Debat Bahasa Inggris Tingkat Provinsi NTB, Lomba Bergengsi yang Minim Perhatian

Kategori Berita

.

Debat Bahasa Inggris Tingkat Provinsi NTB, Lomba Bergengsi yang Minim Perhatian

Koran lensa pos
Minggu, 21 Agustus 2022

 

Suasana Lomba Debat Bahasa Inggris Tingkat Provinsi NTB oleh KNPI Kab. Dompu


Dompu, koranlensapos.com - Lomba Debat Bahasa Inggris Tingkat Provinsi NTB yang diselenggarakan oleh KNPI Kabupaten Dompu pada 19 sampai 21 Agustus 2022 diikuti oleh 18 (delapan belas) tim dari sejumlah sekolah favorit di NTB.

Ketua Komite di SMAN 1 Dompu, Iwan Sakral menyebutkan bahwa event tersebut bergengsi namun minim perhatian.

"Lomba yang bergengsi namun minim perhatian," sebut Iwan.

Pimpinan Redaksi Koran Pagi itu mengaku miris dan sedih ketika menyaksikan secara langsung kegiatan lomba tingkat provinsi itu dilaksanakan di salah satu ruangan di SMAN 2 Dompu.
 
"Jelas - jelas acara ini luar biasa bergengsinya dan pembukaannya sempat dihelat di aula pendopo Bupati Dompu. Tapi aneh bin ajaibnya seluruh sesi lomba dan bahkan final justru diadakan di salah satu ruang kelas SMAN 2 Dompu. Sedih saya manakala mengingat acara - acara lain yang tak terkait dengan dunia pendidikan dan proyeksi masa depan generasi bangsa justru jor - joran dalam kemasan dan perhatian," ucapnya.

Bahkan Iwan mengaku saat final pun selain 5 juri dan ratusan suporter dari masing - masing sekolah, nyaris tidak ada pejabat. 

"Saya hanya melihat Ketua KNPI dan kepala SMAN 2 Dompu saja yang duduk," ujar wartawan senior itu.

Selanjutnya Iwan menyampaikan rasa 
salut dan respek kepada KNPI Kabupaten Dompu yang tanpa hiruk pikuk sukses menggelar event prestisius yang menguji kemampuan akademis dan mental siswa dan diikuti siswa - siswi dari sekolah - sekolah terbaik se NTB itu. 

"Tidak main - main, pilihan Bahasa Inggris adalah pilihan jenius untuk dilombakan karena memang untuk masa depan anak - anak kemampuan menguasai bahasa inilah yang menjadi senjata utama merenda masa depan yang cerah.

Ia menyampaikan rasa bangga kepada sekolah - sekolah yang telah mengirimkan dutanya untuk mengikuti ajang lomba tersebut. Terutama dari Sumbawa dan Bima yang datang penuh energi bersama guru dan orang tuanya mendukung wakil - wakil sekolah  mereka. 

"Atmofser yang luar biasa dan menunjukan betapa ruang untuk lomba - lomba berkelas seperti ini masih minim dan sangat diperlukan," ucapnya.

Iwan mengaku salut dengan salah satu peserta dari SMAN 1 Dompu bernama Tasya. Di babak final terjadi drama memilukan yang menimpanya. Daya tahan tubuh Tasya menurun karena kelelahan dan mengakibatkan gadis remaja pintar asal Manggelewa itu muntah - muntah ketika lomba berlangsung. Tapi hebatnya, ia menolak menyerah dan kembali masuk bertarung setelah diberi minyak kayu putih. 

"Nggak apa - apa Om, demi sekolah," ujarnya kepada Bang Iwan ketika mengantarnya pulang ke kos usai lomba. (emo).