Situs Wadu Ntanda Rahi Bakal Dipoles, Disparpora Dukung Penuh Sebagai Icon Wisata Kota Bima

Kategori Berita

.

Situs Wadu Ntanda Rahi Bakal Dipoles, Disparpora Dukung Penuh Sebagai Icon Wisata Kota Bima

Koran lensa pos
Selasa, 19 Juli 2022

 

Kota Bima, Lensa Pos - Salah satu icon wisata yang ada di Kota Bima yang selama ini menjadi perhatian Pemerintah adalah Situs Wadu Ntanda Rahi yang berlokasi di Doro Bedi Kelurahan Manggemaci Kecamatan Mpunda Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. 

Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Bima, Muhammad Natsir, M.Pd hari ini, Selasa (20/7/2022) didampingi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Manggemaci mengunjungi situs tersebut. Turut hadir dalam peninjauan situs tersebut, Anggota DPRD Kota Bima, Taufik H.A.Karim, SH, Kepala DLH Kota Bima, Syarif Rustaman, S.Sos, MM, Lurah dan Seklur Manggemaci, Babinsa Manggemaci, Babinsa Monggonao, Ketua dan Sekretaris Pokdarwis Manggemaci dan Ketua Pokdarwis Monggonao.


Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Bima, Muhammad Natsir M.Pd menjelaskan, bahwa spot tourism di Kota Bima ini yang tidak diperhatikan ternyata ada surga di tengah Kota, ada situs-situs budaya di tengah Kota yakni Wadu Ntanda Rahi. situs ini pernah melegenda. Sesuatu yang sangat viral sangat penting bagi kita untuk merubah dan menata area ini menjadi salah satu objek wisata. Sebagai langkah awal menurut Kadis, kita akan membuat master planning untuk penataan-penataan awal.


Senada juga disampaikan, Anggota DPRD Kota Bima, Taufik H.A.Karim, SH, bahwa Situs Wadu Ntanda Rahi yang telah melegenda ini bagaimana dipoles yang baik, sehingga ini menjadi icon wisata kebanggaan kita semua. Sejak dulu sebenarnya saya inginkan situs budaya seperti ini terus lestari, sehingga ini menjadi salah satu tujuan wisata yang diandalkan. Semoga kerjasama Pokdarwis dan pihak Pemerintah serta legislatif mendorong percepatan penataan kawasan wadu ntanda rahi ini, ungkap Taufik.


Ketua Pokdarwis Wadu Ntanda Rahi Kelurahan Manggemaci, Abdul Sukur, ST mengapresiasi atas dukungan Pemerintah Kota Bima melalui Disparpora dan Legislatif. Menurutnya Wadu Ntanda Rahi memang perlu penataan yang baik, sehingga kawasan tersebut dapat berfungsi sebagai objek wisata. Jika Area tersebut berfungsi sebagai objek wisata maka geliat ekonomi masyarakat juga tentu akan tumbuh dengan baik. Insya Alloh langkah awal yang dilakukan Pokdarwis akan melakukan pembersihan di lokasi tersebut, kalau perlu situs Wadu Ntanda Rahi diatas gunung Bedi Manggemaci tersebut dipagari, sehingga keaslian situs tersebut tetap terjaga dan lestari, ungkap Sukur.


Situs Wadu Ntanda Rahi merupakan salah satu legenda dan simbol dari kisah seorang istri yang memandang suaminya yang akan berangkat merantau ke pulau seberang. Jika dilihat fisiknya, batu ini memang agak beda dengan batu sekitarnya. Ia menjulang tinggi, seakan sedang memandang sekitar. Kisah tentang Wadu Ntanda Rahi, diceritakan turun temurun setiap generasi. Karena ini merupakan cerita rakyat yang sarat akan makna. 


Dahulu, ada keluarga kecil yang tinggal di pesisir pantai. Seorang suami berprofesi sebagai nelayan, kadang ia berangkat melaut jika waktu senja menyapa, lalu mendorong perahunya sampai kebibir pantai. Ia semalaman ada laut, menjaring ikan, membawanya pulang ketika sudah terang. Istrinya ditinggal bersama dengan putra semata wayangnya. Mereka dibiarkan menunggu. Menanti. Lalu bersua di keesokan harinya. 


Namun, suatu ketika sang suami kembali melaut. Kali ini, sang istri sambil memegang tangan anaknya mengantar sang suami sampai ke tepi pantai. Ada kesedihan mendalam yang di rasakan oleh sang istri, karena saking sering ditinggalkan. Ada kepedihan yang terpendam, yang terasa sulit untuk diutarakan. 


Hatinya hancur, karena kali ini sang suami nampaknya akan pergi dalam waktu yang tak sebentar, dan tak ada kepastian untuk kembali. Karena, ketika sang suami pergi, ada rindu yang mendekap dalam kalbu, tidak ada lagi hangatnya pelukan kala malam meninggi, dan tak ada pertengkaran-pertengkaran kecil yang berujung kebahagian.  Kali ini, sang istri mengiringi suaminya pergi, berdiri di bibir pantai sambil melihat sang suami mendayung perahu, membelah ombak, semakin jauh, dan benar-benar hilang dari pandangan. Itulah sekilas legenda Situs Wadu Ntanda Rahi. (SUKUR)