Kabupaten
Dompu, LENSA POST NTB - Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Dompu pada tahun 2017 mencapai 6,19 triliun rupiah sementara di
tahun 2016 baru di angka 5,68 triliun rupiah. Sedangkan laju pertumbuhan
ekonomi kendati belum terlalu optimal tapi di tahun 2017 mencapai 6,82
persen. dibandingkan tahun 2016 yang baru pada angka 5,40 persen. Demikian
diungkapkan oleh Kabid Ekonomi Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu, Muhammad
Syahroni, SP, MM dengan mengacu pada data yang dirilis oleh Badan Pusat
Statistik (BPS). Syahroni menyebukan sektor pertanian menjadi penyumbang
terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Dompu. "Kontribusi
sektor pertanian terhadap besarnya angka PDRB tersebut adalah 39,94
persen," paparnya.
Dilanjutkan
mantan Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Dompu ini
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dompu adalah sebesar 6,82 %. Dikemukakannya dari
pertumbuhan ekonomi 6,82 persen itu dapat ditarik benang merah bahwa ada
kenaikan total pendapatan, pengeluaran, dan nilai tambah di mana sektor
pertanian sangat berperan di dalamnya.
"Kenaikan
total pendapatan juga berarti terdapat penyerapan tenaga kerja dan peningkatan
pendapatan sebagian besar masyarakat," paparnya. Dengan kata lain dapat
diuraikan bahwa sektor pertanian mampu menggerakkan pengangguran untuk mulai
berusaha meningkatkan pendapatan rumah tangga, serta terdapat pula petani yang
sebelumnya berpendapatan di bawah garis kemiskinan mengalami surplus sehingga
berpendapatan di atas garis kemiskinan.
Terkait
sektor pertanian sendiri, lanjutnya lebih didominasi oleh pertanian tanaman
pangan dengan besarnya sumbangsih sebesar 20,55 %. "Berbicara tanaman
pangan, jagung sangat mendominasi akan kontribusi tersebut,"
imbuhnya. Sedangkan di subsektor perkebunan masih tergolong minim
berkontribusi menyumbang peningkatan pertumbuhan ekonomi. Ia menyebutkan
kontribusi dari sektor ini dengan adanya pabrik gula belum secara signifikan
memicu laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dompu. "Padahal tahun 2016
pihak Bank Indonesia pernah melakukan simulasi, jika setengah saja dari
kapasitas produksi berjalan optimal, maka dampak pabrik gula akan memicu
pertumbuhan ekonomi NTB sebesar 1,5 persen pertahun. Namun sampai saat sekarang
hal itu masih jauh dari harapan," ulasnya. Produk domestik regional bruto
adalah jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian
di daerah tersebut. Menghitung PDRB bertujuan untuk membantu membuat kebijakan
daerah atau perencanaan, evaluasi hasil pembangunan, memberikan informasi yang
dapat menggambarkan kinerja perekonomian daerah. (Biro Dompu – Supriyamin)