Festival Tambora, Multiplier Effect Bagi Pengembangan Wisata dan Ekonomi Masyarakat

Kategori Berita

.

Festival Tambora, Multiplier Effect Bagi Pengembangan Wisata dan Ekonomi Masyarakat

Koran lensa pos
Sabtu, 04 Juni 2022

 



Dompu, koranlensapos.com - Pemerintah Kabupaten Dompu bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Tambora pada Sabtu dan Ahad (4 dan 5 Juni 2022) akan kembali menghelat Festival Tambora setelah 2 (dua) tahun vakum akibat pandemi Covid -19.

Event akbar 207 Tahun Dunia Menyapa Tambora tersebut bertema "Mewujudkan Destinasi Wisata Pegunungan Kelas Dunia"

Tempat pelaksanaan masih di Kawasan Doro Ncanga Desa Doropeti Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu sebagaimana telah dilaksanakan sejak tahun 2015 lalu. Hanya saja posisinya bergeser ke arah barat tepatnya di Komplek Sanctuary Rusa Pos I Jalur Pendakian Doro Ncanga.

Serangkaian kegiatan akan digelar pada perhelatan yang direncanakan dihadiri oleh 5. (lima) Menteri dan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah itu. Mulai  Sabtu (4/6/2022) hari ini pukul 13.30 sampai 15.15 Wita Educamp Konservasi, Lomba Tari Tradisional (15.15 - 18.00), Nobar Film "The Majestic Tambora" (20.00 - 21.00).
Sedangkan di hari kedua yakni Minggu (5/6/2022) pada pukul 08.30 - 09.00 Wita Penyerahan Piagam Penghargaan Local Champion dari Dirjen KSDAE, Launching Wisata Berkuda "Nente Jara" (09.00 - 09.30), Talk Show NGOPI (Ngobrol Pintar) Tambora (09.30 - 12.15 Wita), Penyerahan secara simbolis bantuan mobil off road untuk kelompok binaan dan truk tangki air untuk Balai TNT, Atraksi Seni Budaya, Penobatan Menteri dan Gubernur sebagai Tokoh Adat Dompu, Tambora Expo Ekonomi Kreatif dan Tabligh dan Dzikir Akbar dengan tajuk "Tambora Berdzikir"(15.10 - 16.30 Wita).

Kepala Balai Taman Nasional Tambora, Yunaidi, S. Si., M. Ap mengemukakan 
Festival Tambora adalah  sarana untuk lebih mempromosikan wisata di Taman Nasional Tambora dan objek wisata lainya di lingkar Tambora.

"Event ini juga menjadi momen agar Dunia bisa mengenal Tambora lebih dekat," jelasnya.

Diterangkan Yunaidi, pendakian menuju puncak Tambora menjadi pilihan yang paling diminati oleh tamu-tamu yang datang. Karena para wisatawan sangat berminat untuk bisa menjelajahi dan menaklukkan puncak gunung 2.850 m itu. Apalagi bisa melihat secara langsung pesona kaldera yang ditimbulkan dari letusan dahsyat yang terjadi pada 11 April 1815 itu.

 Menurut Yunaidi, hal ini memberikan multiplier effect yang sangat luas bagi pengembangan wisata TNT sekaligus bagi peningkatan perekonomian masyarakat, seperti pedagang, pengusaha transportasi, home stay (penginapan), maupun guide.

"Sehingga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat," tandasnya. (emo).