Hebat, 9 Pelajar SMP 1 Dompu Mampu Produksi Running Text, Murah Tapi Bukan Murahan

Kategori Berita

.

Hebat, 9 Pelajar SMP 1 Dompu Mampu Produksi Running Text, Murah Tapi Bukan Murahan

Koran lensa pos
Kamis, 25 Agustus 2022

 

Serah terima running text pesanan SD 20 Dompu hasil karya para pelajar yang tergabung dalam IT Club SMPN 1 Dompu

Dompu, koranlensapos.com - Pada usia remaja bagi sebagian orang terkadang menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Lain halnya dengan 9 (sembilan) remaja yang merupakan siswa-siswi SMP Negeri 1 Dompu. Mereka berkreasi dan berinovasi menemukan teknologi-teknologi baru yang bermanfaat plus dapat menghasilkan duit.
Kesembilan remaja dimaksud adalah 
 Muhammad Ali Wafa Ulumuddin, Feliana Aurellia, Indri Sutra Melati, Ananta Aulia, Nadine Chantika, Fauziyyah Amanah Zulfah, Nurul Adwiyah Zahraini, I Putu Verdian Putra Wibawa, dan Muhammad Farel Yuniarta Zakariah. 
Mereka bergabung dalam sebuah komunitas yang didirikan pada 5 Mei 2022. Komunitas itu bernama IT Club SMPN 1 Dompu. Sedangkan Pembina mereka adalah St. Romlah, S. Pd.

Teknologi apakah yang telah mereka hasilkan ?
Saat ini mereka membuat teknologi Running Text yakni papan iklan promosi dan informasi yang menampilkan teks (tulisan), gambar dan animasi

Biasanya running text diprogram menggunakan komputer, namun hasil ciptaan kesembilan remaja tersebut bisa menggunakan handphone.

"Tidak perlu pakai komputer, bisa juga diprogram menggunakan HP dan tulisannya bisa ," jelas Nadine Chantika, salah satu dari sembilan pelajar tersebut saat memperlihatkan produk running text mereka di ruangan Kepala Sekolah pada Kamis (24/8/2022) sekitar pukul 09.30 Wita.

Nadine menyebut running text hasil inovasi mereka dapat diprogram mengenai tulisan (teks), jenis maupun ukurannya. Misalnya tulisan ucapan Selamat Datang maupun jam untuk mengetahui waktu. 
"Apa yang mau diprogram tergantung pesanan. In sya'allah kami akan mendesain sesuai pesanan," kata siswi yang telah banyak mendulang berbagai prestasi hingga ke tingkat nasional itu.

Hebatnya running text hasil karya kesembilan remaja tersebut langsung dipesan oleh pihak SDN 20 Dompu dengan harga Rp. 1.200.000. Serah terima running text yang dipesan langsung dilaksanakan pada hari itu juga. 

"Harga running text yang dibuat anak - anak ini cukup murah hanya 1,2 juta. Dulu beberapa tahun lalu kami membeli untuk dipasang di sekolah ini (SMP 1 Dompu,red) harganya 3 juta padahal sudah lama itu dan harus diprogram pakai komputer, sedangkan yang dibuat anak-anak ini bisa diprogram pakai HP lebih mudah," kata Wakasek Kurikulum, Juhriah, S. Pd.

Selain mampu membuat running text, para pelajar yang tergabung dalam IT Club SMPN 1 Dompu ini juga mampu membuat robot kontrol yang bisa dikendalikan dengan HP dan robot kendali tenaga surya.

"Kemarin mereka telah mewakili sekolah untuk melakukan atraksi di Gedung Sama Kai. Alhamdulillah dari penampilan itu sehingga SD 20 langsung pesan running text," sebut St. Romlah, S. Pd Pembina IT Club SMPN 1 Dompu.

Wakasek Sarana Prasarana, Slamet Riyadi, S. Pd mengemukakan adanya hasil karya para siswanya berupa running text maupun robot tenaga surya menjadi bukti nyata kreativitas dan inovasi para remaja itu.

"Mereka punya kreativitas, kemauan dan skill untuk berbuat atau menghasilkan sesuatu," ujarnya.

Diakuinya kesembilan siswanya tersebut tidak hanya berprestasi dalam belajar, tetapi juga memiliki hasil karya yang dapat bermanfaat bagi orang banyak dan menghasilkan uang.

Slamet menyebut bahwa pihak sekolah sangat mensupport para siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat dan bidangnya. Ia berharap kreativitas semacam ini dapat diikuti oleh anak-anak muda yang lain. 

Wakasek Kurikulum, Zuhriah, S. Pd juga mengapresiasi kreativitas para siswanya yang masih berusia belasan tahun namun mampu menghasilkan karya-karya brilian yang bahkan bisa menghasilkan uang. 

"Alhamdulillah saya melihat kreativitas mereka luar biasa dan bernilai jual 

Menurutnya kreasi dan inovasi mereka selaras dengan tuntutan Kurikulum Merdeka yang kini sedang diluncurkan oleh pemerintah dan dilaksanakan di sekolah tersebut.

"Dengan Kurikulum Merdeka anak-anak diberi kebebasan untuk bereksplorasi. Mereka bisa menciptakan sesuatu inovasi baru.  Alhamdulillah sudah ada pesan dari SD 20. Kita bangga sekali menjadi bagian dari anak-anak ini," pungkasnya. (emo).