Kakak Beradik di Desa Boro Sanggar Tewas Tenggelam di Telaga

Kategori Berita

.

Kakak Beradik di Desa Boro Sanggar Tewas Tenggelam di Telaga

Koran lensa pos
Rabu, 20 Oktober 2021

 



Bima, koranlensapos.com - Innaa Lillahi Wa Innaa Ilaihi Roji'uun. Berita duka datang dari Desa Boro Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima NTB. Dua orang perempuan kakak beradik ditemukan tewas akibat tenggelam di sebuah telaga dengan kedalaman sekitar 3,5 m.

Kabag Ops Polres Bima, AKP Herman, SH yang dikonfirmasi media ini via WhatsApp-nya membenarkan hal tersebut. Peristiwa tersebut terjadi 
pada hari Rabu (20/10/2021 sekitar pukul 09.00 wita di Telaga  So Kalero Desa Boro Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima.

Korban yang meninggal dunia atas nama Maesarlina Umur 15 tahun, petempuan, status pelajar dan Ela Puspitasari  Umur 10 tahun status pelajar, perempuan. Keduanya beralamat di Rt.06 Rw.03 Desa Boro Keamatan Sanggar Kabupaten Bima," ungkap Kabag Ops.

Sedangkan saksi - saksi yakni :

1. Gunawan ( kakak kandung korban ) Umur 25 tahun, Petani, Alamat  Rt. 06 Rw.03 Desa Boro Kecamatan Sanggar
dan Eriyanto ( Umur 30 tahun, petani, Rt.08 Rw. 04 Desa Boro Kecamatan Sanggar )


Lebih lanjut Kabag Ops menceritakan kronologis kejadiannya. 
Awalnya pada hari ini Rabu (20/10/2021) sekitar pukul 08.00 wita, kedua korban Ela Puspitasari dan Maesarlina bersama keponakannya yang bernama Bindu ( laki laki, umur sekitar 2 tahun ) pergi ke kebunnya yang terletak di So Kalero Desa Boro Kecamatan Sanggar untuk mengambil biji jambu untuk dijual. 

Sekitar pukul 09.00 wita, kakak korban yang bernama Gunawan tiba di pondok kebun tersebut. Tiba-tiba Gunawan mendengar suara tangis keponakannya yang bernama Bindu itu dan langsung mendatanginya. Saat itu keponakannya yang bernama Bindu tersebut menangis sambil menunjuk ke arah air telaga. Gunawan langsung masuk ke dalam telaga untuk mencari korban. Namun ia belum berhasil menemukan kedua adik perempuannya itu karena telaga tersebut sangat dalam sekitar 4 meter, sehingga Gunawan ( kakak kandung korban) keluar dari telaga dan mencari bantuan. Sesaat kemudian datanglah seorang petani bernam Eriyanto untuk membantu mencari keberadaan kedua korban. Eriyanto memberikan saran untuk menggunakan galah bambu untuk menemukan posisi korban di dasar air,. Bambu berukuran sekitar 5 meter dipotong dan dimasukkan ke dalam air telaga. Benar, kedua jasad korban berhasil ditemukan di dasar telaga lalu dievakuasi.

Sekitar pukul 09.50 wita kedua korban dibawa ke Puskesmas Sanggar, setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dokter Irfanudin namun kedua korban sudah tidak bernafas lagi dan dinyatakan meninggal dunia.

Pada pukul 09.50 wita, Personil Sanggar dipimpin langsung Kapolsek Sanggar IPTU Muhtar yang mendapatkan informasi langsung mendatangi Puskesmas Sanggar karena kedua korban sudah di bawa ke PKM  Sanggar untuk penanganan namun kedua korban sudah meninggal dunia.

Selanjutnya pada pukul 10.40 wita, Kapolsek Sanggar IPTU Muhtar bersama anggota mendatangi TKP dan mengukur luas telaga yaitu panjangnya sekitar 3,5 meter dan lebar 2,5 meter dengan kedalaman sekitar 3,5 meter. Jarak pondok dengan TKP telaga sekitar 74 meter, sedangan jarak rumah korban dengan kebunnya sekitar 2 km.

Korban selanjutnya dipulangkan ke rumah duka pada pukul 12.00 Wita untuk disemayamkan. Situasi kamtibmas di wilayah hukum Polsek Sanggar masih terpantau aman dan kondusif.

"Masih dilakukan penyelidikan apa yang menyebabkan keduanya meninggal," pungkasnya. (emo).