Rindu Baitullah, Efa Kurnia dan Suami Pilih Produk Arrum Haji

Kategori Berita

.

Rindu Baitullah, Efa Kurnia dan Suami Pilih Produk Arrum Haji

Koran lensa pos
Minggu, 12 Mei 2019
Efa Kurnia Bahrunnisa Saat Menyampaikan Testimoni Keunggulan Produk Arrum Haji PT Pegadaian  (Persero) di Gedung PKK Dompu,  Sabtu (11/5)

Dompu, Lensa Pos NTB - Setiap muslim yang sudah pernah ke Tanah Suci Makkah pasti mendambakan kembali ke sana untuk melaksanakan ibadah haji maupun umroh.
Demikian pula yang dialami oleh Efa Kurnia Bahrunnisa, S. HI bersama sang suami, Waliyyul Ahdil Islam, S. HI.
Saat memberikan testimoni terkait keunggulan produk Arrum Haji PT. Pegadaian  (Persero) dalam acara Seminar Haji bertajuk "Cara Cepat dan Tepat Dapat Porsi Haji " yang dihelat di Gedung PKK Dompu,  Sabtu  (11/5), guru mata pelajaran Aqidah-Akhlaq di MAN Dompu ini mengungkapkan bahwa dirinya sangat merindukan Baitullah.
Dikisahkannya pada Januari 2018 ia bersama suami, mertua dan anaknya melaksanakan ibadah umroh.
Rupanya hatinya telah terpaut untuk selalu berada di sisi Ka'bah yang ada di Tanah Suci Makkah Al-Mukarromah guna lebih mendekatkan diri  kepada Sang Khaliq.
Karena itu, bersama suaminya yang merupakan  Penghulu di KUA Kecamatan Dompu itu bersepakat untuk memilih produk Arrum Haji PT. Pegadaian Syariah agar bisa menunaikan kewajiban haji sebagai Rukun Islam kelima.
"Pada bulan 8 (Agustus) 2018 saya dengan suami berhasil mendapat nomor porsi haji dengan memanfaatkan produk Arrum Haji," ucapnya.
Ia mengatakan usianya yang saat ini sudah 36 Tahun bukan menjadi penghalang baginya untuk tidak mendaftar haji.
Meskipun diakuinya 23 tahun lagi baru akan diberangkatkan haji berdasarkan urutan nomor porsi haji reguler di Siskohat Kemenag. Saat itu usianya adalah 59 tahun. Namun hal itu tidak menyurutkan niatnya bersama suaminya guna mendaftar haji. Kerinduan suami istri ini untuk beribadah di sisi Ka'bah meneguhkan hati mereka untuk mendaftar haji.
Apalagi produk Arrum Haji memberikan kemudahan bagi mereka untuk mengangsur selama 3 tahun yang menjadi pilihan mereka.
"Sebulan kami berdua membayar 1,9 juta. Sudah hampir setahun," ujarnya.
Diakuinya dirinya bersama suami memiliki uang Rp. 50 juta untuk mendapatkan nomor porsi haji reguler di Kemenag. Akan tetapi karena memiliki usaha pertokoan, maka uang tersebut lebih baik dikelolanya untuk modal usaha.
"Saat umroh di bulan Januari 2018 itu kami di sana berdoa yang banyak kepada Allah agar diberikan rezeki yang banyak dan bisa datang lagi ke Makkah," tuturnya.
Permohonan mereka dikabulkan oleh Allah. Pada awal tahun 2019 ini ia kembali menunaikan ibadah umroh bahkan secara gratis.
"Karena saat itu saya membawa jamaah umroh," ucapnya.
Begitu pula ia meyakini rezeki dari Allah selalu mengalir buat keluarga mereka. Menurutnya rezeki itu bermakna sangat luas berupa kebaikan dan keberkahan hidup dari Allah SWT.
"Yang saya pahami rezeki itu bukan hanya dalam bentuk uang. Tetapi saudara yang baik, teman-teman yang baik, lingkungan yang baik dan pikiran yang baik itulah rezeki," pungkasnya. (AMIN)