![]() |
Skenario Pengamanan Aparat |
Kota Bima,
Lensa Post –
Dalam rangka pengamanan pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pilpres yang digelar
17 April mendatang, agar berjalan lancar, aman dan kondusif. Prajurit TNI – Polri
di Wilayah Bima melaksanakan Apel Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu Tahun 2019,
di Lapangan Manggemaci, Kota Bima, Jum'at pagi (8/2/2019). Dalam simulasi ini sebanyak
2.300 Personil gabungan TNI - Polri diterjunkan, terdapat ratusan orang yang
bertindak sebagai massa, dan sebagian sebagai Aparat Pengendali Massa (Dalmas).
Kasrem 162/ WB, Letkol inf. Endarwan Yansori dalam amanatnya mengatakan,
apel gelar pasukan ini diselenggarakan untuk menyelaraskan koordinasi antara
TNI, Polri dan Pemkot dalam rangka pengamanan Pemilu Legislatif dan Pemilu
Presiden Tahun 2019 mendatang, serta meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan
yang tinggi guna mengantisipasi setiap kecenderungan perkembangan situasi yang
berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan merusak jalannya proses pesta
demokrasi tersebut. “Jadi kegiatan ini merupakan rangkaian kesiapan kita dalam
menghadapi pemilu nanti. Ini hanya simulasi, yang tidak diharapkan terjadi”
Imbuh Kasrem.
Skenario
pengamanan adalah ketika terjadi keributan saat massa pendukung salah satu
calon tidak terima dengan keputusan hasil pemilu calonnya. Sejumlah kelompok
yang tidak puas dengan hasil pemilu di daerahnya, kemudian melakukan aksi
protes hingga terjadi bentrokan antar warga dan pendukung parpol. TPS dirusak,
terjadi pembakaran dan pelemparan batu hingga tindakan anarkis. Terdapat tiga
tingkatan kondisi skenario yang menentukan pengamanan, yaitu aman, agak rawan,
dan rawan. Di tahap awal, akan diusahakan negosiasi oleh para Babinsa dan
Babinkamtibmas. Jika situasi mulai memanas, satuan Dalmas (Shabara) akan
diturunkan. Ketika situasi sudah memasuki tahap rawan, giliran anggota Gabungan
TNI-Polri yang dikerahkan. Gas air mata dan kendaraan water cannon juga mulai
digunakan untuk menenangkan massa. Tembakan-tembakan water cannon diarahkan
kepada massa yang anarkis.
Aparat
kemudian membawa korban yang terluka dan meninggal dunia dengan ambulans ke
rumah sakit. Setelah itu diadakan mediasi. Akhirnya massa dapat diredam dan kondisi kembali
kondusif. Setelah diberikan arahan agar tidak terprovokasi, masyarakat dan
pendukung parpol membubarkan diri kembali menuju rumah masing-masing. Kegiatan
ini menarik perhatian warga Kota Bima yang tampak sangat antusias menyaksikan
Simulasi Pengamanan Pemilu Tahun 2019 tersebut. (TIM LENSA POST)