![]() |
Kepala BNNK Bima, AKBP Ivanto Aritonang Bersama Insan Pers, kamis (31/1/2019) |
Bima,
Lensa Post – Badan
Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kabupaten Bima, kamis pagi (31/1/2019)
menggelar silaturrahim dengan Insan Pers. Kegiatan tersebut dalam rangka
membangun kemitraan BNNK Bima dengan Awak Media. Hadir Kepala BNNK Kabupaten
Bima, AKBP Ivanto Aritonang, ST beserta Staf dan 15 orang Pimpinan Media dan
wartawan di Bima. AKBP Ivanto mengapresiasi kehadiran rekan-rekan Jurnalis, "Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua kawan-kawan media atas partisipasinya
selama ini, dan kami mengajak Wartawan untuk bersinergi memerangi Narkoba,
tegasnya.
Kepala
BNNK Bima, mengajak rekan-rekan wartawan untuk terus membantu BNNK dalam hal
kegiatan sosialisasi dan publikasi kepada masyarakat tentang bahaya Narkoba. serta
menjadi perpanjangan tangan BNNK dalam memberikan informasi peredaran dan
penyalahgunaan narkoba, ungkapnya. "Peran
media massa sangat strategis untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
terkait bahaya narkoba," Ia juga meminta masukan terkait upaya penanganan
dan pencegahan peredaran narkoba. "Tentu, keterlibatan media sangat kami
butuhkan sehingga upaya pemberantasan narkoba bisa berjalan efektif. Kami juga
akan memberi ruang kepada teman-teman wartawan untuk memberikan ide maupun gagasan
yang bisa dilakukan bersama dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba," tuturnya. "Kondisi saat ini sudah sangat
memprihatinkan, terutama dikalangan Pelajar SMP dan SMA, ungkap Kepala BNNK
Bima.
AKBP
Ivanto Aritonang juga menjelaskan bahwa
persoalan Narkoba tentunya bukan hanya menjadi tanggungjawab BNN semata,
melainkan juga menjadi tanggungjawab semua unsur yang ada dalam sistem
Pemerintahan kita, termasuk didalamnya peran OPD sesuai dengan Inpres No. 6
tahun 2018. "OPD melaksanakan sosialisasi bahaya Narkoba dan
penyebarluasan informasi tentang Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
kepada seluruh aparatur Negara. OPD melaksanakan tes urine kepada seluruh ASN
pegawai termasuk calon ASN di masing-masing instansi, lalu OPD membentuk Satgas
atau Relawan Anti Narkoba pada masing-masing Instansi. Menurut Ivanto, OPD
harus turut serta memerangi Narkoba.
Selain dari kurangnya kerjasama, BNN Bima harus dihadapkan
dengan persoalan klasik yang mesti dihadapi setiap tahunnya, seperti
keterbatasan anggaran kemudian minimnya Sumber Daya Manusia (SDM), kurangnya
fasilitas, jangkauan wilayah yang luas dan area yang sulit merupakan beberapa
faktor kenapa persoalan memerangi Narkoba menjadi tidak optimal. "Sehingga
tidaklah heran jika di tahun 2019 ini kami hanya bisa merehab 40 pasien
rehabilitasi Narkoba sementara di 2018 ada sekitar 80 pasien yang di
rehabilitasi. Tetapi meski demikian kondisinya kami akan tetap menampung bila
ada pasien yang ingin direhabilitasi, ucap Ivanto. Ia menambahkan bahwa pengguna
Narkoba dikalangan Pelajar cukup besar, sehingga pihaknya mengusulkan ada
baiknya sebelum tahapan masuk jenjang SMP atau SMA dilaksanakan Tes Urine lebih
dulu untuk memastikan apakah calon siswa sudah terpapar atau tidak dengan
Natkotika ini dengan harapan agar generasi muda dapat bebas dari zat berbahaya
ini, tegasnya. (TIM LENSA POST)