DOMPU, INI TANAHKU, TUAN

Kategori Berita

.

DOMPU, INI TANAHKU, TUAN

Koran lensa pos
Jumat, 09 April 2021

 Oleh: Adiansyah Dompu

                       Adiansyah Dompu



Tuan... 
Jika engkau pernah membaca sumpah Palapa Gajah Mada.
Engkau akan tahu bahwa tanahku telah disebut sejak zaman dahulu kala sebagai salah satu Nagari besar di Nusantara tercinta ini. 

Tapi Tuan... 
Nagari besar itu saat ini banyak yang tidak tahu, sangat berbeda dengan kemegahannya di masa lalu yang terkenal sampai ke mancanegara. 

Dan Nagari itu saat ini sedang menggeliat, Tuan... 
Sang Naga dari timur sudah bangun dari tidurnya yang panjang dalam empuknya kasur kepalsuan sejarah. 

Tuan...  
Alamnya luar biasa indah. 
Di sanalah padang Savana yang luas di Afrika, bertemu dengan keagungan Gunung Merapi di Yogya dan keindahan laut di Maldev.
Pun gugusan pulau-pulau kecilnya akan mengingatkan Tuan dengan keindahan Raja Ampat di Papua.
Di sana lengkap Tuan...
Dan ketahuilah bahwa semua keindahan itu masih Perawan...  

Tuan... 
Terbanglah ke sana... 
2 jam penerbangan Tuan, ditambah 1 jam jalan darat, sampailah tuan di pantai yang ombaknya telah memantik tantangan dari para surver dunia untuk menaklukkan.
Ombaknya kidal, Tuan....
Yang unik dan mungkin satu-satunya di dunia. 
Pantai itu bernama La Key... 

Jika masih kurang...
Tuan bisa datang ke Pantai Riwo.
Tempat keindahan alam berpadu dengan peninggalan-peninggalan sejarah yang menunjukkan kebesaran masa lampaunya.
Tapi masih kurang sentuhan ilmu pengetahuan untuk menguak tabir yang melingkupi sejarah agungnya. 

Wahai Tuan... 
Pernahkah anda mendengar tentang sebuah letusan Gunung 2 abad yang lalu
Dan itu menjadi salah satu letusan Gunung Berapi terbesar di bumi ini sepanjang masa?
Itu juga terjadi di tanah itu, Tuan... 
Puluhan bahkan mungkin ratusan ribu manusia meninggal karena bencana itu .
Dan beberapa kerajaan Hilang atau hampir hilang dari peta sejarah.

Napoleon, Tuan... 
Dan Eropa...
Merasakan betul pahitnya asap letusan gunung tersebut.
Yang menutupi matahari sekian lama sehingga disebut "Tahun-tahun Tanpa Matahari".
Napoleon harus angkat jubahnya untuk kembali ke asalnya dari rencana besarnya menaklukkan seluruh eropa dan dunia.
Karena pasukannya 'dikalahkan' oleh abu gunung yang jaraknya ribuan kilometer. 

Tuan... 
Selalu ada hikmah dibalik setiap bencana. 

Gunung Tambora namanya... 
Letusan menyeramkan gunung itu nyatanya menghasilkan kawah maha luas yang terindah di dunia, juga padang savana yang luasnya sejauh mata memandang. 

Rasakan petualangan nyata di sana.
Rasakan indahnya memandang langit.
Mendegarkan simponi indah suara hewan-hewan liar yang bebas di alam
Sambil berkemah di Doro Ncanga, salah satu sisi lereng yang indah dari Gunung itu. 

Tunggu... 
Ada lagi hal yang jauh lebih indah dari itu semua, Tuan...  
Tinggallah barang 1 malam di rumah salah satu penduduk disana.
Bermalamlah di rumah mereka. 
Maka akan tuan rasakan betapa tuan adalah bagian dari mereka.
Seolah-olah tuan terlahir dalam keluarga mereka. 
Itulah keramahan orang-orangnya yang harus anda sebut DOU DOMPU. 

Tuan... 
Inilah tanahku. 
Inilah ibu pertiwiku. 
Disinilah aku dilahirkan.

Lereng Merapi, 020418
Adiansyah Dompu

( Puisi ini dibacakan pada malam perayaan MILAD ke 54 IKPM Dompu-Yogyakarta , 12 Maret 1964 - 12 Maret 2018 )