Puluhan Warga Desa Saneo Unras di Depan Mapolres Dompu, Ini Tuntutannya

Kategori Berita

.

Puluhan Warga Desa Saneo Unras di Depan Mapolres Dompu, Ini Tuntutannya

Koran lensa pos
Sabtu, 23 Juli 2022

 

Sempat terjadi ketegangan antara massa aksi dengan aparat kepolisian saat terjadi unjuk rasa di depan Mako Polres Dompu, Jumat pagi (22/7/2022)


Dompu, koranlensapos.com - Puluhan warga Desa Saneo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, Jumat pagi (22/7/2022) menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Komando (Mako) Polres Dompu.

Aksi itu dilakukan sebagai reaksi atas tindakan terukur (penembakan,red) yang  dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap seorang tersangka pencurian handphone berinisial T (25) alias Gen, warga Desa Saneo yang ditangkap oleh Tim Puma Polres Dompu beberapa hari lalu. Akibatnya, T harus mendapatkan perawatan medis di RSU Dompu.

Mewakili pihak keluarga, Nurajin (37) sangat menyesalkan terjadinya penembakan oleh oknum aparat kepolisian terhadap T yang dinilainya melanggar standar operasional prosedur (SOP). Pasalnya saat penjemputan oleh Tim Puma Polres Dompu pada Senin sore (18/7/2022) lalu di kediamannya di Dusun Saneo III Desa Saneo, tersangka T sangat kooperatif dan tidak melakukan perlawanan apa - apa. 

"Tiba - tiba Gen mengabarkan pada keluarga bahwa dia ditembak bagian kakinya oleh anggota kepolisian dan akhirnya dirawat di rumah sakit. Ada apa ini," kata Nurajin mempertanyakan.

Karena itu, mewakili keluarga T, Nurajin menuntut Kapolres Dompu, AKBP Iwan Hidayat, S.IK agar mencopot dan memecat anggotanya yang diduga melakukan penembakan tanpa melalui SOP itu.

Menurut dia, terduga pelaku pencurian handphone tersebut tidak seharusnya ditembak, tetapi harus diproses hukum sesuai ketentuan dan aturan yang ada. Ia terbukti bersalah atau tidak, sidang pengadilan yang akan memutuskan.


"Atas kejadian itu, kami merasa bahwa tindakan oknum tim Puma yang menangkap dan menembak korban merupakan tindakan di luar SOP. Kami menuntut agar oknum polisi tersebut dicopot dan dipecat dari kepolisian," tegasnya. 

Sementara itu, Wakapolres Dompu, Kompol Abdi Mauluddin menegaskan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan pengaduan dari keluarga terduga pelaku pencurian terkait kejadian tersebut.

"Sudah dilaporkan kemarin, tetapi masih didalami laporan dari keluarga korban. Prosesnya tetap kita laksanakan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," terangnya. 

Dikemukakan Wakapolres, laporan keluarga terduga pelaku telah disampaikan kepada pimpinan. Bahkan, laporan itu kini tengah dilakukan proses penyelidikan oleh Propam Polres Dompu.

"Setiap laporan kita proses dan sampaikan ke pimpinan dan sejauh ini belum ada laporan hasil pemeriksaan di Propam oleh Provos dan Paminal. Laporannya sesuai dengan tuntutan mereka tadi. Nanti kita akan lihat apakah benar atau tidaknya seperti itu," jelasnya.

Dirinya belum berani mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oknum anggota tersebut melanggar SOP atau tidak. Kebenaran dari tindakan itu akan dibuktikan setelah hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Propam Polres Dompu. 

"Saya tidak berani katakan tindakan mereka langgar SOP atau tidak, nanti hasil pemeriksaan yang menentukan. Mereka (tim penangkapan) pasti memiliki dasar hukum, SOP penangkapan," tegasnya. 

Dalam aksi demo tersebut nyaris terjadi bentrok dengan aparat keamanan.
Berawal dari massa aksi yang bersikeras ingin membakar ban bekas depan Mapolres Dompu sebagai bentuk kekecewaan.

Keinginan massa aksi membakar ban bekas itu dihalau oleh anggota kepolisian yang mengawal aksi tersebut. Sempat terjadi saling berebut ban bekas itu antara anggota kepolisian dan massa aksi. 
Namun, ketegangan itu tidak berlangsung lama setelah para demonstran dan aparat keamanan mampu menenangkan diri. 

Terkait kejadian tersebut, Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Adhar, S. Sos yang dikonfirmasi media ini menjelaskan bahwa tindakan terukur dilakukan oleh Tim Puma pada saat proses interogasi  guna melakukan pengembangan kemungkinan adanya Tempat Kejadian Perkara (TKP) lain. Saat itu, tersangka T berusaha kabur sehingga dilakukan tindakan terukur oleh aparat kepolisian.

"Pelaku ditangkap di pinggir jalan kemudian saat dilakukan interogasi guna melakukan pengembangan TKP lain namun pelaku berusaha kabur dan dilakukan tindakan terukur oleh tim PUMA," ungkap Adhar. (emo).