensapos.com - Kopi robusta kian diminati masyarakat dunia dari berbagai belahan bumi mana pun saat ini. Tidak mengherankan jika permintaan pasar dunia terhadap kopi tambora kian meningkat. 

Hal itu disampaikan pegiat kopi tambora, Doktor Muhdar pada acara Sarasehan yang berlangsung di Aula Pendopo Bupati Dompu, Selasa (25/6/2024) lalu.

"Kami pernah mendapatkan pesanan 130 ton, pernah juga 30 ton per bulan tapi stok kopi tidak mencukupi. Selain lewat saya, pesanan kopi robusta tambora dengan jumlah hitungan ton juga lewat teman-teman pelaku kopi lainnya yang ada di Dompu," aku pria yang biasa disapa Ori Muhdar itu.

Ori Muhdar saat memaparkan peluang usaha kopi robusta tambora dalam acara sarasehan di Aula Pendopo Bupati Dompu, Selasa (25/6/2024)


Dikatakannya konsumsi kopi bukan lagi dianggap kampungan, namun sudah menjadi gaya hidup masa kini.

"Generasi milenial bahkan Gen Z sudah meminati kopi saat ini karena kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup," sebutnya.

Menurutnya fakta-fakta tersebut di atas menunjukkan bahwa peluang usaha kopi robusta sangat terbuka lebar. Pengembangan dan budidaya kopi robusta ini harus diperluas lagi di berbagai wilayah di Kabupaten Dompu. Apalagi kopi robusta di kawasan tambora akibat faktor usia makin kurang produktif. Muhdar berharap budidaya kopi robusta tambora lebih diperluas lagi di semua kecamatan di daerah bermoto Nggahi Rawi Pahu itu. Wilayah dataran tinggi seperti Karamabura, Saneo dan Woko dinilainya potensial untuk pengembangan kopi robusta.

Pria yang juga berprofesi sebagai dosen di STKIP YAPIS Dompu ini mengungkapkan pengembangan kopi tambora di Kabupaten Dompu belum sefantastis jagung. Jagung dijadikan sebagai program unggulan yang ditanam besar-besaran oleh masyarakat Dompu. Padahal prospek komoditas kopi sangat menjanjikan kesejahteraan bagi petani.

"Harga 1 kilogram kopi lebih mahal daripada 10 kilo jagung. Saat ini satu kilo kopi tambora antara 40 sampai 80 ribu," ujarnya.

Lebih lanjut diterangkan Owner Ori Coffee ini bahwa budidaya kopi membutuhkan tanaman pelindung. Menurutnya tanaman pelindung yang sangat baik ialah pohon pisang. Selain menyimpan cadangan air bagi tanaman kopi, pepohonan pisang juga menghasilkan buah yang dapat menghasilkan keuntungan berlipat-lipat. Sembari menunggu masa berbuah dan pemanenan kopi, petani dapat meraup untung dari penjualan buah pisang.

Di sisi lain, doktor di bidang lingkungan ini melihat tanaman kopi dapat berfungsi untuk merehabilitasi kondisi hutan Dompu yang sudah sangat kritis saat ini. Penanaman kopi di lahan-lahan kritis bisa mengembalikan fungsi hutan.

"Kita tidak melarang menanam jagung, tapi coba beralih ke komoditas lain yang lebih ramah lingkungan dan bisa menyelamatkan kita dari bencana akibat kerusakan hutan," sarannya.

Ori Muhdar sendiri mengaku pendidikan doktoralnya diselesaikan berkat usaha kopi yang digelutinya.

"Kopi tambora telah memberikan kontribusi yang luar biasa bagi saya. Walaupun dengan bisnis kecil-kecilan tapi membantu saya menyelesaikan S3," ucapnya.

Acara Sarasehan di Aula Pendopo Bupati Dompu, Selasa (25/6/2024)

Usulan pengembangan kopi robusta tambora yang disampaikan Dr. Muhdar mendapat respons positif dari Pemda Kabupaten Dompu. 
Di penghujung kegiatan Sarasehan yang menghadirkan sejumlah pakar dari Universitas Mataram itu, Kabag Prokopim Setda Dompu, Yani Hartono membacakan poin-poin rekomendasi untuk ditindaklanjuti oleh OPD-OPD terkait. Salah satunya yakni pengembangan kopi robusta tambora di Kabupaten Dompu.

Bupati Dompu, Hj. Kader Jaelani dan istri Hj. Lilis Suryani bersama para pegiat kopi dalam sesi acara Festival Kopi Tambora di arena "Dompu Expo 2024", Rabu malam (26/6/2024)


Selain itu, dalam event "Dompu Expo 2024", juga diselenggarakan Festival Kopi dengan acara Lomba Meracik Kopi. Bahkan Bupati Dompu, H. Kader Jaelani beserta istri, Hj. Lilis Suryani turut hadir meramaikan kegiatan itu. Kegiatan Festival Kopi itu juga menjadi bukti dukungan Pemda Dompu terhadap pengembangan budidaya dan usaha kopi yang dilakukan oleh masyarakat.  (emo).