"KU BERI HATI", Program Unggulan Puskesmas Dompu Barat

Kategori Berita

.

"KU BERI HATI", Program Unggulan Puskesmas Dompu Barat

Koran lensa pos
Minggu, 08 Maret 2020

Mujakir, S. KM, Kepala Puskesmas
Dompu Barat
Dompu, Lensa Pos NTB - Puskesmas Dompu Barat di tahun 2020 ini sedang menggaungkan salah satu program unggulannya yang diberi nama "KU BERI HATI".
Istilah tersebut merupakan singkatan dari Komunitas Berisiko Hipertensi (HT) dan Diabetes Melitus (DM)
"Komunitas ini adalah kumpulan orang-orang yang berisiko penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi dan diabetes melitus (penyakit gula) yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Dompu Barat," jelas Kepala Puskesmas, Mujakir, S. KM.
Ia mengatakan kegiatan ini sudah dicanangkan dan mulai dilaksanakan bulan Januari 2020 ini di seluruh desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Woja. 
Sama dengan Posyandu Keluarga, Tim medis kelompok "KU BERI HATI" ini setiap hari turun ke desa/kelurahan di Kecamatan Woja untuk melakukan pengecekan rutin dan pelayanan kesehatan terhadap warga yang menderita penyakit HT dan DM atau berisiko terhadap kedua penyakit tersebut. Tim medis kelompok "KU BERI HATI" bersama-sama dengan para kader Posbindu terlatih yang ada di masing-masing desa/kelurahan setempat.
"Bedanya kalau Posyandu Keluarga sore hari sedangkan Kelompok "Ku BERI HATI" pagi hari. Petugasnya juga terpisah antara Posyandu dengan "KU BERI HATI" ini supaya penanganannya lebih maksimal," urainya.
Program "Ku Beri Hati" ini adalah Senam Lansia, pengecekan kesehatan, pengobatan dan penyuluhan yang dilaksanakan secara rutin.

"Sasarannya adalah lansia yang kami data 2018-2019. Orang-orang yang berisiko HT dan DM ini kami masukkan dalam kelompok "Ku Beri Hati" ini," paparnya.

Dikatakannya pencanangan program "KU BERI HATI" ini diawali dengan tahapan secrening (pengecekan) yang dilakukan oleh tim kesehatan Puskesamas Dompu Barat terhadap warga berisiko HT dan DM di seluruh desa/kelurahan di Kecamatan Woja Kabupaten Dompu selama 2 tahun berturut-turut yakni 2018 dan 2019. Di samping itu juga dengan melihat kunjungan pasien rawat jalan maupun kunjungan pada saat Posyandu.
"Alhasil pada akhir tahun 2019 kami sudah memiliki data by name by adress orang-orang yang berisiko hipertensi dan diabetes melitus di wilayah kerja kami," ujarnya.
Selanjutnya pihaknya juga telah mengundang seluruh Kepala Desa dan Kepala Kelurahan untuk mencanangkan pelaksanaan Program "Ku Beri Hati" ini.
"Sehingga Alhamdulillah mulai bulan Januari sampai sekarang terlaksana dan progresnya cukup membuahkan hasil," ucapnya.

Mujakir menegaskan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal kepada penderita HT dan DM agar tidak masuk ke faktor antara terjadinya serangan jantung dan stroke karena salah satu penyebab terjadinya stroke dan serangan jantung adalah tekanan darah yang tinggi dan diabetes melitus yang tidak terkontrol.

"Lewat kelompok "Ku Beri Hati" ini kami ingin penderita HT dan DM tidak melampaui angka ambang batas yang bisa berpotensi stroke dan serangan jantung. Harapan kami supaya penderita-penderita ini bisa sembuh dan tidak mengalami serangan jantung dan stroke. Karena kedua penyakit berbahaya ini lama penyembuhannya dan memakan biaya yang besar untuk penanganannya. Inilah tujuan akhir dari Ku Beri Hati," terangnya.

Ia menyebut di sisi lain terjadinya devisit anggaran BPJS-Kesehatan karena penanganan terhadap orang-orang yang menderita stroke dan serangan jantung yang proses penyembuhannya lama dan memakan anggaran yang cukup banyak.
"Kami ingin masyarakat yang berada di wilayah kerja kami tidak masuk ke faktor antara penyebab stroke dan serangan jantung itu," urainya.

Dikemukakan Mujakir dalam 3 bulan ini progresnya cukup menggembirakan. Orang-orang yang menderita HT dan DM dikendalikan kondisinya dengan berbagai upaya di atas dengan harapan melalui upaya maksimal tersebut para penderita kedua penyakit tersebut dapat disembuhkan.

"Harapan kami bagi masyarakat agar melakukan pengecekan HT dan DM agar bisa mendapatkan penanganan kesehatan dari tim medis Kelompok "Ku Beri Hati" itu.
Kalau sudah tahu tingginya HT jangan dibiarkan," harapnya sembari mengingatkan masyarakat agar melakukan hidup Cerdik yaitu Cek Kesehatan, olahraga teratur, Rajin beraktivitas, kelola stress, dan istrahat yang seimbang. (AMIN).