Dompu, koranlensapos.com - Peristiwa bersejarah tentang keberanian masyarakat Dompu berjuang melawan tentara Belanda yang hendak menjajah kembali bumi Indonesia patut untuk terus dikenang.
Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Dompu, Drs. H. A. Rasul Ismail menceritakan sekilas tentang kisah heroik yang terjadi di Desa Soriutu Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu itu.
"Perang Soriutu terjadi tahun 1945. Waktu itu tentara Belanda dari Bima hendak menjemput pasukan dari Sumbawa. Tiba di Manggelewa, tentara Belanda dihadang oleh masyarakat yang berladang di Manggelewa," ujarnya.
Disebutnya para peladang yang melakukan penghadangan terhadap tentara Belanda itu di bawah pimpinan Ama Sole Engo.
"Ada dua orang tentara Belanda yang tewas dalam kejadian itu," ungkapnya.
Dikatakannya dari peristiwa heroisme itulah sehingga tempat terjadinya Perang Soriutu tersebut dinamakan Manggelewa. Mangge berarti pohon asam dan Lewa artinya perang.
Berkaitan dengan sejarah perjuangan itu, H. A. Rasul berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu dapat membangunkan Tugu Pahlawan di Cabang Manggelewa (di dekat Pasar Soriutu).
"Semoga di masa kepemimpinan bapak Bupati yang sekarang ini bisa dibangunkan tugu pahlawan untuk mengenang jasa para pejuang yang telah mendahului kita," harapnya.
Dikatakannya dua tahun lalu, hal ini telah disampaikan kepada Bupati Kader Jaelani dan mendapatkan respons positif.
"Semoga bapak Bupati bisa mewujudkan pembangunan tugu pahlawan di masa kepemimpinan beliau agar dapat dikenang terus hingga anak cucu," ujarnya.
Menurutnya terkait bentuk dan model tugu pahlawan dimaksud, Bupati dapat mengundang para tokoh untuk memusyawarahkannya. (emo).