Festival Pesona Lakey, Hajatan Besar yang Tidak Dihadiri 'Orang Besar'

Kategori Berita

.

Festival Pesona Lakey, Hajatan Besar yang Tidak Dihadiri 'Orang Besar'

Koran lensa pos
Sabtu, 06 Juli 2019

Dompu, Lensa Pos NTB - Festival Pesona Lakey sudah dimulai yang ditandai dengan acara pembukaan yang dilaksanakan Jum'at sore (5/7) kemarin. Acara pembukaan tersebut terkesan apa adanya. Tidak ada sesuatu yang dinilai istimewa pada pelaksanaan acara pembukaan ini.

Syahrul Mubarak yang ditunjuk sebagai Master Of Ceremony dalam kegiatan pembukaan itu mengaku kecewa. Hal itu disebabkan minimnya kehadiran pejabat Pemda Kabupaten Dompu dalam acara tersebut.
"Memang Lakey itu tidak semegah Gunung Tambora," sorotnya.
Ia menengarai Festival Lakey yang menggelar Kejuaraan Surfing ini masih kurang mendapat perhatian pemerintah daerah. Hajatan besar yang diikuti oleh peserta dari luar daerah mestinya dibuka oleh Bupati atau Wakil Bupati. Setidak-tidaknya Asisten 1 atau 2 atau 3.  Tetapi pembukaan Festival Pesona Lakey hanya dibuka oleh Camat Hu'u, Mukhtar, S. Sos.

Ia mengaku berbeda perlakuan pemerintah dengan event tahunan Festival Pesona Tambora yang selalu dihadiri oleh Gubernur NTB beserta para Kepala Dinas, Kapolda dan Danrem bahkan pejabat dari pusat. Persiapan Pemprov maupun Pemda Dompu telah dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari H yang puncaknya setiap tanggal 11 April itu. Dari sisi anggaran jelas sangat besar digelontorkan untuk menyukseskan acara tersebut. Bahkan masyarakat juga sudah hadir di lokasi sejak sehari atau 2 hari sebelumnya untuk menginap di tenda-tenda. Doroncanga yang biasanya hanya dihuni oleh sapi-sapi dan kerbau-kerbau menjadi laksana Kota.

Tetapi untuk event Festival Pesona Lakey yang digelar di Hu'u jauh dari semua itu. Anggaran yang dikucurkan hanya sedikit dan pejabat yang hadir hanya beberapa orang saja dan dari KONI Kabupaten Dompu juga hanya beberapa orang. Alih-alih ada tarian penyambutan untuk para tamu kehormatan sebagaimana yang biasa dilakukan pada setiap hajatan besar lainnya, umbul-umbulpun yang terlihat hanya umbul-umbul milik KONI, Pegadaian dan PT. Sumbawa Timur Mining.
"Untung ada pak Camat dan Danramil yang menyelamatkan muka merah panitia," kata aktivis yang bergerak di bidang lingkungan dan sosial yang biasa dipanggil Bidje ini.
Namun demikian ia menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada Kabid Pariwisata, Ir. M. Arif yang hadir pada acara tersebut. 
Menurutnya Festival Pesona Lakey adalah hajatan besar tetapi tidak dihadiri 'orang-orang besar' (pejabat). "Kami kemarin berharap-harap bapak Gubernur yang pulang dari acara di Bima bisa langsung hadir membuka kegiatan ini," ucapnya penuh harap.
Ia mengaku salut dengan tekad para pemuda Hu'u yang telah mengadakan acara tersebut. Meski terkesan apa adanya namun event tersebut tetap dilaksanakan.
Ia berharap semoga tahun depan ada kepedulian dan perhatian dari pemerintah untuk Lakey. Karena Lakey sudah masyhur seantero dunia sebagai tempat berselancar yang sangat menantang. Beberapa atlet surfing asal Hu'u juga sudah meraih juara di berbagai event internasional.
Menurut informasi Kejuaraan Surfing di Lakey akan ditutup pada Sabtu sore (6/7) ini.
Ketua panitia, Firman mengatakan event tahunan ini memang minim anggaran tetapi pihaknya bertekad untuk tetap menyelenggarakan perhelatan tersebut. Ia juga berharap semoga tahun depan bisa terlaksana dengan lebih meriah lagi.
  (AMIN)