Perjuangan Menuai Hasil, Jagung Dompu Diekspor Ke Vietnam dan Filipina

Kategori Berita

.

Perjuangan Menuai Hasil, Jagung Dompu Diekspor Ke Vietnam dan Filipina

Koran lensa pos
Minggu, 04 Desember 2022

 

Pelepasan pengiriman komoditas pertanian se Pulau Sumbawa termasuk jagung dari Kabupaten Dompu di Labuhan Badas Sumbawa yang dilakukan oleh Kepala Balai Karantina Pertanian, Ir. Bambang MM mewakili Menteri Pertanian RI. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Peresmian Kantor Karantina Pertanian Sumbawa pada Sabtu (3/12/2022) yang dihadiri pula oleh Kadistanbun Kabupaten Dompu Muhammad Syahroni, SP., MM. 



Dompu, koranlensapos.com - Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mengosongkan stok jagung yang masih menumpuk di gudang-gudang di Manggelewa akhirnya kini mulai menampakkan hasil yang menggembirakan.

Melalui Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (GRATIEKS), pengiriman jagung ke luar negeri sudah dilakukan oleh pemerintah. Pelepasan ekspor jagung dilaksanakan di Labuhan Badas Sumbawa pada hari Sabtu (3/12/2022) yang dirangkaikan dengan Peresmian Kantor Karantina Sumbawa. Negara tujuan ekspor jagung adalah Vietnam. Sebelumnya telah dilakukan pengiriman ke negara Filipina. 

Pelepasan ekpor jagung secara simbolis dilakukan oleh Menteri Pertanian RI yang diwakili Kepala Badan Karantina Pertanian, Ir.Bambang MM didampingi Bupati Sumbawa yang diwakili Sekretaris Daerah Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, MM.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni, SP., MM menyampaikan rasa bahagia dengan adanya pengiriman jagung asal Kabupaten Dompu ke luar negeri melalui Pelabuhan Badas itu. 

Pasalnya dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan terakhir ini harga komoditas jagung pipilan kering dari petani di musim kemarau tahap 2 (MK II) hanya bisa dibeli oleh para pengusaha dengan harga Rp. 3.500 per kilogram. Kondisi demikian tentu saja membuat para petani menjerit. Harga jagung tidak sebanding dengan harga benih, pupuk dan obat-obatan yang kian mahal. 

Pada saat yang sama, penanaman jagung di musim hujan akhir tahun 2022 sudah dimulai. Pemanenan  diperkirakan sudah dimulai pada bulan Februari 2023 mendatang. 

Pihak Distanbun melakukan langkah-langkah konkret guna mendapatkan solusi dari persoalan serius yang berhubungan dengan nasib petani dan juga merupakan program unggulan Pemda Dompu tersebut. Bila tidak diatasi dengan cepat dan tepat, akan menimbulkan permasalahan lebih parah lagi beberapa bulan ke depan yang berdampak langsung pada perekonomian masyarakat Dompu yang sebagian besar adalah petani jagung.

Gudang-gudang penampung di Manggelewa didatangi guna menggali informasi akurat mengenai persoalan anjloknya harga jagung. Diperoleh fakta bahwa stok jagung di gudang-gudang tersebut masih menumpuk. Sementara permintaan dalam negeri menurun. Solusinya stok jagung di gudang-gudang itu harus diekspor ke luar negeri.

Distanbun tidak tinggal diam. Mengatasi persoalan itu, pihak Distanbun melakukan komunikasi dengan Kementerian Pertanian RI agar bisa mencarikan peluang pasar di mancanegara. 

Walhasil komunikasi dengan pihak Kementan RI mendapatkan respon positif. Sebagai tindak lanjutnya, tim dari Kementan RI langsung melakukan peninjauan di gudang-gudang jagung di Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu pada awal bulan November 2022 lalu.

"Pada awal November 2022 Tim dari Direktorat PPHP (Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan) Kementan RI melakukan proses verifikasi ketersedian stok jagung pada beberapa gudang jagung di wilayah Manggelewa," ungkap Syahroni.

Berdasarkan usulan, lanjut Syahroni, pihak Kementan RI telah memberikan rekomendasi untuk ekspor jagung dengan tujuan negara Vietnam.

"Untuk PT. Sinar Agro yang ada di Banggo - Manggelewa sebesar 20.000 Ton. Sementara untuk PT. Subur Makmur (Banggo - Manggelewa) sebesar 13.200 Ton dan masih sedang berproses di Kementerian Pertanian," sebutnya.

Syahroni mengemukakan pula bahwa pengiriman jagung dari Labuhan Badas tujuan Vietnam hingga kini sudah mencapai 32.000.000 kilogram (32 ribu ton).

"Jagung Dompu sendiri hari ini diekspor dengan volume 13.200.000 kg milik PT. SINAR AGRO GEMILANG Banggo Manggelewa. Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan kapal kargo Vietnam dengan nama NV NEWSUN BLUE," ujarnya.

Syahroni menyebut pengiriman ke Vietnam ini merupakan ekspor yang keempat. Sebelumnya telah dilakukan pengiriman sebanyak 3 (tiga) kali ke negara Filipina.

"3 shif sebelumya tujuan Filipina," sebutnya.

Syahroni berharap ekspor jagung ke luar negeri berjalan lancar dan pada muaranya petani bisa hidup makmur dan sejahtera. (emo).